Wali Siswa Ketapel Guru SMA di Bengkulu
EJ Orang Tua Ketapel Mata Guru Zaharman Hingga Buta, Sempat Ancam Pisau ke Warga Biar Bisa Kabur
Terungkap ancaman EJ pada orang sekitarnya saat kabur usai ketapel mata guru hingga buta dengan keluarkan pisau karena takut lihat korban terluka..
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Moch Krisna
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus dari wali murid EJ (45) yang ketapel mata guru Zaharman (58) di Bengkulu hingga mengalami buta hingga kini masih menjadi sorotan.
Bahkan kini terungkap ancaman EJ kepada orang sekitarnya saat kabur usai ketapel mata guru hingga buta dengan keluarkan pisau karena takut lihat korban terluka karena perbuatannya.
Saat itu EJ diketahui mendatangi SMAN 7 Rejang Lebong, Bengkulu setelah mendengar cerita sang anak ditendang oleh gurunya, Zaharman.
Dengan emosi, EJ mencari Zaharman dan melakukan penganiayaan.
Awalnya, EJ menembakan ketapel ke mata Zaharman hingga pecah.
Sedangkan tembakan kedua EJ meleset mengenai tubuh Zaharman.
"Sehingga orangtua ataupun wali murid itu secara emosi menuju lingkungan sekolah untuk mencari tahu guru tersebut atau korban.
Kemudian melakukan tembakan dengan ketapel yang diberi batu dan melakukan tembakan sebanyak 2 kali.
Dimana tembakan pertama mengenai mata sebelah kanan korban dan tembakan kedua tidak terkena tubuh korban," kata AKPB Juda T Tampubolon.
Tak hanya itu saja, setelah melihat kondisi Zaharman yang terluka, pelaku langsung melarikan diri keluar lingkungan sekolah.
Bahkan saat itu EJ yang ketakutan sempat memberikan ancaman ke orang sekitarnya dengan pisau agar membiarkannya kabur.
Saat beberapa pihak pengamanan sekolah dan beberapa guru mencegah pelaku melarikan diri
Namun pelaku mengeluarkan sebilah pisau untuk menakuti orang yang mencoba menghalangi pelaku melarikan diri dari area sekolah," ungkapnya.
Disisi lain, usai sempat kabur, EJ akhirnya menyerahkan diri ke pihak berwajin.
EJ mengaku menyesal dan memohon maaf atas kejadian tersebut yang membuat korban mengalami kebutaan di mata kanan.
"Anak saya ditendang, langsung emosi pak,"ungkap EJ sambil menangis saat diwawancarai.
EJ juga mengatakan saat dirinya mengetahui batu ketapelnya mengenai mata korban, dirinya langsung melarikan diri karena ketakutan. Ia juga takut menyerahkan diri karena khawatir menerima kekerasan fisik dari kepolisian.
"Takut pak, takut dipukul polisi pak,"lanjutnya.
J mengaku sangat menyesal dengan kejadian tersebut. Apalagi sampai membuat mata Zaharman mengalami kebutaan dan sambil menangis EJ memohon maaf kepada Zaharman.
"Menyesal sekali pak, aku mohon maaf yang sebesar-besarnya,"sampainya.
Selain itu, ketika ditanya terkait keingingan agar anaknya bisa bersekolah lagi atau tidak, EJ hanya mengangguk.
Bahkan ketika ditanya apakah EJ akan dipindahkan sekolahnya atau tidak, EJ belum mau menjawab hal tersebut.
Sudah Ikhlas
Zaharman, guru SMA yang alami buta usai diketapel wali murid sudah ikhlas menerima kenyataan bahwa matanya buta permanen.
Saat ini pria berusia 58 tahun itu masih menjalani proses pemulihan di Rumah Sakit Ar Bunda Lubuklinggau pasca menjalani operasi.
Guru yang mengajar di SMA di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu ini sudah mengikhlaskan bila matanya buta dan menganggap hal ini adalah bagian dari takdir.
Pernyataan ini diungkapkan oleh Mubdi anak Zaharman saat dihubungi Tribunsumsel.com, Minggu (6/8/2023).
Bahkan cerita Mubdi ayahnya tidak pernah berpikir sedikit pun untuk mengambil langkah hukum terkait peristiwa malang yang menimpanya.
"Bapak (tidak ada dendam) no komen, satu kata pun tidak ada (menyuruh dipenjarakan) atau apa, dia mengatakan sudah takdir," cerita Mubdi.
Namun, sebagai anak dan pihak keluarga mereka tidak terima bila ayahnya diperlakukan dengan cara demikian, hingga mengalami cacat permanen.
"Proses Hukum Tetap Jalan, kemarin yang melaporkan adalah pihak sekolah dengan PGRI Rejang Lebong, kami keluarga belum ada sama sekali melapor ke Polisi. Yang melaporkan pihak sekolah dibantu pihak PGRI (Rejang Lebong)," ungkapnya.
Mubdi mengatakan sudah mendengar bahwa pelaku penganiayaan ayahnya saat ini sudah menyerahkan diri Sabtu (5/8/2023) malam ke Polisi.
"Karena sudah ditangkap, kami (pihak keluarga) paling menyiapkan pengacara untuk proses selanjutnya, kalau kami ingin proses ajalah sesuai dengan hukum berlaku atas perbuatan dan tindakan pelaku itu," ujarnya.
Walau pun, Mubdi mengaku pihak keluarga tidak mempunyai rasa dendam sama sekali, hanya saja pihaknya sebagai anak dan keluarga melihat ayahnya cacat seumur hidup.
"Kalau luka jahitan taroklah bisa sembuh, patah bisa diobati, kalau mata? Kalau pelaku mau donor matanya tidak apa-apa," ungkapnya.
Kondisi Guru Zaharman Masih Sering Pusing
Sejak menjalani operasi beberapa waktu lalu sekarang ayahnya lagi proses pemulihan, kondisi matanya seperti itulah (buta) karena sarafnya sudah hancur.
"Sekarang ibaratnya pemulihan luka, kepalanya sedang pusing karena mata itu langsung ke otak saraf," ujarnya.
Namun, proses pemulihan ini agak lama karena ayahnya mempunyai riwayat penyakit diabetes, jadi karena lukanya cukup parah kemungkinan proses pemulihannya cukup lama.
"Ayah ada diabetes, mungkin agak lama sembuh luka seperti ini dan sekarang masih di rawat di Ar Bunda, tapi kata dokternya besok sudah bisa pulang bila tidak ada halangan Senin (7/8/2023) besok," ungkapnya.
Mubdi mengungkapkan bila keluarga pelaku sudah datang berkunjung, keluarganya itu kebetulan kenal karena pernah menjadi murid ayahnya.
"Jenguk (keluarga pelaku) tidak ada maksud apa-apa karena dia itu pernah murid ayah, ibaratnya sudah kenal lama juga," ungkapnya.
Dia mengungkapkan pihak keluarganya itu mengaku murni menjenguk dan dia datang seorang diri ke rumah sakit.
"Datang hanya menyampaikan bela sungkawa, tidak ikut campur," ujarnya.
Rumah Zaharman dan Rumah Pelaku hanya berjarak 150 Meter.
Mubdi juga menyebut bila rumah pelaku dengan sekolah hanya berjarak 500 meter. Sedangkan rumah pelaku dengan rumah mereka (ayahnya) hanya berjarak 150 meter.
"Memang dekat sekolah. Kami hanya beda gang, masih satu dusun hanya beda gang saja, " tambahnya.
Baca juga berita lainnya di Google News
Tribunsumsel.com
EJ Wali Siswa Bengkulu
Orang Tua Siswa yang Ketapel Guru Zaharman
Zaharman
Viral Lokal
Zaharman Guru Bengkulu
| Buta Permanen, Zaharman Guru Diketapel Orangtua Siswa Ikhlas Terdakwa Divonis 13 Tahun: Terima Kasih |
|
|---|
| Sosok Ervan Jaya Wali Siswa Ketapel Guru SMA di Bengkulu Hingga Buta, Divonis 13 Tahun Penjara |
|
|---|
| Reaksi Zaharman Guru SMA yang Diketapel Hingga Buta, Tersangka Divonis 13 Tahun, Ikhlas Terima |
|
|---|
| Nasib EJ Wali Siswa yang Ketapel Zaharman Guru SMA di Bengkulu Hingga Buta, Divonis Penjara 13 Tahun |
|
|---|
| Kondisi Zaharman, Guru Diketapel Orang Tua Siswa Setelah Seminggu Keluar RS, Masih Sering Pusing |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.