Mati Batang Otak usai Operasi Amandel
Tangis Histeris Ibu Alvaro, Bocah yang Meninggal Setelah Alami Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel
Delima Sinaga, terlihat menangis tak henti-henti. Air matanya terus mengalir tak kuasa menahan kesedihan.
Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNSUMSEL.COM, RAWALUMBU - Tangis histeris dialami oleh Delima Sinaga ibunda Alvaro (7), bocah yang meninggal dunia setelah mengalami mati batang otak setelah menjalani operasi amandel.
Delima Sinaga, terlihat menangis tak henti-henti.
Air matanya terus mengalir tak kuasa menahan kesedihan.
Dia beberapa kali berusaha berbincang dengan mendiang anak keduanya tersebut, mencurahkan kerinduan yang begitu mendalam.
"Nak bangun nak, sudah dua kita sudah tidak tidur bareng, sudah dua minggu adek (Alvaro) enggak sekolah," kata Delima sambil menangis.
Sementara sang ayah Albert Francis, terlihat berusaha tegar ketika teman-teman sekolah Alvaro datang melayat.
Albert meminta teman-teman Alvaro mendoakan putranya, meminta maaf atas segala perbuatan yang pernah dilakukan.
"Maafin Alvaro ya, terima kasih sudah jenguk ke sini," ucapnya.
Alvaro merupakan siswa kelas dua sekolah dasar, dia tercatat sebagai murid Sekolah Strada Cakung.
Teman sekolahnya yang datang tampak ikut bersedih, mereka bernyanyi di dekat peti jenazah Alvaro sebagai bentuk salam perpisahan.
Alvaro dinyatakan meninggal dunia pada Senin (2/10/2023) kemarin sekira pukul 18.45 WIB, dia didiagnosa mengalami mati batang otak pasca operasi amandel.
Kronologi bermula pada Selasa (19/9/2023) lalu, Alvaro menjalani operasi amandel di RS Kartika Husada Jatiasih.
Dia tidak sendiri, kakaknya bernama Vincent (9) sama-sama menderita sakit amandel, mereka berdua menjalani operasi di hari yang sama.
Operasi Vincent berjalan sukses, sementara adiknya Alvaro mengalami penurunan kesadaran pasca hingga koma.
Alvaro dibawa ke ruang ICU lantaran mengalami kesulitan bernapas, dokter anestesi sempat memberikan tindakan berupa resusitasi jantung dan memasang ventilator.
Sejak saat itu sampai meninggal dunia, Alvaro koma di RS Kartika Husada Jatiasih dan dinyatakan mati batang otak.
Kasus ini telah dilaporkan pihak keluarga ke Polda Metro Jaya, rumah sakit diduga telah melakukan malpraktik hingga pasien meninggal dunia.
Baca juga: Semoga Anak Saya yang Terakhir, Curhat Albert yang Anaknya Meninggal setelah Operasi Amandel
Baca juga: Nasib Keluarga Alvaro Bocah Alami Mati Batang Otak, Tak Tahu Penyebab Anak Meninggal Dunia

Sikap Rumah Sakit Berubah
Keluarga Alvaro, bocah 7 tahun yang meninggal dunia setelah usai operasi amandel, menyebut adanya perubahan pelayanan dari Rumah Sakit (RS) Kartika Husada.
Perubahan pelayanan itu dirasakan keluarga setelah mereka melakukan somasi dan melaporkan pihak RS ke Polda Metro Jaya.
"Bentuk dari sikap mereka (pihak RS) setelah mendapatkan somasi memang langsung berubah 180 derajat," ujar paman Alvaro, Frans Sinaga (45) di RS Kartika Husada, Senin malam.
Setelah disomasi dan dilaporkan itu, pihak RS lebih memberikan perhatian dan penjelasan tanpa harus ditanya ataupun diminta keluarga.
Padahal, kata Frans, sebelumnya ayah dan ibu Alvaro selalu meminta pihak RS untuk memberikan pelayanan terbaik demi menyelamatkan anak mereka.
"Mereka lebih perhatian, lebih care, lebih juga mau terbuka karena selama ini kan kalau kita minta tindakan-tindakannya dijelaskan selalu dibilangnya nanti tunggu manajemen, tunggu rapat manajemen," jelasnya.
Ia bersyukur tidak ada intimidasi dari pihak RS setelah adanya pelaporan dan somasi tersebut. Mereka justru mendapat fasilitas terbaik.
"So far sampai detik ini tidak ada, justru Puji Tuhan setelah ada somasi dan juga laporan ke Polda memang ada beberapa fasilitas-fasilitas yang perhatian khusus," ujarnya.
Selain soal fasilitas, komunikasi dengan dokter dan perawat lain juga lebih cepat, tanggap dan detail menjelaskan kepada keluarga.
"Komunikasi, dokter-dokternya juga akhirnya lebih banyak, lebih cepat menyampaikan ke keluarga tiap detail yang dikerjakan kepada anak kami Alvaro," tuturnya.
Sebagai informasi, Alvaro meninggal dunia pada Senin (2/10/2023) pukul 18.45 WIB.
Ia didiagnosis mati batang otak usai operasi amandel pada Selasa (19/9/2023).
Dari keterangan ayah Alvaro, Albert, anaknya hanya mengalami penyakit amandel yang sudah membesar dan disarankan diangkat.
Namun usai operasi, kondisi Alvaro terus menurun, sempat henti napas dan henti jantung.
Ia terpaksa dirawat di ruang intensif. Beberapa hari setelahnya, tim dokter mendiagnosis Alvaro mati batang otak.
"Pada perawatan hari keempat tim dokter mendiagnosis pasien yang diduga mengalami mati batang otak secara klinis dengan melakukan beberapa pemeriksaan," ujar Rahma, perwakilan manajemen RS Kartika Husada.
Sementara, pihak RS tidak menjelaskan secara rinci penyebab Alvaro bisa terkena mati batang otak usai operasi amandel.
Rahma hanya menyebut, terjadinya hal yang tidak diinginkan setelah Alvaro operasi.
"Di ruang pemulihan terjadi keadaan yang tidak diinginkan. Perkembangan kondisi pasien tidak sesuai dengan apa yang diharapkan," ujarnya.
Menurut Rahma, menurunnya kondisi Alvaro yang menurun pasca operasi amandel merupakan hal di luar kendali pihaknya.
Sebab, pihak RS telah melakukan semua penanganan dan pemeriksaan sesuai standar operasional perusahaan (SOP). (TribunJakarta.com/Kompas.com)
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Mati Batang Otak usai Operasi Amandel
Bocah Mati Batang Otak Meninggal Dunia
RS Kartika Husada
Bocah Koma Didiagonisi Mati Batang Otak
Tribunsumsel.com
sumsel.tribunnews.com
Nasib RS Kartika Husada Diujung Tanduk, Dinkes Bentuk Tim Usut Dugaan Malpraktik Meninggalnya Alvaro |
![]() |
---|
Alasan Albert Ayah Alvaro Maafkan RS Kartika Husada, Pilu Anaknya Meninggal Setelah Operasi Amandel |
![]() |
---|
Nasib Dokter yang Tangani Operasi Alvaro Hingga Alami Mati Batang Otak, Kini Dipanggil Dinkes Bekasi |
![]() |
---|
Reaksi RS Kartika Husada Dilaporkan Keluarga Alvaro Bocah yang Meninggal, Pemilik Nangis Minta Maaf |
![]() |
---|
Sosok Nidya Kartika Pemilik RS Kartika Husada, Tempat Bocah 7 Tahun Meninggal usai Operasi Amandel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.