Bayi Kritis Karena Kelalaian Suster

Sosok Dokter Bertanggungjawab Kondisi Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster di RS, Tak Tahu Dicari

Inilah sosok dokter yang bertanggungjawab soal kondisi bayi kritis diduga karena kelalaian suster di RS, Jakarta Barat, tak diberitau jika dibutuhkan

instagram/ joedysiswanto instagram/sucichintia88
Sosok Dokter Bertanggungjawab Kondisi Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster di RS, Tak Tahu Dicari 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah sosok dokter yang bertanggungjawab soal kondisi bayi kritis diduga karena kelalaian suster di RSAB Harapan Kita, Jakarta Barat.

Baca juga: Hancur Hati Chintia Ibu Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster di RS : Salah Apa Aku dan Anakku

Diketahui sebelumnya Suci Chintia selaku ibu bayi kritis diduga karena kelalaian suster RS menyebut dokter yang bertanggungjawab atas kondisi sang bayi tak tahu jika dibutukan saat anaknya tengah menurun karena tak diberitau oleh perawat.

Sosok dokter yang bertanggungjawab atas kondisi bayi Chintia diketahui bernama Dr. dr. Johanes Edy Siswanto, Sp.A(K), Ph.D.

Dr. Johanes Edy sendiri merupakan dokter lulusan Universitas Diponogoro.

Namun saat ini ia bekerja sebagai dokter Rawat Jalan Anak Reguler di Klinik Neonatologi RSAB Harapan Kita, Jakarta Barat sesuai dengan yang ia tuliskan di instagramnya @joedysiswanto.

Saat itu Dr. Johaness Edy baru bertemu satu kali dengan Chintia dan bayi Nala.

Hal tersebut lantaran Dr. johaness Edy sulit ditemui karena memiliki banyak pekerjaan.

Namun salahnya, ketiga oknum suster yang mengetahui kondisi anak Chintia kritis sama sekali tak memberi tahu Dr. Yohaness Edy jika dibutuhkan saat bayi bernama Nala itu membutuhkan penanganan.

"12 Juli 2023 sampai dengan 3 Agustus 2023 Nala mendapatkan perawatan di R. Seruni dan harus tinggal sendiri dikarenakan ini adalah RS terbesar secara skala nasional. Kami mempercayakan keseluruhannya kepada RS tersebut," kata Chintia.

Selain itu Chintia menuturkan jika oknum suster mengatakan bahwa Dr. Yohaness Edy mengatakan bahwa bayinya hanya mengalami diare dan dehidrasi tanpa dirinya bertanya secara langsung

"Kurang lebihnya di 3 mingguan dan saya hanya bertemu dengan dokter penanggungjawab anak saya dengan Dr. Yohaness Edy hanya 1 kali, sulit menemuinya dimana saya meminta beberapa kali untuk bertemu yang saya sampaikan melalui suster sehingga jika menanyakan perkembamgan jawaban yang kami terima observasi untuk diare dan dehidrasi.

Dengan keadaan fases yang cair dan di diagnosa oleh Dr tersebut diare dan dehidrasi membuat Nala beberapa kali mengganti kantong stoma bag," jelasnya.

Baca juga: Pekerjaan Chintia Ibu Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster di RS, Banting Tulang Demi Kesembuhan Anak

Baca juga: Kronologi Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster di RS, Berawal Susu Diganti Tanpa Bilang ke Orangtua

Penyebab Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster di RS, Susu Diganti Buat Tubuh Kuning Hingga Berdarah
Penyebab Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster di RS, Susu Diganti Buat Tubuh Kuning Hingga Berdarah (instagram/sucichintia88)

Tak hanya itu saja, Chintia juga sedikit mengutarakan keberatannya lantaran biaya perawatan sang bayi.

"Membeli kantong stoma bag di RS memberatkan financial kami sebagai pengguna BPJS Kesehatan dengan harga satu pcs kantong 177.000 dan untuk pasta penempelan kantong stoma kurang lebih 372.000.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved