Guru Dimutasi Tolak Toilet Berbayar

Sosok Lukman Kepsek MAN 1 Pemekasan Buat Kebijakan Toilet Siswa Berbayar, Mutasi Guru Diprotes

Inilah sosok Lukman selaku kepala sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 di Pemekasan, Madura yang buat kebijakan toilet berbayar siswa...

Tribunnewsmaker / instagram/ndorobei.official
Sosok Lukman Kepala Sekolah MAN 1 Pemekasan Buat Kebijakan Toilet Siswa Berbayar, Mutasi Guru Protes 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah sosok kepala sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 di Pemekasan, Madura yang buat kebijakan toilet berbayar siswa.

Baca juga: Sosok Mardono PNS di Jambi Curi HP Siswi SMA untuk Beli Rokok, Kini Ditangkap Polisi

Sosok kepala sekolah MAN 1 Pemekasan diketahui bernama Lukman.

Nasib Mohammad Arif Tolak Kebijakan Toilet Berbayar Untuk Siswa, Berujung Dimutasi Kepala Sekolah
Nasib Mohammad Arif Tolak Kebijakan Toilet Berbayar Untuk Siswa, Berujung Dimutasi Kepala Sekolah (instagram/ndorobei.official)

Lukman sendiri merupakan sosok yang baru menjabat sebagai kepala sekolah baru di MAN 1 Pemekasan, Madura.

Namun meskipun baru, Lukman justru membuat heboh karena kebijakannya terhadap peraturan di sekolah.

Lukman menjadi sorotan usai viral disebut membuat kebijakan soal tarif toilet siswa berbayar Rp 500 perak.
1
Sementara itu, diketahui jika Lukman melakukan mutasi terhadap seorang guru, Mohammad Arif yang tak terima kebijakan soal toilet siswa berbayar itu.

Diketahui jika aturan toilet siswa berbayar tersebut membuat Mohammad Arif meradang.

Ia tak terima dengan aturan tersebut, karena menurutnya hal itu tidak masuk akal.

"Ketika pak Lukman masih baru-baru masuk ke MAN 1, siswa ke kamar mandi harus membayar Rp500," ujar Mohammad Arif dikutip Sripoku.com dari Instagram @ndorobei, Kamis (21/9/2023).

Adanya aturan tersebut membuat Mohammad Arif dengan lantang menentang.

Menurutnya, sekolah MAN 1 Pamekasan milik negara dan semua fasilitas ditujukan untuk siswa.

Oleh karena itu ia menentang dengan keras aturan yang dibuat kepala sekolah.

"Dalam rapat saya tidak setuju, karena MAN 1 milik negara, semua fasilitas untuk rakyat alias siswa," ucapnya.

Karena sikap kontra yang dilontarkan membuat Mohammad Arif menerima konsekuensi.

"Saya mendapatkan tindakan yang tidak begitu mengenakan," imbuhnya.

Baca juga: Jejak Karier Yadi Sembako Sebelum jadi Artis, Pernah Jadi Sopir Parto & Eko Patrio, Kini Dipolisikan

Baca juga: Kisah Cinta Mbah Panut Polisi Tertua di Yogyakarta Ajukan Sidang Nikah, Istri Lebih Muda 6 Tahun

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved