Guru SMP di Medan Ngaku Diintimidasi

Sosok Guru SMP Medan yang Nangis Massal Ngaku Diintimidasi Hingga Gaji Ditahan Kepsek 'Kami Ditekan'

Sosok guru SMP Medan yang viral menangis massal mengaku diintimidasi hingga gaji ditahan Kepala Sekolah.

TikTok@vahmie_sakhi
Sosok guru SMP Medan yang viral menangis massal mengaku diintimidasi hingga gaji ditahan Kepala Sekolah. 

"Terlalu tega kepsek itu. Karena keegoisannya dia tidak mau menandatangani Amprah tersebut," ucapnya

Poni menyebut, jika uang makan yang menjadi hak mereka tak besar, tapi justru ditahan pencairannya.

Pihaknya pun kembali membeberkan kesalaha Tiurmaida Situmeang lainnya, yakni penyalahgunaan jabatan.

"Kesalahannya cukup banyak kami sudah tak sanggup. Dia pernah melakukan pungli pada kegiatan ekstrakuliker. Begitupun pada kantin koperasi. Kita ada buktinya secara lengkap," jelasnya.

Menurut Poni, Tiurmaida Situmeang bertingkah seperti itu lantaran adanya sentimen pribadi dengan beberapa guru di SMPN 15 Medan.

"Ibuk itu (Kepsek) tidak suka dibongkar keburukannya. Misalnya dalam rapat kami bahas pungli yang ia lakukan, dia marah. Dikatakan Kepsek itu tidak pantas dipertanyakan oleh guru-guru," jelasnya.

Lalu, beberapa guru iyang ingin mengajukan pindah dan menghadap ke Disdik Medan, dinilai Tiurmaida Situmeang sebagai pemberontakan.

Poni pun menegaskan dirinya dan beberapa guru siap pensiun dini jika Tiurmaida Situmeang tak juga diganti sebagai Kepala SMPN 15 Medan.

Kepsek Bantah Intimidasi dan Tahan Gaji Guru

Tiurmaida membantah mengintimidasi 8 orang guru.
Menurutnya, ia hanya memberi teguran kepada mereka lantaran sering tidak masuk kelas.

Hal itu pula dilakukan Tiurmaida karena ingin menegakkan kedisiplinan.

"(Intimidasi) itu disalahartikan. Menurut Permen nomor 15 tahun 2018 bahwa kami (guru) itu jam kerja 40 jam dalam satu minggu. Tetapi ada sebagian guru mempunyai double job dalam waktu bersamaan di SMP 15 (sehingga sering tidak masuk kelas)," ujar Tiurmaida kepada wartawan. Dilansir Kompas.com. Senin (18/9/2023).

Lebih lanjut, Tiurmaida mengatakan dirinya baru menjabat kepala sekolah sejak Maret 2023 dan hanya berniat menegakkan kedisiplinan, namun ditentang 8 guru tersebut.

"Ketika saya menegakkan kedisiplinan (guru yang viral itu) jadi terganggu dia atau (oleh guru tersebut) disebut intimidasi," ujar Tiurmaida.

Tiurmaida mengaku, sudah menyurati kedelapan guru tersebut untuk menanyakan alasan mereka memiliki pekerjaan sampingan tetapi tidak ada yang meresponnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved