Bayi Kritis Karena Kelalaian Suster
Sosok Dokter Bertanggungjawab Kondisi Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster di RS, Tak Tahu Dicari
Inilah sosok dokter yang bertanggungjawab soal kondisi bayi kritis diduga karena kelalaian suster di RS, Jakarta Barat, tak diberitau jika dibutuhkan
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah sosok dokter yang bertanggungjawab soal kondisi bayi kritis diduga karena kelalaian suster di RSAB Harapan Kita, Jakarta Barat.
Baca juga: Hancur Hati Chintia Ibu Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster di RS : Salah Apa Aku dan Anakku
Diketahui sebelumnya Suci Chintia selaku ibu bayi kritis diduga karena kelalaian suster RS menyebut dokter yang bertanggungjawab atas kondisi sang bayi tak tahu jika dibutukan saat anaknya tengah menurun karena tak diberitau oleh perawat.
Sosok dokter yang bertanggungjawab atas kondisi bayi Chintia diketahui bernama Dr. dr. Johanes Edy Siswanto, Sp.A(K), Ph.D.
Dr. Johanes Edy sendiri merupakan dokter lulusan Universitas Diponogoro.
Namun saat ini ia bekerja sebagai dokter Rawat Jalan Anak Reguler di Klinik Neonatologi RSAB Harapan Kita, Jakarta Barat sesuai dengan yang ia tuliskan di instagramnya @joedysiswanto.
Saat itu Dr. Johaness Edy baru bertemu satu kali dengan Chintia dan bayi Nala.
Hal tersebut lantaran Dr. johaness Edy sulit ditemui karena memiliki banyak pekerjaan.
Namun salahnya, ketiga oknum suster yang mengetahui kondisi anak Chintia kritis sama sekali tak memberi tahu Dr. Yohaness Edy jika dibutuhkan saat bayi bernama Nala itu membutuhkan penanganan.
"12 Juli 2023 sampai dengan 3 Agustus 2023 Nala mendapatkan perawatan di R. Seruni dan harus tinggal sendiri dikarenakan ini adalah RS terbesar secara skala nasional. Kami mempercayakan keseluruhannya kepada RS tersebut," kata Chintia.
Selain itu Chintia menuturkan jika oknum suster mengatakan bahwa Dr. Yohaness Edy mengatakan bahwa bayinya hanya mengalami diare dan dehidrasi tanpa dirinya bertanya secara langsung
"Kurang lebihnya di 3 mingguan dan saya hanya bertemu dengan dokter penanggungjawab anak saya dengan Dr. Yohaness Edy hanya 1 kali, sulit menemuinya dimana saya meminta beberapa kali untuk bertemu yang saya sampaikan melalui suster sehingga jika menanyakan perkembamgan jawaban yang kami terima observasi untuk diare dan dehidrasi.
Dengan keadaan fases yang cair dan di diagnosa oleh Dr tersebut diare dan dehidrasi membuat Nala beberapa kali mengganti kantong stoma bag," jelasnya.
Baca juga: Pekerjaan Chintia Ibu Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster di RS, Banting Tulang Demi Kesembuhan Anak
Baca juga: Kronologi Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster di RS, Berawal Susu Diganti Tanpa Bilang ke Orangtua

Tak hanya itu saja, Chintia juga sedikit mengutarakan keberatannya lantaran biaya perawatan sang bayi.
"Membeli kantong stoma bag di RS memberatkan financial kami sebagai pengguna BPJS Kesehatan dengan harga satu pcs kantong 177.000 dan untuk pasta penempelan kantong stoma kurang lebih 372.000.
Akhirnya dikarenakan berat pembelian di RS kami meminta izin untuk beli diluar dengan harga yang lebih ekonomois total kantong yang kami beli setelah pemakaian 2 kantong dari RS kami membeli sebanyak 26x," pungkas Chintia.
Lebih jauh, Chintia bahkan mengaku bahwa kini merasa hancur lantaran kondisi Nala yang terus menurun.
Bahkan ia menyinggung oknum suster dan pihak rumah sakit yang hanya meminta maaf seadanya tanpa memperhatikan lebih kondisi bayinya yang kritis.
"Ya Allah ya Rab hatiku hancur. Pasti ibu lainnya pun akan sedih melihat kondisinya seperti ini.
Bukan ku terpaku mengejar perawat itu. Cuma ikhtiar yang selama ini ku jalankan di hancurkan begitu saja.. salah apa aku dan anakku ku jaga anakku sejak di kandungan,saat Dy kritis, dan sekarang sampai di buat kritis kembali.
Apakah maaf memang bagi kalian itu sudah lebih dari cukup untuk rakyat kecil seperti kami Allahuakbar sakit sekali hati saya...
Apakah kebal hukum untuk instansi pemerintahan," kata Chintia.
"Dari hari kamis kami menunggu jawaban pihak @rsabhk dan hanya maaf yang kami terima.
Ya Allahuakbar hancur hati sayaa," sambungnya.
Disisi lain, Chintia juga mengaku atas kejadian yang dialami sang anak pihak rumah sakit hanya meminta maaf.
"Dari hari kamis kami menunggu jawaban pihak @rsabhk dan hanya maaf yang kami terima. Ya Allahuakbar hancur hati sayaa," tulis @sucichintia88, Senin (14/8/2023).

Saking sakit hatinya Chintia sang anak mengalami sakit seperti itu membuat Chintia merasa geram dan meminta pertolongan dari berbagai pihak.
"Pihak management @rsabhk lantas anakku seperti ini kami hanya mendapatkan maaf dari kepala ruangan saja ? Anakku seperti ini dikarenakan kelalaian oknum Perawat di ruangan rawat inap **. Kami di screning untuk menjaga anak kami,bukan hanya sekedar tidur dan nonton tivi, kami pun membantu perawat kami yang menghitung fassesnya kami yang info saat terjadi apa apa. Andaikan jam 7 malam suster memanggil dokter. tidak menunggu di jam 21:37 baru panggil dokter. Ku yakin tidak akan seperti ini anakku. Dokter disana sudah membantu anakku berjuang 2 bulan ini lalu di hancurkan begtu saja oleh perawat saat itu. Ku butuh keadilan sebesar besarnya. Siapa yang tidak hancur melihat kondisi anak seperti ini," tulisnya.
Bahkan Chintia, mengaku jika dirinya tidak dipertemukan dengan suster yang sebelumnya bertanggung jawab dengan kondisi sang anak, melalui story di instagram nya.
Chintia juga mengatakan jika pihak rumah sakit tidak membalas pesannya meski kondisi sang anak kritis.
Sosok Suster RSAB Harapan Kita Diduga Buat Kondisi Bayi Kritis
Sementara itu diketahui ada 3 oknum suster di Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, Jakarta Barat diduga lalai mengakibatkan bayi satu bulan kritis.
Hal ini berawal dari berawal curahan hati seorang ibu bernama Chintia yang bayinya mengalami pendarahan di bagian tubuhnya.

Hingga akhirnya terungkap penyebab sang bayi kritis diduiga setelah oknum suster RSAB Harapan Kita mengganti susu tanpa sepengetahuan Chintia.
Kelalaian inilah yang membuat tubuh bayi berusia 1 bulan 27 hari menjadi kuning hingga berdarah.
Viralnya kejadian tersebut, membuat publik geram dan memburu sosok oknum suster yang diduga melakukan kelalaian.
Diketahui, ada 3 suster yang kala itu tengah bertugas di ruang Widuri dengan dr penanggung jawab adalah dr bedah anak.
Baca juga: Tangis Siti Mauliah Ibu Bayi Tertukar Setahun di Bogor saat Bertemu Anak Kandung : Itu Bayi Saya
Sejumlah komentar serangan dari warganet pun ramai menyerbu akun instagram resmi RSAB Harapan Kita @rsabhk.
Banyak warganet yang mendesak pihak rumah sakit untuk segera memecat suster tersebut dan muncul menyampaikan klarifikasi.
"Pecat perawatnya dan gratisin biaya rs buat nala sampai sembuh, perawatnya harus tetap tanggung jawab sampai nala sembuh!!!," tulis akun Tiar***.
"Suster gak becus masih aja dilindungin! Kasian nala tuh, bukannya makin sehat malah makin parah! Bayangin anak sekecil itu harus operasi, pasang selang dimana” emangnha suster mau digituin??? Itu nyawa orang bukan boneka! RS jangan diem aja!!!" ujar Tiw***.
Selain itu diketahui jika para perawat dinilai lalai lantaran memberi susu pepti junior ke Bayi Chintia namun justru diganti dengan susu neocate tanpa sepengetahuan Chintia.
Mengetahui sang anak mendapat susu tersebut, membuat berat badan sang anak yang semulanya 2.165 menjadi 2.046.
Dari situlah leher anak Chintia berubah berwarna kuning hingga membuatnya panik.
Chintia yang mengetahui hal tersebut lantas melaporkan kejadian ini kepada perawat di ruangan rawat sang anak.
Suster pun kemudian mengatakan jika nantinya pihaknya akan mengecek darah.
Akan tetapi sampai hari Selasa perawat tak kunjung melakukan pengecekan pada sang anak, hal ini membuat Chintia menanyakan perihal pengecekan darah sang anak.

Sampai di Rabu, 9 Agustus 2023 pukul 05 : 30 WIB, perawat melakukan pengecekan darah pada sang anak, kemudian Chintia sebagai orang tua menanyakan hasil dari pengecekan darah sang anak.
Pukul 15:00 Chintia melihat ada darah di kantong colostomy sang anak.
Hal itu membuat Chintia bertanya kepada suster, namun suster menyangkal jika itu bukanlah darah.
Kemudian pada pukul 19:00 malam, Chintia mengatakan jika kondisi sang anak susah bernafas, kemudian Chintia langsung melaporkan apa yang dialami sang anak pada suster, Chintia mengatakan ketika dirinya melaporkan kondisi sang anak suster tersebut hanya melihat sang anak kemudian keluar.
Tak berhenti di situ, anak Chintia kembali lagi mengalami sesak nafas namun saat melaporkan kejadin ini suster hanya memperbaiki posisi kepala sang anak.
Ketiga kalinya, anak Chintia mengalami kejang beserta posisi mata ke atas, namun sayangnya para suster di rumah sakit itu hanya terdiam dan tidak sama sekali melakukan pengecekan apapun.
Panggilan ke empat kalinya pada pukul 21:37 WIB anak Chintia terlihat sesak napas dan mengalami kejang, dan mengetahui kondisi sang anak yang semakin tidak membaik, akhirnya suster tersebut memangil dokter.
Saat dokter IGD mengecek sang anak, dokter menanyakan pada Chintia sejak kapan sang anak mengalami kondisi seperti ini, Chintia pun menjawab sejak pukul 19:00, dokter tersebut juga menanyakan apakah Chintia telah menginformasikan kondisi sang anak pada suster, tentu saja jawaban Chintia sudah.
Baca juga: Nasib Pilu Chintia Bayi 1 Bulan 27 Harinya Kritis Gegara Kelalaian Perawat, Pihak RS Cuma Minta Maaf
Dari pertanyaan dokter ini membuat Chintia menyimpulkan jika selama dirinya memberitahu kondisi sang anak pada suster, suster tersebut tidak memberitahu dokter.
Karena kondisi sang anak cukup mengkhawatirkan, anak Chintia akhirnya dilarikan ke ICU.
Satu jam menunggu di ruang ICU, dokter tersebut bertanya sejak kapan colostomynya mengeluarkan darah, dan benar saja apa yang ditanyakan Chintia pada suster sebelumnya ternyata darah.
Chintia mengaku akibat kelalaian dari suster membuat sang anak yang kini berumur 1 bulan 27 hari harus menambah apa yang sebelumnya sudah diderita yaitu pendarahan di kepalanya dan akan dilakukan operasi.
Baca juga berita lainnya di Google News
Tribunsumsel.com
Bayi Kritis Karena Kelalaian Suster
Sosok Dokter Bertanggungjawab Kondisi Bayi Kritis
Berita viral
Update Terbaru Bayi Kritis Kelalaian Suster, RS Klaim Membaik & Sudah Tak Pakai Oksigen Lagi |
![]() |
---|
Penjelasan RSAB Harapan Kita Soal Kondisi Pasien Nala saat Datang ke Rumah Sakit,Ada Penyakit Bawaan |
![]() |
---|
Bayi Kritis Diduga Karena Kelalaian Suster Membaik, Alat Bantu Pernapasan Dilepas: Masih Berjuang |
![]() |
---|
Didiagnosa Short Bowel Syndrome, Kondisi Terkini Nala Bayi Kritis Diduga Karena Kelalaian Suster |
![]() |
---|
Nasib Bayi Kritis di RSAB, Hotman Paris Turun Tangan, Sang Ibu Terpaksa Resign Desak Tanggung Jawab |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.