Berita OKI

Kebakaran Lahan di OKI, Kurang 24 Jam 300 Hektar Lahan Gambut Dekat HGU Perusahaan Ludes Terbakar

Kebakaran lahan di OKI, kurang dari 24 jam seluas 300 hektare lahan gambut di Desa Cinta Jaya Pedamara OKI terbakar.

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/WINANDO
Kebakaran lahan di OKI, kurang dari 24 jam seluas 300 hektare lahan gambut di Desa Cinta Jaya Pedamara OKI terbakar, Senin (4/9/2023) malam. 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Kebakaran lahan di Ogan Komering Ilir (OKI), kurang 24 jam seluas 300 hektare lahan gambut di Desa Cinta Jaya, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir ludes terbakar.

Dikatakan Bupati OKI, H. Iskandar SE menilai kebakaran lahan gambut yang terjadi pada kemarin sore hingga semalam merupakan salah satu kebakaran yang luar biasa.

"Tapi Alhamdulillah, tim pengendali kebakaran kita dari Manggala Agni, BPBD, Masyarakat Peduli Api, Pelita, dibantu juga dengan Polres dan TNI semua turun untuk mengendalikan bencana kebakaran," ungkapnya saat meninjau lokasi, Selasa (5/9/2023) sore.

Dikatakan Iskandar juga, jika lahan yang terbakar merupakan konservasi lahan gambut sehingga tidak bisa dilakukan apapun terhadap lahan tersebut.

"Kita akui akses untuk menuju ke titik api ini sangat sulit. Hingga kini kita lihat masih ada spot-spot titik api kecil yang ada disana," katanya. 

"Apalagi saat terjadi kebakaran seperti ini, selain akses menuju lokasi, ketersediaan sumber air juga tidak ada," katanya lebih lanjut. 

Baca juga: Anggaran Pilkada 2024 Empat Lawang Rp 61 Miliar, Rincian Peruntukan KPU, Bawaslu, Polri dan TNI

Ke depan, pemkab OKI berencana akan mencari solusi untuk bekerjasama dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan BRG (Badan Restorasi Gambut).

"Bagaimana jika suatu saat terjadi kebakaran namun lokasinya sulit untuk dijangkau, sementara kita ingin mitigasi bencana tersebut bisa maksimal dan pemadaman bisa mencapai titik api terdalam," katanya.

Saat disinggung mengenai penyebab kebakaran hingga indikasi unsur perbuatan manusia, Iskandar menuturkan jika ia tidak ingin berandai-andai dan menyerahkan penyelidikan ke pihak terkait sebab ada banyak kemungkinan.

"Kita tidak berandai-andai mengenai sumber penyebab kebakaran ini, apakah disebabkan oleh oknum ataupun masyarakat dengan niat suatu keuntungan atau kepentingan,"

"Tapi yang namanya alam itu, bisa bersifat terbakar dengan sendirinya apalagi ini adalah lahan gambut yang ketika cuaca panas dan teroksidasi, unsur batu bara muda yang terkandung dalam gambut dapat menimbulkan suatu proses pembakaran dengan sendirinya secara alami," terangnya.

Dilanjutkan sesuai dengan instruksi bahwa dalam menanggulangi bencana karhutlah ini dengan cara keroyokan, termasuk juga dalam hal penyelidikan.

"Begitu juga untuk menangani kasus ini adalah tugas dari pada reskrim polres OKI bekerjasama dengan TNI, Manggala Agni dan dibantu oleh semua pihak tentunya," bebernya.

Masih kata Iskandar, melihat terjadinya bencana karhutlah dalam beberapa hari ini ia menyebut untuk wilayah Kabupaten OKI berdasarkan data Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) masih di bawah batas ambang, yaitu masih di bawah nilai 100.

"Tapi kita sudah mulai bergerak dengan giat membagikan masker kepada masyarakat. Kita khawatir asap dan pencemaran udara ini dapat mengganggu tubuh kita dan aktivitas kita," pungkasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved