Berita Banyuasin

Banyuasin Dikepung Kabut Asap Karhutla, Terpantau Ada Sembilan Titik Hotspot

Banyuasin Dikepung Kabut Asap Karhutla, Terpantau Ada Sembilan Titik Hotspot

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM/M. ARDIANSYAH
Kabut asap menyelimuti wilayah Kabupaten Banyuasin, Sumsel. 

Setidaknya, beberapa titik api terjadi di Kabupaten Ogan Komerjng Ilir, Ogan Ilir, dan juga Banyuasin.

"Sekitar pukul 01.30 dini hari, terpantau cukup banyak titik api di wilayah Kabupaten OKI dan Ogan Ilir. Pukul 03.25, titik api masih terpantau di OKI, Ogan Ilir dan bertambah di wilayah Banyuasin. Karena arah angin menuju Palembang, sehingga asap terbawa ke kota Palembang," kata jenderal bintang dua ini. 

Lanjut Rachmad, dirinya bersama Danrem 044/Gapo terus melakukan memantau situasi kebakaran lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Ogan Ilir.

Melalui udara, terlihat banyak titik api di rute yang dilewati sesuai pantauan satelit BRIN, terutama di daerah Tulung Selapan, Jungkal dan Tanjung Raja.

Dari beberapa kali patroli udara yang dilaksanakan, diyakini bahwa kebakaran ini disebabkan peladang yang membuka lahan dengan cara membakar. Karena, cara ini memang mudah dan murah, untuk membuka lahan.

"Perlu disadari bahwa perbuatan ini membuat orang lain menderita karena iritasi mata, infeksi saluran pernapasan dengan gejala sesak napas dan batuk, serta bisa berakibat kematian bagi penderita penyakit tertentu. Sebagai umat manusia yang bersifat sosial, jangan memikirkan diri sendiri untuk membuka lahan dengan cara mudah dan murah, tetapi mengabaikan kepentingan orang lain," jelas orang nomor satu di Polda Sumsel ini. 

Pemandaman terus dilakukan, akan tetapi sulitnya akses jalan untuk mencapai lokasi api, minimnya peralatan serta ketersediaan air menjadi kendala petugas dilapangan untuk sesegera mungkin melakukan pemadaman.

"Sebesar apapun biaya yang dikeluarkan, dan seberat apapun upaya pemadaman yang dilakukan, tidak akan ada artinya bila masyarakat masih membuka lahan dengan cara membakar. Kami himbau dan kami harapkan, untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar karena dampaknya akan banyak orang yang merasakan," pungkasnya. 

 

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved