Berita Pilpres 2024

Dipersilakan Jika Ingin 'Angkat Kaki' dari Koalisi PDIP Dukung Ganjar, PPP Ingat Jargon Mega Bintang

PPP menegasakan bahwa mereka akan tetap setia berada di koalisi PDIP dalam mengusung Ganjar Pranowo walaupun Sandiaga Uno tidak terpilih jadi cawapres

|
Editor: Rahmat Aizullah
Tribunnews.com/Irwan Rismawan
Kerja sama partai politik PDIP dan PPP di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, 30 April 2023. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menegasakan bahwa mereka akan tetap setia berada di koalisi PDI Perjuangan (PDIP) dalam mengusung Ganjar Pranowo.

Penegasan itu menanggapi pernyataan Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah yang mempersilakan PPP jika ingin pergi atau mencabut kerja sama politik bersama PDIP di Pilpres 2024.

Pernyataan Ahmad Basarah tersebut merespons sikap internal PPP yang diungkap wakil ketua umumnya Arsul Sani soal langkah politik lain jika nantinya Sandiaga Uno tak jadi cawapres Ganjar.

Juru bicara PPP Usman M Tokan alias Donnie menegaskan bahwa partainya tetap konsisten mendukung Ganjar Pranowo.

"PPP ini kan sudah membuat statement ya, resmi saya sebagai juru bicara dan itu keluar juga dari Plt Ketua Umum bahwa kita konsisten mendukung Mas Ganjar," kata Donnie dalam artikel Kompas.com, seperti dikutip, Selasa (15/8/2023).

Donnie meyakini, jika ada suara-suara yang berbeda terkait dukungan untuk Ganjar, itu merupakan pendapat pribadi dan bukan mewakili partai.

Dirinya juga yakin Basarah memahami situasi tersebut.

"Enggak ada (rencana keluar kerja sama politik dengan PDIP). Kita konsisten. Walaupun hanya cuma berdua, kami tetap konsisten untuk bersama PDI Perjuangan," tegasnya.

Donnie lantas mengingatkan kebersamaan PPP dan PDIP sudah terjalin sejak adanya Mega Bintang.

Adapun Mega Bintang merupakan sebuah jargon yang ada di era Orde Baru.

Kala itu, Megawati Soekarnoputri menjadi simbol perlawanan terhadap Orde Baru dan Presiden Soeharto.

Pada masa Pemilu 1997, Megawati tidak bisa ikut pemilu, karena pemerintah tidak mengakui kepengurusan PDI di bawah kepemimpinannya.

Donnie juga mencontohkan kerja sama PPP dan PDIP mengusung paslon baik di tingkat presiden dan wakil presiden maupun kepala daerah.

"Pasangan Bu Mega (Presiden) dengan Pak Hamzah Haz (Wakil Presiden), Mas Ganjar (Gubernur Jawa Tengah) dengan Gus Yasin (Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen), ini akan kita tetap lanjutkan," tegas Donnie.

Meski begitu, lanjut dia, PPP tetap berikhtiar agar Ganjar Pranowo bisa berpasangan dengan Sandiaga Uno pada Pilpres 2024.

Meskipun bukan Sandi yang terpilih, Donnie menegaskan bahwa PPP tetap bersama PDIP.

Senada juga ditegaskan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi, bahwa hingga kini PPP tidak terpikirkan untuk meninggalkan PDIP dalam kerja sama politik untuk Pemilu 2024.

"Karena keputusan Rapimnas V itu bulat total semuanya mendukung Pak Ganjar sebagai calon presiden.

Adapun keputusan Rapimnas V itu merekomendasikan Pak Sandi sebagai calon wakil presiden pendamping Pak Ganjar," tutur Baidowi.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mempersilakan PPP jika akan mempertimbangkan ulang untuk bekerja sama politik dengan partainya bila Sandiaga Uno tak jadi diusung sebagai cawapres Ganjar.

“Monggo (silakan kalau PPP mau pergi). Lagi-lagi kan bagi PDI Perjuangan kerja sama politik itu dasarnya harus kesukarelaan,” kata Basarah, Senin (14/8/ 2023), dilansir dari Kompas.com.

Dia mengatakan, penentuan bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo akan dibahas bersama dengan melihat dinamika politik yang terus berkembang.

Menurutnya, kandidat bakal cawapres yang disebut sudah mengerucut ke beberapa nama termasuk Sandiaga Uno masih terus digodok.

Ia menyebutkan, semua nama yang masuk bursa sebagai kandidat memiliki peluang yang sama.

Basarah menilai, jika sebuah kerja sama politik dilakukan tanpa landasan kesukarelaan maka akan sulit berjalan.

"Harus kesukarelaan tidak boleh ada paksaan, apalagi ada ancaman, dan lain sebagainya," kata Basarah.

Oleh karena itu, ia meminta semua pihak menunggu keputusan final hingga pendaftaran ke KPU.

Pada momen tersebut, kata Basarah, sudah dapat diketahui siapa saja pasangan calon (paslon) yang akan maju dalam Pilpres 2024.

"Kita tunggu nanti pada akhirnya batas akhir pendaftaran capres-cawapres yang telah diatur KPU, kita lihat bagaimana formasi grouping parpolnya, dan formasi capres cawapresnya," tutur Basarah. (*)

Sumber: Kompas.com

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved