Kualitas Udara Palembang
Kualitas Udara Buruk, Pemkot Palembang Belum Berencana Liburkan Sekolah, Ratu Dewa: Masih Terkendali
Kualitas Udara Buruk, Pemkot Palembang Belum Berencana Liburkan Sekolah, Ratu Dewa; Masih Terkendali
Penulis: Hartati | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sistem belajar mengajar di sekolah saat ini masih berlangsung normal seperti biasanya meski kabut asap belakangan kian meningkat dan pekat.
Pj Walikota Palembang Ratu Dewa mengatakan kondisi saat ini masih bisa dikendalikan.
"Proses belajar mengajar di sekolah masih terkendali dan masih belajar seperti biasa," ujarnya, Selasa (26/9/2023).
Diketahui, kualitas udara di kota Palembang dalam kategori sangat tidak sehat, Selasa (26/92/2023).
Hal ini diketahui berdasarkan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Kota Palembang yang pada pagi hari mencapai 206 mikro gram per meter kubik.
Sebagaimana diketahui kategori ISPU :
1-50 kategori baik, 51-100 kategori sedang, 100-200 kategori tidak sehat,
200-300 kategori sangat tidak sehat dan diatas 300 sangat berbahaya.
Baca juga: Bongkar CCTV, Polisi Ralat Kasus Tewasnya Brigpol Setyo,Awalnya Disebut Lalai Saat Bersihkan Senjata

Terkait upaya mengurangi dampak kabut asap, dia meminta agar camat dan lurah bisa melakukan kordinasi untuk selalu waspada terhadap kondisi di daerah mereka masing-masing serta memberikan arahan agar masyarakat setempat dilarang untuk membakar sampah.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Palembang Ansori mengatakan, Dinas Pendidikan tidak bisa sepihak memutuskan apakah sekolah diliburkan atau ada perubahan jam belajar mengajar.
Sebab untuk memutuskan itu harus dirapatkan dulu bersama pihak terkait yakni BPBD, Dinas Kesehatan, Walikota dan pihak lainnya.
"Harus dirapatkan dulu bersama sehingga nanti saya baru bisa mengambil kebijakan apakah sekolah akan diliburkan atau jam pelajaran dimajukan agak siang," ujar Ansori.
"Dari sejumlah pertemuan sebelumnya dengan pihak terkait tersebut masih aman dan pembelajaran di sekolah masih seperti biasanya, nanti kondisi terkini akan dirapatkan bersama lagi dan baru tahu bagaimana kebijakan barunya," ujar Ansori.
Meski sekolah belum libur dan proses belajar mengajar masih sama seperti biasanya, dia mengatakan sejak Juni lalu sudah dihimbau penggunaan masker bagi pelajar dan guru di ruang lingkup sekolah.
Sementara itu Kepala SDN 189 Rita Purnamasari, S.Pd, M.Si mengatakan masih menerapkan sistem pembelajaran seperti biasanya karena hingga kini belum ada surat edaran libur sekolah atau perubahan jam belajar mengajar.
Siswa juga masih dihimbau mengenakan masker, minum air putih hangat, makan buah dan jika sakit ke dokter atau puskesmas.
"Kegiatan ekskul di luar ruangan juga dikurangi seperti olahraga dan ekskul Pramuka," ujarnya.
Dinkes Sarankan Jam Masuk Sekolah Diundur
Memburuknya kualitas udara akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumsel mengkibatkan terjadi peningkatan kasus Infeksi Saluran Penafasan Akut (ISPA).
Palembang menjadi penyumbang tertinggi kasus ISPA di Sumsel sehingga Dinkes Palembang merekomendasikan jam sekolah dimundurkan jika kondisi udara tak kunjung membaik.
Diketahui, kasus Infeksi Saluran Penafasan Akut (ISPA) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) setiap minggunya di bulan September 2023 ini mengalami peningkatan.
Pada minggu kedua September 2023 tercatat ada 9.033 kasus ISPA.
Selanjutnya di Minggu ketiga ada 10.553 kasus ISPA.
Bahkan di Minggu ke empat yang baru berjalan ini sudah ada 4.650 kasus ISPA.
Untuk total dari awal September sampai sekarang ada 34.237 kasus ISPA di Sumsel.
Kasus ISPA terbanyak di Kota Palembang yang sudah ada 13.342 kasus di bulan September ini.
Bahkan setiap harinya ada ratusan kasus bertambah.
"Setiap harinya ada ratusan kasus ISPA, untuk tanggal 25 September saja ada 721 kasus ISPA di Kota Palembang," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Palembang, Yudhi Setiawan, Selasa (26/9/2023).
Yudhi mengatakan, dalam waktu tiga hari terus mengalami peningkatan ditambah dengan kualitas udara yang semakin memburuk, maka salah satu rekomendasinya bisa saja dengan memundurkan jam masuk sekolah di pagi hari.
"Saat pagi hari kabut asap terasa pekat, maka jika kondisinya seperti ini terus sebaiknya direkomendasikan memundurkan jam masuk sekolah," ungkapnya
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Trisnawarman mengatakan, dibeberapa kabupaten kota terjadi peningkatan ISPA seperti Palembang, Muba dan Muara Enim.
Kasus ISPA tertinggi di Kota Palembang sesuai dengan jumlah penduduk terbanyak di Sumsel.
"Kita harapkan masyarakat kalau keadaan kualitas udara melebihi ambang batas atau memburuk, agar menggunakan masker saat keluar rumah," katanya
Menurutnya, penggunaan masker tidak hanya digunakan untuk mencegah terpapar kabut asap atau polusi yang mulai masuk ke Palembang namun juga untuk melindungi diri dan menjaga kesehatan.
Terlebih masyakarat diminta untuk menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), perbanyak minum air putih, karena saat musim kemarau cairan berkurang sehingga perlu banyak mengkonsumsi air putih.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Kualitas Udara Palembang
Kualitas Udara Palembang Sangat Tidak Sehat
Ratu Dewa
Palembang
Runningnews
TribunBreakingNews
Tribunsumsel.com
Kualitas Udara Palembang Sangat Tidak Sehat, Prof Yuwono: Masuk Sekolah Sebaiknya Pukul 08.00 WIB |
![]() |
---|
Pemerintah Diminta Edukasi Pemilik Gedung Tinggi Pasang Water Mist, Atasi Polusi Udara Palembang |
![]() |
---|
Ratusan Kasus ISPA Terjadi Setiap Hari di Palembang, Dinkes Rekomendasikan Jam Masuk Sekolah Diundur |
![]() |
---|
Kabut Asap Hingga Kualitas Udara Palembang Sangat Tidak Sehat, Herman Deru: Masih Fluktuatif |
![]() |
---|
Kualitas Udara Palembang Sangat Tidak Sehat, Kecamatan Gandus 30 Hari Tanpa Hujan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.