Berita Palembang

Sering Dimarahi, Miki Kabur dari Panti Asuhan, Ditemukan Tidur di Warung Pecel Lele

Sering dimarahi, Miki Nurhawid (15) memilih pergi dari panti asuhan tempatnya tinggal. Miki berhasil ditemukan dan pulang ke rumahya di OKU.

Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Vanda Rosetiati
HANDOUT/TRIBUN SUMSEL/RACHMAD KURNIAWAN
Sering dimarahi, Miki Nurhawid (15) memilih kabur dari panti asuhan tempatnya tinggal. Miki berhasil ditemukan dan pulang ke rumahya di OKU. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tak nyaman karena sering dimarahi, Miki Nurhawid (15) memilih kabur dari panti asuhan tempatnya tinggal di kawasan Jalan Sultan M Mansyur Palembang. 

Miki berhasil ditemukan di salah satu warung pecel lele dekat Gerbang Tol Keramasan. Oleh keluarnya Miki sudah pulang ke rumahnya di Kecamatan Lengkiti, Baturaja, OKU.

Miki Nurwahid (15) yang sebelumnya tinggal di sebuah Yayasan Panti Asuhan di Jalan Sultan M Mansyur, Kecamatan Ilir Barat I. Ia dilaporkan hilang sejak pamit pergi ke Pasar 16 Ilir usai mengantar tempe ke rumah salah satu tetangga.

Kakak kandung Miki, Ade Putra (25) mengatakan, sang adik ditemukan sedang tidur di sebuah warung pecel lele dekat gerbang Tol Keramasan pada Kamis (17/8/2023) malam sekitar pukul 23:00 WIB.

"Alhamdulillah sudah ketemu Kamis malam kak. Posisi dia (Miki) sedang tidur di warung semacam warung pecel lele di sekitar gerbang Tol Keramasan, Indralaya. Dalam keadaan sehat, " ujar Ade kepada Tribunsumsel.com, Sabtu (19/8/2023).

Baca juga: Dua Sejoli di Musi Rawas Miliki 10 Butir Ekstasi, Terancam 12 Tahun Penjara Denda Rp 800 Juta

Ade menceritakan jika yang memberitahu ia dan keluarga jika Miki berada di sekitar kawasan Indralaya adalah seorang sopir truk Tanjung Lengkaya, yang kebetulan kenal dengan pamannya.

"Jadi malam itu kami sedang dalam perjalanan dari Palembang mau pulang ke Baturaja. Pas lagi di Prabumulih, ada yang memberi kabar kalau Miki ada di warung pecel lele dekat gerbang Tol Keramasan. Itu yang memberi tahu kami, Randi sopir truk yang kenal dengan paman, " jelasnya.

Ketika ketemu, Miki menceritakan alasan ia kabur dari Panti Asuhan yang sudah menjadi tempat tinggalnya selama dua tahun ini.

Kepada Ade, ia mengaku jika sudah tidak nyaman tinggal di panti asuhan tersebut.

"Dia ngaku belakangan ini sering dimarahi jadi tidak betah tinggal disana. Akhirnya nekat kabur dari Panti Asuhan itu, " katanya.

Selama kabur empat hari, untuk memenuhi kebutuhan makan, Miki bekerja di Pasar 16 Ilir agar bisa tetap makan.

"Katanya dia kerja. Tidak tau kerja apa yang penting dikasih makan, di Pasar 16 Ilir, " sambungnya.

Miki tidur di warung pecel lele atas izin pemilik warung, bahkan pemilik warung hendak membelikan tiket pulang Miki ke Baturaja.

"Dia izin tidur disana dan dibolehkan oleh pemilik warung pecel lele. Rencananya mau dibelikan tiket travel pulang ke Baturaja, tapi Alhamdulillah malamnya sudah ketemu sama kami, " ungkapnya.

Setelah pulang kembali di lingkungan keluarganya di Kecamatan Lengkiti, Baturaja, Miki akan disekolahkan lagi di kampung halamannya.

"Keluarga segera mengurus kepindahan dia dari sekolah di Palembang dan Panti asuhan, " tandasnya.

Kronologi Hilangnya Miki

Sebelumnya, Miki Nurwahid (15)  dilaporkan hilang dari tempat tinggalnya di yayasan Panti Asuhan Baitul Ihwan Jalan Sultan M MansyurKecamatan Ilir Barat I Palembang sejak Minggu (13/8/2023).

Sebelum menghilang, Miki sempat pamit hendak pergi ke Pasar 16 Ilir Palembang setelah dia selesai mengantar tempe ke rumah salah satu tetangga. 

Ade Putra (25) kakak kandung Miki menceritakan kronologi hilangnya sang adik.

Saat dibincangi Tribunsumsel.com, Ade mengungkap istrinya meminta Miki untuk mengantar tempe ke rumah tetangganya. 

"Hari Minggu tanggal 13 itu sekitar jam 12 siang dia diminta istri saya untuk mengantar tempe. Kemudian pulang ke rumah pamit katanya mau main ke Pasar 16 Ilir. Sampai sekarang belum pulang juga, " ujar Ade, Kamis (17/8/2023). 

Ade menjelaskan, informasi yang ia terima sang adik sempat mengajak seorang temannya untuk pergi ke Pasar 16 Ilir, namun temannya itu tidak mau. 

"Sebelum pergi, kami cari tau. Ternyata Miki sempat ajak seorang temannya ke Pasar 16 Ilir  tapi temannya itu tidak mau ikut jadi dia pergi sendirian. Informasi dari orang panti asuhan dia memang sering main ke Pasar 16 Ilir ," ujarnya. 

Ade mengaku kesulitan mencari keberadaan Miki.

Selain ia hanya pergi seorang diri juga tidak memiliki handphone.

Meski sudah berusaha mencari keberadaannya masih belum berhasil. 

"Dia tidak ada handphone kak, makanya susah juga dihubungi, " sambungnya. 

Terakhir kali Miki meninggalkan rumah atau panti asuhan mengenakan pakaian kaus hitam dan celana pendek hitam.

Ia memiliki ciri-ciri, badan yang kurus dan ada panu di bagian kening. 

Bagi yang menemukan anak tersebut bisa menghubungi pihak keluarga di nomor 0852-6713-0827 (Ade Putra) atau nomor 0896-4467-4209 (Eko Kurniawan). 

Ade menambahkan jika ia dan pihak Yayasan Panti Asuhan sudah melaporkan hilangnya Miki ke Polrestabes Palembang. 

"Sudah kami lapor polisi, semoga adik bisa ketemu, " katanya. 

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved