Berita Pilpres 2024

Tak Diberi Hukuman Oleh PDIP, Komarudin Ungkap Alasan Budiman Sudjatmiko Temui Prabowo Subianto

Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko memenuhi panggilan DPP Bidang Kehormatan partainya, Jumat (28/7/2023).

Editor: Rahmat Aizullah
Kolase TribunSumsel/Tribunnews.com
Tak Diberi Hukuman Oleh PDIP, Komarudin Ungkap Alasan Budiman Sudjatmiko Temui Prabowo Subianto 

TRIBUNSUMSEL.COM - Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko memenuhi panggilan DPP Bidang Kehormatan partainya, Jumat (28/7/2023).

Hal itu buntut dari tindakannya yang menemui Prabowo Subianto di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan, pada 18 Juli 2023.

Saat itu, Budiman Sudjatmiko sempat melontarkan narasi bernuansa memuji Prabowo Subianto yang merupakan bakal capres Partai Gerindra.

Alhasil, Budiman Sudjatmiko terindikasi melakukan pelanggaran disiplin dalam aturan PDIP karena memberikan sinyal mendukung Prabowo Subianto.

Padahal PDIP jelas-jelas mengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Lantas bagaimana nasib Budiman Sudjatmiko usai dipanggil DPP PDIP untuk memberikan penjelasan terkait pertemuannya dengan Prabowo Subianto?

Melansir Tribunnews.com, Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun mengatakan setelah mendengarkan penejelasan Budiman Sudjatmiko, pihaknya tidak menjatuhi hukuman maupun sanksi kepada yang bersangkutan.

"Tadi sudah saya panggil beliau, beliau sudah menjelaskan, tidak (ada sanksi)," kata Komarudin usai mendengarkan klarifikasi dari Budiman di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Jumat (28/7/2023).

Kata Komarudin, pihaknya tak memberi sanksi, namun ada peringatan keras kepada Budiman Sudjatmiko untuk kembali ke jalur organisasi partai.

Di mana, sesuai instruksi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, seluruh kader partai wajib mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres di Pilpres 2023.

Saat dimintai klarifikasi, terang Komarudin, Budiman menjelaskan bahwa kedatangannya ke rumah pribadi Prabowo Subianto bukan dalam rangka menyampaikan dukungan untuk Pilpres 2024.

"Beliau menjelaskan ya niatnya dia bukan untuk dukung Pak Prabowo, sebenarnya dia ingin supaya ada konsolidasi calon yang dianggap sebagai calon reformasi, katakanlah begitu," jelas Komarudin.

Menurut Komarudin, Budiman mengungkapkan bahwa niatnya hanya ingin melakukan konsolidasi terhadap dua sosok capres yang saat ini akan maju sebagai presiden.

Karena, kata Komarudin, Budiman melihat sosok bakal capres dari PDIP Ganjar Pranowo merupakan tokoh yang mewakili generasi reformasi.

Sedangkan, bakal capres dari Gerindra Prabowo Subianto sebagai sosok dari generasi Orde Baru (Orba).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved