Berita Pilpres 2024

PKB Klaim Partai Setia, Tapi Bisa Pindah ke Lain Hati Bila Cintanya Bertepuk Sebelah Tangan

Waketum PKB, Jazilul Fawaid mengeklaim bahwa partainya menjunjung tinggi kesetiaan dalam berkoalisi, tapi bisa saja pindah ke lain hati.

|
Editor: Rahmat Aizullah
Kolase/Tribunnews.com
Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar 

Ia menyampaikan koalisi PKB-Gerindra memang terbentuk karena cinta lokasi lantaran bergabungnya Gerindra pada periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi.

"Kalau Gerindra baru-baru cinlok kalau bahasa sekarang. Jadi bertemu terus kita tanda tangan, tapi yang jelas dengan Gerindra baru ketika Gerindra bergabung di pemerintahan Pak Jokowi periode akhir bersama PKB. Di Pilpres belum pernah sama sekali," jelasnya.

Jazilul mengungkapkan partainya lebih punya sejarah panjang berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Demokrat ketimbang Gerindra.

Baca juga: Muhaimin Iskandar Masuk 5 Kandidat Cawapres Ganjar, PKB Buka Suara Soal Nasib Koalisi Dengan Prabowo

Jazilul menerangkan PKB berkoalisi dengan Partai Demokrat pada pemilihan presiden 2004 dan 2009.

Selanjutnya, PKB berkoalisi dengan PDIP pada Pilpres 2014 dan 2019.

"Nah partai berbasis Islam terbesar hari ini tetap PKB. Jadi kalau lihat dari sejarah maka sebenarnya PKB itu lebih banyak lebih panjang hubungannya dengan PDIP lebih panjang hubungannya dengan Demokrat," jelasnya.

Baca juga: PDIP Ingin Rebut PKB dari Pelukan Gerindra, Muhaimin Tak Tepis Peluang Ubah Arah Koalisi

Jazilul menekankan agar tidak melupakan sejarah mengenai jasa ulama.

"Biasanya kita katakan jas merah jangan sekali-kali lupakan sejarah. Kalau di PKB jas hijau, jangan sekali-kali lupakan jasa ulama," katanya.

Klik => Berita Lainnya Terkait Pilpres 2024

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved