Berita Pilpres 2024

AHY Soal Anies-Cak Imin: Lebih Baik Bersepakat untuk Tidak Sepakat daripada Dipaksa Terima Putusan

AHY menyatakan pihaknya lebih memilih bersepakat untuk tidak sepakat daripada menerima keputusan yang dianggapnya sepihak.

|
Editor: Rahmat Aizullah
Youtube Partai Demokrat
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pidato merespons duet Anies-Cak Imin di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023). 

Saya tahu, para kader Demokrat marah dan kecewa, marah dan kecewa bukan karena ketumnya tidak menjadi cawapres, tapi karena perjuangan Demokrat telah dilukai oleh mereka yang tidak jujur, serta telah melanggar komitmen dan kesepakatan.

Bagi Demokrat, ini sesuatu yang fundamental.

Kita merasakan dalam hiruk pikuk politik menuju Pemilu 2024, seolah etika, integritas pribadi, dan komitmen politik menjadi tidak lagi penting dan relevan dalam mencapai tujuan.

Ini yang justru menebalkan keyakinan politik saya bahwa perubahan benar-benar diperlukan, karena demokrasi yang sejati hanya bisa terawat dan tetap eksis jika hal-hal mendasar tadi tetap dipertahankan.

Pengalaman di TNI mengajarkan kepada kami untuk senantiasa memegang teguh nilai dan etika keperwiraan.

Hal ini adalah modal utama bagi seorang prajurit dalam mengemban tugas apa pun.

Dalam kondisi perang saja, kami diwajibkan ketika itu untuk mematuhi etika dan aturan sehingga perang bukan hanya soal kill or to be killed, bukan hanya seolah hanya tentang menang atau kalah.

Tetapi juga soal cara untuk bisa memenangkan peperangan tersebut, begitu juga dalam berpolitik.

Saya rasa semua rakyat Indonesia yang kita perjuangkan ini sepakat untuk berpolitik secara beretika.

Artinya, kita mendambakan praktik-praktik yang baik, yang tidak menghalalkan segala cara.

Kita juga tidak ingin seolah semuanya bisa asal tidak boleh kalah.

Cara tidak boleh menikam tujuan, cara juga harus dijiwai oleh tujuan, begitu pula sebaliknya.

Ini adalah pandangan pemimpin besar Mahatma Gandhi yang juga menjadi rujukan utama dari pikiran-pikiran Presiden Soekarno.

Sejak awal, kami memiliki harapan besar terhadap hadirnya sebuah perubahan dan perbaikan.

Bukan perubahan biasa, tetapi perubahan besar dan fundamental yang berlandaskan pada nilai nilai dan etika.

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved