Heboh Bayi Tertukar di Bogor

Nasib Ibu D Bayi Tertukar dengan Siti Tak Mau Tes DNA, Mentalnya Tak Stabil & Butuh Pendampingan

Nasib terduga ibu bayi tertukar kini kondisi disebut psikolog alami mental tak stabil.

TribunnewsBogor.com
Nasib Ibu D Bayi Tertukar dengan Siti Tak Mau Tes DNA, Mentalnya Tak Stabil & Butuh Pendampingan 

TRIBUNSUMSEL.COM - Nasib terduga ibu bayi tertukar kini kondisi disebut psikolog alami mental tak stabil.

Seperti diketahui, kisah Siti Mauliah tengah viral bayi tertukar yang diketahuinya setelah setahun dirawat.

Diketahui, Siti Mauliah melahirkan bayi laki-laki pada 18 Juli 2022 lalu.

Sosok ibu bayi yang merawat bayi Siti tengah dicari-cari, kini kondisi ibu bayi bernama Dian ini terungkap.

Bahkan kini disebut-sebut kondisi ibu bayi yang merawat anak Siti tengah mengalami mental tak stabil.

Hal ini diungkap oleh salah satu Psikolog Anak dan Pendidikan, Felisitas Kaban turut bersuara.

Dalam tayangan Kompas TV yang dilansir TribunnewsBogor.com, Felisitas menyebut Siti dan ibu Dian harus sama-sama didampingi oleh petugas kesehatan.

Sosok Bayi Tertukar Setahun Dirawat Siti Mauliah, Aktif Sejak Usia 8 Bulan Meski Bukan Anak Kandung
Sosok Bayi Tertukar Setahun Dirawat Siti Mauliah, Aktif Sejak Usia 8 Bulan Meski Bukan Anak Kandung (TribunnewsBogor.com)

Hal itu lantaran keduanya memiliki kondisi yang berbeda dengan kesamaan yakni mengalami keadaan tak stabil usai kisah mereka viral.

Baca juga: Keluarga Pasrah Minta Ikhlaskan Bayi Tertukar, Siti Mauliah Ngotot Cari Bayi Minta Segera Tukar

Menurut Felisitas, saat ini harus menghargai ibu bayi yang belum mau melakukan tes DNA, karena secara mental tak stabil.

"Kita menghargai ibu yang berinisiatif ibu yang tes DNA, kita juga harus menghargai ibu yang belum bisa melakukan tes DNA. Jadi ibu ini betul-betul harus kita dampingi secara mental," jelas Felisitas Kaban.

Tak hanya Dian, Siti Muliah juga mengalami kondisi yang sama alami mental tak stabil.

Perjuangan Siti Mauliah mencari keberadaan bayi tertukar hingga kini terus dilakukan.
Perjuangan Siti Mauliah mencari keberadaan bayi tertukar hingga kini terus dilakukan. (TribunnewsBogor.com)

Menurut Felisitas, Siti harus mendapat pendampingan khusus dari psikolog atau petugas kesehatan karena telah melalui banyak hal.

Termasuk dengan memperjuangkan nasib anak kandungnya yang hingga tak diketahui keberadaannya.

"Untuk ibu yang sudah berhasil melakukan tes DNA, kita harus beri pendampingan karena dia harus sabar menghadapi ibu partner lainnya. Karena dia sudah tes, kok ibu yang lain tidak segercep dia. Dia merasa geregetan, selama satu tahun ada kegalauan yang terbukti secara medis. Butuh pendampingan untuk melalui semua prosesnya," ungkap Felisitas Kaban.

Baca juga: Perasaan Ibu Diduga Bayi Tertukar dengan Siti, Analisa Psikolog : Galau hingga Salahkan Diri Sendiri

Kendati demikian, Dian juga perlu mendapat pendampingan khusus.

Sebab Ibu Dian butuh banyak waktu dan persiapan apabila melakukan tes DNA seperti Ibu Siti.

Diminta Ikhlaskan Bayi Tertukar, Siti Mauliah Ngaku Batin Tak Terima, Nangis Bertemu Anak Kandung
Diminta Ikhlaskan Bayi Tertukar, Siti Mauliah Ngaku Batin Tak Terima, Nangis Bertemu Anak Kandung (Youtube channel SCTV - Kompas.com)

Terlebih selama satu tahun ibu Dian telah merawat bayinya seperti anak kandungnya sendiri.

"Perlu diperhatikan kesiapan mental karena setiap ibu sudah merawat seperti anak kandungnya. Pasti ibu kaget, kecewa, menyalahkan diri sendiri 'kenapa kemarin tidak periksa'. Ada kegalauan besar," jelas Felisitas Kaban.

"Karena kenyataannya kemungkinan besar hasil dari ibu yang satu tidak identik, hasil ibu itu juga kemungkinan tidak identik. Jadi antara mau menerima kenyataan dan antara harus mempersiapkan diri," sambungnya.

Alasan Siti Ingin Segera Tukar Bayi

sebagai ibu Siti mengaku tak bisa mengikhlaskan bayi tersebut.

"Saudara juga bilang udahlah katanya diikhlasin, emang secara lisan ikhlas, tapi batin engga. Tetep kalau malam bertanya-tanya anak saya di mana," ungkapnya.

Kendati demikian, Siti Mauliah sangat berharap anak kandungnya yang tertukar dapat segera kembali kepadanya lagi.

Menurutnya, jika terus merawat anak yang bukan anak kandungnya bayak faktor yang harus dipertimbangkan.

Siti Tak Ikhlaskan Bayi Tertukar

Sementara itu, Siti Mauliah mengaku pihak keluarganya sudah menerima keberadaan sang bayi tertukar di Bogor.

"Kalau keluarga besar mah menerima (keberadaan bayi yang saat ini dirawatnya)," kata Siti.

Meski begitu, sebagai seorang ibu yang memiliki intuisi dengan anak kandung, ia tak merasakan adanya ikatan batin yang terjalin dengan bayinya saat ini.

Walaupun, setiap harinya bayi tersebut dirawatnya seperti anak sendiri.

Setiap harinya, dilubuk hatinya terdalam ia terus mempertanyakan dimana anaknya.

"Saudara juga bilang udahlah katanya diikhlasin, emang secara lisan ikhlas, tapi batin engga. Tetep kalau malam bertanya-tanya anak saya di mana," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia pun sangat berharap bayinya yang tertukar dapat segera kembali dalam dekapannya.

Ia mengatakan banyak faktor yang harus dipertimbangkan jika terus menerus merawat bayi yang sudah jelas bukan anak biologisnya berdasarkan hasil tes DNA yang sudah dilakukan.

"Bukannya tega ngelepas anak yang udah dirangkul bertahun-tahun, dari susu juga ibaratnya udah engga itung-itungan, tapi dampak ke depannya, kan bukan kambing yang gede dijual, anak kan puluhan tahun, nanti dikhawatirkan bermasalah terus ke depannya," pungkasnya.

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved