Berita Pilpres 2024

Demokrat Bakal Tanya Langsung ke Anies Baswedan Soal Potensi AHY Jadi Cawapres, Jamin Tak Hengkang

Partai Demokrat bakal menanyakan langsung kepada Anies Baswedan soal potensi ketua umumnya Agus Harimurti Yudhoyono akan jadi cawapres atau tidak

Editor: Rahmat Aizullah
Kolase TribunSumsel/Tribunnews.com
Anies Baswedan dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 

Anies Baswedan menjelaskan alasan belum diumumkan sosok cawapresnya itu sebenarnya tak ada kendala berarti, hanya saja ada beberapa parameter dalam penentuannya.

"Pembahasan (soal cawapres) itu memang ada, dan kita semua memang tentu mendiskusikan ini dengan serius, dan kita bekerja menggunakan ada beberapa parameter untuk penentuan," terang Anies dikutip dalam Live Youtube tvOneNews, Jumat (28/7/2023) malam.

Selain soal parameter, lanjut Anies, dalam mengumumkan sosok cawapresnya, ia juga melihat rentang waktu menjelang masa pendaftaran capres-cawapres pada Oktober mendatang.

"Kita juga melihat tentang rentang waktu, bukan hanya soal deklarasinya kapan, tetapi juga di sisi lain kita masih ada waktu sampai pendaftaran di bulan Oktober," katanya.

Anies menginginkan apa yang dilakukan hari ini hingga pengumuman pasangan yang diusung nantinya bisa memiliki efek elektoral yang cukup baik.

Namun untuk mewujudkan itu yang tak kalah penting, kata Anies, butuh momentum dan pertimbangan waktu, bukan hanya sekedar siapa sosok cawapresnya.

"Kita ingin agar apa yang menjadi koalisi kita, kemudian pasangan yang diusung, itu bisa punya efek elektoral cukup baik. Dan itu ada momentumnya, ada timingnya, jadi bukan sekedar siapanya," kata dia.

Anies merasa dalam waktu dekat ini belum menjadi waktu yang mendesak untuk mengumumkan cawapres.

"Kami merasa waktunya mungkin belum hari ini, bukan besok, ini soal timing saja," katanya.

Anies juga menyatakan tak ada target waktu khusus kapan sosok bakal cawapresnya akan diumumkan.

Walaupun diakuinya partai koalisi pendukungnya menginginkan segera karena makin cepat diumumkan akan lebih baik.

"Tidak ada target waktu khusus, secara umum pasti bilangnya lebih awal lebih baik, supaya bisa ada kesempatan untuk berkampanye lebih luas, menjangkau lebih banyak, tapi di sisi lain kita lihat konstelasi yang ada," terangnya.

Anies juga menegaskan bahwa dalam menetapkan pendamping di kontestasi Pilpres bukan seperti penentuan pejabat pemerintahan yang begitu ditetapkan langsung menjalankan tugas.

"Ini kan bukan seperti penentuan kepala dinas, atau pos kabinet, yang ketika sudah ditetapkan langsung kemudian menjalankan tugas, ini adalah rangkaian Pemilu, ada momentum, ada pergerakan di massa, ada pergerakan di publik, sehingga secara waktu, timing, itu harus dipertimbangkan semuanya," katanya.

Seandainya lanjut Anies, ketika cawapres diumumkan lalu kemudian setelah itu tidak ada aktivitas apapun, maka pendeklarasian sosok cawapres tersebut menjadi antiklimaks.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved