Yadi Sembako Dipolisikan

Sosok Gus Anom, Pendakwah Terseret Dugaan Kasus Penipuan Yadi Sembako, Pemilik Perusahaan

Nama Pendakwah Gus Anom turut diseret dalam kasus dugaan penipuan komedian Yadi Sembako. komisaris perusahaan sekaligus juga penanggung jawab Acara.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
ig/yadisembako127_official_
Sosok Pendakwah Gus Anom turut diseret dalam kasus dugaan penipuan komedian Yadi Sembako. komisaris perusahaan sekaligus juga penanggung jawab Acara. 

TRIBUNSUMSEL.COM- Nama Pendakwah Gus Anom turut diseret dalam kasus dugaan penipuan komedian Yadi Sembako.

Gus Anom juga ikut dilaporkan oleh seseorang bernama Muhammad Adri Permana, pihak ketiga vendor yang merasa dirugikan dalam suatu acara yang diadakan oleh PT Gudang Artis.

Perusahaan tersebut ialah digelar oleh Gus Anom dan Yadi Sembako yang kerja sama menggaet EO Muhammad Adri Permana.

Adapun dalam laporan yang dilayangkan pada Selasa (19/9/2023). Muhammad Adri Permana mengalami kerugian mencapai Rp 198 juta.

Baca juga: Duduk Perkara Yadi Sembako Dilaporkan Dugaan Penipuan, Gus Anom Terseret, Niat Gelar Hiburan Gratis

Diketahui, dalam masalah ini, Yadi Sembako sebagai direktur perusahaan PT Gudang Artis.

Sementara Gus Anom disebut-sebut sebagai founder dan komisaris perusahaan sekaligus juga penanggung jawab Acara.

Lantas siapa sebenarnya sosok Gus Anom?

Gus Anom merupakan pendakwah yang memulai sejak tahun 2004.

Gus Anom memilih untuk berdakwah jauh dari Jakarta dan memilih daerah-daerah terpencil.

Ia merupakan kelahiran 1 Mei 1979 yang saat ini berusia 44 tahun.

Namanya sempat jadi sorotan setelah dikabarkan dekat dengan pedangdut Kristina.

Pendakwah Gus Anom sebelumnya memiliki sang istri, Eka Listia Puspitasari.

Baca juga: Penyebab Yadi Sembako Dilaporkan Dugaan Penipuan Rp 198 Juta, Kasih EO Cek Kosong Usai Gelar Acara

Namun, Gus Anom harus berduka setelah sang istri meninggal dunia pada 13 Januari 2021 akibat penyakit jantung, penyumbatan di otak, dan paru-paru basah.

Atas kepergian istri tercinta, pengasuh Majelis Taklim Al Munawarrah, Surabaya, itu menciptakan dua lagu berjudul "Jangan Pergi" dan "Istriku".

Lagu "Jangan Pergi" dan "Istriku" diciptakan oleh Gus Anom dalam waktu sangat singkat.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved