Paspampres Culik Pemuda Aceh

Sosok Praka J Oknum TNI Diduga Terlibat Bersama Praka RM Oknum Paspampres Aniaya Imam hingga Tewas

Praka J merupakan anggota TNI di Kodam Iskandar Muda, merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi provinsi Aceh

Editor: Weni Wahyuny
Tribun Network/dokumentasi pribadi Imam Masykur/PRaka RM
(kiri) ilustrasi TNI, (tengah) sosok Imam Masykur, (kanan) Praka RM - Mengenal sosok Praka J terlibat bersama Paspampres aniaya Imam Masykur warga Aceh hingga tewas 

Fauziah (48), ibu kandung Imam mengonfirmasi bahwa putranya sempat menelepon dan meminta uang Rp 50 juta yang akan diserahkan lantaran Imam sedang diculik.

Sambungan telepon itu diterimanya pada Sabtu (12/8/2023).

Fauziah sempat mendengar suara pelaku dalam sambungan telepon itu.

"Dia bilang, kalau sayang anak, kirim duit Rp 50 juta. Saya bilang, iya saya kirim. Jangan dipukul anak saya,” ucapnya, dilansir dari Kompas.com, Senin.

Baca juga: Curhat Ibu Imam Masykur Minta Bantuan Hotman Paris, Anak Dianiaya Oknum Paspampres: Kami Orang Kecil

Pelaku mengancam akan membunuh dan membuang mayat anaknya ke sungai jika uang tidak dikirim.

Pada Rabu (23/8/2023), Imam ditemukan tidak bernyawa di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Mayatnya tergeletak di dalam sebuah kali.

Keesokan harinya, Fauziah melihat jenazah anaknya di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Jenazah Imam kemudian diserahkan ke keluarga oleh Kodam Jayakarta untuk diberangkatkan ke Aceh dan dimakamkan di dekat rumahnya.

TNI Diminta Selektif Pilih Paspampres

Kasus Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Praka RM menganiaya pemuda bernama Imam Masykur kian disorot.

Mabes TNI pun diminta agar lebih selektif memilih anggotanya yang akan ditugaskan di tempat khusus, seperti Paspampres yang mengawal dan memberikan pelayanan secara langsung kepada Kepala Negara.

Hal ini disampaikan Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin saat dihubungi Senin (28/8/2023).

Hasanuddin memperingati jika calon anggota harus dilakukan pemantauan.

"Kedepannya Mabes TNI harus lebih selektif dan melakukan psikotes secara berkala untuk prajurit yang bertugas menempel ring satu seperti pengawal Kepala Negara." yhar TB Hasanuddin, dilansir dari Tribunnews.com.

"Profesional, anggota harus terasah dan teruji dan dilakukan pemantauan secara terus menerus," kata TB Hasanuddin.

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved