Wali Siswa Ketapel Guru SMA di Bengkulu

Sering Pusing, Kondisi Terkini Zaharman Guru Diketapel Orang Tua Siswa Diungkap Pihak Rumah Sakit

Sering Pusing, Kondisi Terkini Zaharman Guru Diketapel Orang Tua Siswa Diungkap Pihak Rumah Sakit

|
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Tribunbengkulu.com
Kondisi Terkini Zaharman Guru Diketapel Orang Tua Siswa Diungkap Pihak RS AR Bunda Lubuklinggau 

Tak Dendam

Zaharman (58) guru di Bengkulu yang mata kanannya buta permanen akibat diketapel orang tua siswa mengaku tidak menyimpan dendam ke pelaku. 

Kondisi ini dianggap Zaharman sebagai takdir yang memang harus dijalaninya sehingga menurutnya harus dijalani dengan hati ikhlas. 

Pengakuan itu diungkap Mubdi anak Zaharman saat diwawancarai Tribunsumsel.com.

"Bapak (tidak ada dendam) no komen, dia mengatakan sudah takdir," ujar Mubdi, Minggu (6/8/2023). 

Zaharman Guru Bengkulu yang diketapel orang tua siswa masih menjalani perawatan di RS AR Bunda Lubuklinggau, Minggu (6/8/2023)
Zaharman Guru Bengkulu yang diketapel orang tua siswa masih menjalani perawatan di RS AR Bunda Lubuklinggau, Minggu (6/8/2023) (Dok.Pribadi)

Berbanding terbalik dengan Zaharman, keluarganya sangat berharap keadilan dengan hukuman berat terhadap pelaku. 

Apalagi perbuatan pelaku sudah membuat mata kanan Zaharman buta permanen sehingga rasa ikhlas saja dirasa tak akan cukup membayar derita tersebut.

"Proses Hukum Tetap Jalan, kemarin yang melaporkan adalah pihak sekolah dengan PGRI Rejang Lebong, kami keluarga belum ada sama sekali melapor ke Polisi. Yang melaporkan pihak sekolah dibantu pihak PGRI (Rejang Lebong)," ungkapnya.

Mubdi mengatakan sudah mendengar bahwa pelaku penganiayaan ayahnya saat ini sudah menyerahkan diri Sabtu (5/8/2023) malam ke Polisi.

"Karena sudah ditangkap, kami (pihak keluarga) paling menyiapkan pengacara untuk proses selanjutnya, kalau kami ingin proses ajalah sesuai dengan hukum berlaku atas perbuatan dan tindakan pelaku itu," ujarnya.

Walau pun, Mubdi mengaku pihak keluarga tidak mempunyai rasa dendam sama sekali, hanya saja pihaknya sebagai anak dan keluarga melihat ayahnya cacat seumur hidup.

"Kalau luka jahitan taroklah bisa sembuh, patah bisa diobati, kalau mata? Kalau pelaku mau donor matanya tidak apa-apa," ungkapnya.

Alasan Pelaku 

Sosok EJ selaku wali murid aniaya Zaharman guru sang putra sampai alami buta kini diketahui menyerahkan diri ke polisi.

Kini terungkap alasan EJ menyerahkan diri ke polisi lantaran takut atas perbuatannya yang membuat mata Zaharman guru sang putra alami buta permanen.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved