Berita Palembang

Kabut Asap Imbas Karhutla Selimuti Wilayah Sumsel, Begini Kata Gubernur Herman Deru

Kabut Asap Imbas Karhutla Selimuti Wilayah Sumsel, Begini Kata Gubernur Sumsel Herman Deru

Penulis: Hartati | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA TRISNAWATI/TRIBUNSUMSEL.COM/AGUNG DWIPAYANA
Gubernur Sumsel Herman Deru angkat bicara terkait kabut asap imbas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang kini menyelimuti wilayah Sumsel 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang semakin banyak di Sumsel membuat kabut asap saat ini semakin banyak sehingga berdampak pada kesehatan.

Menanggapi dampak kabut asap itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan akan berpegangan pada hasil analisa Dinas Kesehatan bagaimana indeks polusi udara saat ini.

Akan dicek di dashboard tanda kualitas udara itu termasuk data dari Dinas Kesehatan dan BMKG menindaklanjuti bagaimana statusnya nanti.

"Kita cek dulu indeks kualitas udaranya berapa sehingga tahu apakah statusnya akan tetap siaga atau naik lagi," kata Deru di Griya Agung, Selasa (5/9/2023).

Baca juga: BREAKING NEWS: Lina Mukherjee Dituntut 2 Tahun Penjara, Imbas Makan Kulit Babi Baca Bismillah

Sementara itu Executive General Manager Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Iwan Winaya mengatakan hingga kini penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II aman dan tidak ada delay akibat kabut asap.

Dia berharap nantinya ke depan juga tidak ada kendala akibat dampak kebakaran hutan dan lahan tersebut sehingga penerbangan tetap aman terkendali.

"Jarak pandang masih aman sejauh ini masih di atas 1 km sehingga penerbangan lancar," ujar Iwan.

Iwan mengatakan pernah ada delay pesawat sebelumnya karena cuaca pagi yang berkabut namun dia tidak bisa memastikan apakah itu kabut embun atau kabut asap.

Tapi biasanya kabut itu muncul pagi hari karena malamnya hujan sehingga paginya muncul kabut. Namun kondisi itu hanya sementara saja setelah matahari terbit kabutnya berangsur menghilang.

Sementara itu terkait antisipasi kemungkinan delay akibat kabut asap, Iwan mengatakan sebenarnya kebijakan operasional pesawat take off atau landing itu keputusan pilot maskapai dengan pertimbangan yang telah ditentukan seusai standar keamanan dan keselamatan.

"Bandara hanya menyediakan infrastrukturnya saja soal delay karena kabut asap dikembalikan pada maskapai karena bisa saja kabut asap ini sifatnya kiriman juga," kata Iwan.
 


 
 
 


Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved