Ibu dan Bayi Meninggal saat Melahirkan
Kisah Pilu Ibu dan Jabang Bayi di Sumedang Meninggal saat Lahiran, Suami Duga Dicekoki Obat Induksi
Warga Dusun Cipeureu RT03/RW01, Desa Buanamekar, Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang ini meninggal bersama bayinya yang belum sempat dilahirkan.
Menurut Wikipedia, kejadian ini adalah kejadian kelahiran yang sangat langka.
Di mana air ketuban masuk ke aliran darah ibu melahirkan.
Reaksinya sangat membahayakan, yakni menyerang sistem pernafasan dan jantung. Keduanya menjadi kolaps bahkan hingga berdarah.
Pelayanan Disorot
Pasca-kasus meninggalnya ibu dan bayi di Sumedang lantaran diduga terserang Emboli Air Ketuban pada Minggu (1/10/2023), warga banyak menyampaikan keluhan di internet.
Keluhan menyasar pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang tempat Mamay Maida (30) dan bayinya meninggal itu.
Warga menilai pelayanan buruk, terutama para perawat dan dokter yang senantiasa melayani dengan perkataan ketus dan air muka yang judes.
Di grup Facebook Seputar Tajungsari (STAR) kaum ibu mengeluhkan perlakuan yang tak enak. Meski perlakuan itu sekadar tingkah laku pelayan yang seperti malas-malasan.
Akun @Sus****i Ayudiawati misalnya, mengatakan bahwa dia pernah melahirkan di RSUD Sumedang namun ditangani oleh perawat yang judes.
"Lahiran, eh nu ngarawatna baraeud we siga nu marales. Meni teu ramah, kalah tegang rek lahiran teh (Lahiran, eh yang rawat kok judes semua seperti yang malas. Mau lahiran malah tegang)," tulisnya.
Akun lain @S*** A****** berkomentar senada. Dia menilai bahwa penyebab para perawat di RSUD Sumedang judes adalah statu mereka yang masih honorer.
"Jarudes teh pekerjanya masih honorer mungkin gajinya minim, kerja capek," tulisnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama RSUD Sumedang, dr. Enceng mengatakan, pihaknya menyadari bahwa bukan hanya keluarga almarhum Mamay Maida (30) dan bayinya yang ingin perubahan di RSUD, namun juga semua masyarakat Sumedang.
"Memang tugas saya sebagai Plt, tentu harapan masyarakat terwujud," kata Enceng kepada TribunJabar.id, Rabu (4/10/2023).
Enceng mengatakan, pihaknya akan memperbaiki budaya hospitality atau keramahan dalam pelayanan yang sebenarnya harus sudah berjalan.
"Sudah berjalan tapi mungkin harus lebih progresif," katanya.
Apakah ada sanksi untuk perawat yang tidak ramah, judes, atau bahkan arogan? Enceng mengatakan ada pembinaan pegawai.
"Kami ada pembinaan pegawai, dengan lisan, tulisan beberapa kali, mungkin bisa jadi rotasi, itu prosedurnya sudah ada,"
"Soal sanksi, tergantung status pegawainya, itu bervariasi ada ASN dan BLUD, itu ada prosedurnya juga," kata Enceng.
Akan Lapor Polisi
Keluarga ibu dan bayi yang meninggal dunia di RSUD Sumedang saat menjalani proses persalinan akan melapor ke kepolisian.
Tindakan itu diambil lantaran belum ada itikad baik dari dokter dan bidan yang bersangkutan untuk datang meminta maaf ke keluarga korban, meski ada pihak RSUD Sumedang yang datang untuk menyampaikan bela sungkawa.
Selain karena dugaan kelalaian dengan cara terus-terusan induksi, bukan segera melaksanakan vacum atau operasi caesar, Ardiansyah menganggap pelayanan buruk itu akibat istrinya terdaftar sebagai peserta BPJS kesehatan kelas 1.
Padahal, sebagai seorang guru berstatus PNS, Mamay memang wajib menjadi peserta BPJS dengan iuran yang dibayarkan melalui potongan gaji setiap bulannya.
"Saya mau ini dibawa ke ranah hukum, untuk sekarang biarkan kabar ini tersiar di media saja dulu, supaya orang tahu, jangan sampai terulang terjadi kejadian ini kepada orang lain," kata Ardiansyah.
Semenjak kabar duka yang dialaminya tersiar, dia mengaku banyak ditelepon orang-orang yang merasakan hal yang sama, pengalaman buruk dari RSUD Sumedang.
"Yang melapor ke saya juga banyak," katanya.
Dia akan melapor ke Mapolres Sumedang atas kasus yang dialaminya ini, dugaan kelalaian yang dilakukan RSUD Sumedang. Padahal menurutnya, apapun status berobat pasiennya, entah BPJS, KIS, atau Umum sekalipun, perlu mendapatkan hak yang sama sebagai warga negara.
"Sekarang belum (melapor), besok ke Polres Sumedang. Ada dugaan kelalaian,"
"Juga dugaan saya, karena jadi peserta BPJS," katanya.(Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana)
Baca berita lainnya di Google News
Ibu dan Bayi Meninggal Saat Melahirkan
Sumedang
RSUD Sumedang
Ibu Meninggal Dicekoki Obat Induksi
Tribunsumsel.com
Isi 5 Wasiat Mamay, Ibu di Sumedang Meninggal saat Melahirkan: Minta Suami Tunda Menikah Lagi |
![]() |
---|
Ikhlaskan Istri & Bayi, Alasan Ardiansyah Maafkan RSUD Sumedang, Dapat Mimpi : Biar Saya yang Sakit |
![]() |
---|
Nasib Ardiansyah usai Istri Meninggal Saat Melahirkan di RSUD Sumedang, Harus Jalankan 5 Wasiat |
![]() |
---|
Nasib RSUD Sumedang usai Kasus Ibu dan Jabang Bayi Meninggal Jelang Lahiran, Terancam Dipolisikan |
![]() |
---|
Cerita Pilu Ardiansyah, Istri & Bayi Meninggal Melahirkan di RSUD Sumedang, Nazar Acara Wayang Golek |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.