Berita Muratara

Musim Kemarau Sampai Kapan, BPBD Muratara Imbau Warga Waspada Kebakaran

Musim kemarau sampai kapan, BPBD Muratara imbau warga waspada kebakaran.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH
Kondisi Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Kabupaten Muratara di musim kemarau. BPBD setempat memprediksi musim kemarau di daerah ini akan berakhir pada Oktober mendatang, warga diimbau waspada kemarau. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Musim kemarau sampai kapan, BPBD Muratara imbau warga waspada kebakaran.

Sama seperti daerah-daerah lainnya di Sumsel, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) juga kini dilanda musim kemarau.

Musim kemarau yang melanda Bumi Beselang Serundingan ini diprediksi akan berakhir pada Oktober mendatang.

Hal itu diungkap Kabid Penanganan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muratara, Mathir pada media, Jumat (29/9/2023).

"Prediksi dari BMKG musim kemarau ini akan berakhir pada bulan Oktober, di November nanti masa transisi, insyallah sudah mulai hujan," katanya.

Pihaknya terus mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa waspada terhadap berbagai bencana yang terjadi di musim kemarau ini, salah satunya kebakaran.

"Perhatikan kompor di rumah kita masing-masing, perhatikan jaringan kabel listrik. Musim kemarau, panas, ini sangat bahaya. Kemudian stop lah membakar lahan," imbau Mathir.

Baca juga: Waspada Peretas Rekening Modus Surat Tilang File APK, Ditlantas Polda Sumsel Imbau Jangan Klik

Dia mengingatkan ada banyak dampak buruk dari membakar lahan terutama terhadap lingkungan dan alam.

Pertama, kata Mathir, asap yang ditimbulkan dari kebakaran lahan dapat menyebabkan penyakit ISPA dan Asma.

Selain itu, juga dapat menyerang paru-paru, serta iritasi pada mata, tenggorokan, dan hidung.

Dampak kedua, lanjutnya, hutan akan menjadi gundul, sehingga bisa berdampak pada banjir dan longsor.

Lalu yang ketiga, dampak buruknya adalah rusaknya spesies Flora dan Fauna yang hidup dan tumbuh di hutan.

"Tim kami kewalahan memadamkan api, padahal dari jauh-jauh hari kami sudah mengingatkan jangan membakar lahan, hati-hati dengan api," katanya.

Sementara itu, warga di Kabupaten Muratara mengeluhkan cuaca yang sangat panas, terutama saat matahari berada sejajar di atas kepala.

"Raso nak pecah kepala aku, panas bedengkang nian cacam, pening palak aku," keluh Indra, warga di ibukota Muara Rupit didengar TribunSumsel.com, Jumat (29/9/2022).

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved