Liputan Khusus Tribun Sumsel

Kurikulum Merdeka Belajar, Pembelajaran Sesuai Karakter Siswa, Orangtua Jangan Cuek -2

Kurikulum merdeka belajar memberikan kebebasan dan keleluasaan guru dalam pembelajaran yang disesuaikan dengan karakter siswa, orangtua jangan cuek.

Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/LINDA TRISNAWATI
Liputan Khusus Tribun Sumsel, kurikulum merdeka belajar memberikan kebebasan dan keleluasaan guru dalam pembelajaran yang disesuaikan dengan karakter siswa, orangtua jangan cuek. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengungkapkan tidak ada kendala besar dalam penerapan kurikulum merdeka belajar di Sumsel, khususnya di Kota Palembang.

Namun memang, menurut Kepala Bidang (Kabid) SMA Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Joko Edi Purwanto, penerapannya masih ada yang dikombinasikan atau variasi antara kurikulum merdeka belajar dan kurikulum 2013 (K13).

"Karena ini kurikulum baru jadi berproses, misal ada yang dimulai dari kelas 10, sedangkan kelas 11 dan 12-nya belum. Ada juga yang sudah dari kelas 10, dan lanjut kelas 11," kata Joko saat diwawancarai di Kantor Disdik Provinsi Sumsel, Senin (31/7).

Joko menjelaskan, kurikulum merdeka belajar itu program pemerintah di dalam proses pembelajaran, yang memberikan kebebasan kepada guru ataupun peserta didik untuk lebih mengembangkan kemampuannya dalam proses pembelajaran.

Baca juga: LIPSUS: Awalnya Enjoy Tapi Lama-lama Pusing, Kurikulum Merdeka Belajar di SMA, Siswa Tambah Les -1

Bedanya kurikulum merdeka belajar dengan K13 seperti dari sisi administrasi perangkat pembelajaran di K13 cukup banyak, sedangkan untuk kurikulum merdeka belajar tidak. Kemudian untuk kurikulum merdeka belajar memberikan kebebasan dan keleluasaan guru dalam pembelajaran yang disesuaikan dengan karakter siswa itu sendiri.

"Untuk orangtua sudah diberikan informasi, tapi ada juga orangtua yang cuek dan menyerahkan kepada sekolah. Minimal orangtua tahu di sekolah sudah menggunakan kurikulum merdeka belajar," katanya.

Liputan khusus Tribun Sumsel Kurikulum Merdeka Belajar diakui siswa awalnya enjoy tapi lama-lama bikin pusing.
Liputan khusus Tribun Sumsel Kurikulum Merdeka Belajar diakui siswa awalnya enjoy tapi lama-lama bikin pusing. (DOK TRIBUN SUMSEL)

Menurut Joko, dengan adanya kurikulum merdeka belajar anak-anak harus bisa mengikuti pembelajaran yang ada, keinginan belajar harus tumbuh dari siswa itu sendiri. Nah untuk memancing itu memang perlu ketelitian, dan ketekunan. Sedangkan dari pendidik dan orangtua untuk diharapkan memotivasi anak-anaknya.

Joko mencontohkan, ada anak-anak yang hanya ke sekolah saja tanpa tahu tujuan dan mau apa. Nah anak-anak seperti inilah yang tidak bisa mengembangkan daya pikir.

Misal dikasih tugas keluar dan kembangkan sesuai kemampuan sendiri. Anak seperti itu biasanya tidak akan berkembang, begitu keluar dan masuk tidak tahu mau nulis apa. Kalau kemampuan berpikir terbatas otomatis tidak bisa mengembangkan itu.

"Artinya kita dituntut kreatif, kalau tidak punya kemampuan untuk mengolah maka akan tidak mampu mengikuti pelajaran. Paling kalau pun bisa karena nyontek," cetusnya.

Padahal kalau yang mempunyai kreativitas dan mampu berpikir dengan baik, kata Joko, jika diberikan projek dia akan berpikir permasalahannya apa? Mengapa? Bagaimana? Tinggal diuraikan saja. Ada permasalahan, penyelesaiannya seperti apa, dan bisa diskusi dengan yang lain.

"Untuk saat ini memang belum terlihat perbedaan antara yang menerapkan kurikulum merdeka belajar dan K13. Karena memang kurikulum ini sendiri juga masih baru, jadi masih biasa-biasa saja belum ada yang mencolok," ungkapnya

Menurutnya, untuk mendukung itu anak-anak bisa mencapai referensi atau literasi lainnya misal di perpustakaan dengan membaca. Kalau yang punya kemampuan financial bisa ikut bimbel.

"Tapi belajar ini kan banyak cara, bisa ke perpustakaan, bisa searching, bisa buka YouTube dan lain-lain disesuaikan dengan kemampuan masing-masing siswa saja," katanya. (nda)

Baca berita lainnya  langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved