Berita Pilpres 2024

Tak Ada Sosok Perempuan, Tiga Besar Tokoh yang Paling Ideal Jadi Cawapres Anies Baswedan Versi LSN

Tiga besar tokoh yang dianggap paling ideal jadi cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024 versi LSN tidak ada satupun sosok perempuan.

|
Editor: Rahmat Aizullah
Tribunnews.com
Tiga besar tokoh yang dianggap paling ideal jadi cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024 versi LSN tidak ada satupun sosok perempuan. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Sosok bakal cawapres pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024 terus menjadi perhatian publik.

Sampai saat ini Anies Baswedan belum mengumumkan siapa sosok cawapres yang bakal dipilihnya untuk bertarung di Pilpres 2024.

Anies dan parpol Koalisi Perubahan terus mengklaim bahwa sudah ada satu nama dan tinggal menunggu momentum untuk mendeklarasikannya.

Baca juga: Soal Cawapres, Anies Baswedan Ngaku Dapat Ilham di Mekkah Saat Ibadah Haji, Siapa Orangnya?

Sebelumnya, bakal pendamping Anies sempat berkutat pada sejumlah nama seperti Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher), dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Belakangan, mencuat figur-figur baru seperti putri mendiang Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yakni Yenny Wahid, dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.

Namun, berdasarkan hasil survei terbaru yang ditemukan Lembaga Survei Nasional (LSN) ada tiga besar tokoh yang dianggap paling ideal jadi cawapres Anies Baswedan.

Baca juga: Ternyata Bukan AHY atau Yenny Wahid, Ini Sosok Bakal Cawapres Anies yang Lebih Unggul Versi LSI

Dari ketiga tokoh tersebut, ternyata tidak ada figur perempuan.

Ketiganya secara berurutan yakni Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.

Demikian hal tersebut berdasarkan hasil survei terbaru dari Lembaga Survei Nasional (LSN) yang disampaikan, Rabu (26/7/2023).

Baca juga: Bocoran Cawapres Anies Baswedan, Bakal Mengundang Pro Kontra, Tim 8 Berharap 3 Partai Koalisi Bijak

"Ada tiga besar tokoh yang muncul, mereka adalah AHY, Ridwan Kamil, dan Sandiaga Uno. Namun dari ketiga nama itu, AHY menjadi sosok yang dinilai paling ideal mendampingi Anies," kata Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry, dikutip dari Tribunnews.com.

Dia membeberkan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai 19,5 persen responden LSN sebagai sosok yang paling tepat untuk cawapres Anies Baswedan.

Sementara, sosok ideal kedua Ridwan Kamil dengan persentase suara 17,5 persen, dan urutan ketiga Sandiaga Uno 15,2 persen.

Baca juga: Akhirnya AHY Langsung yang Desak Anies Baswedan Umumkan Cawapres, Ini Alasannya

Gema menyebut, masuknya nama AHY sebagai sosok paling ideal pendamping Anies karena ada beberapa faktor.

Terutama kata dia, karena representasi dari Partai Demokrat yang juga merupakan partai pengusung Anies Baswedan.

Dengan demikian, pengusungan Anies Baswedan dinilai akan gagal jika AHY tidak menjadi cawapres.

Sebab, kemungkinan besar prediksi Gema, Demokrat akan cabut dukungan bila AHY tak jadi cawapres Anies.

"Jika AHY tak terpilih menjadi cawapres pendamping Anies, sangat mungkin Koalisi Perubahan akan bubar dan gagal mengantarkan Anies menuju Pilpres 2024," katanya.

Sebagai informasi, survei bertajuk 'Dinamika Peta Dukungan terhadap Tiga Capres Papan Atas dan Arah Dukungan Massa Jokowi Jelang Pemilu 2024' itu dilakukan pada periode 10 sampai 19 Juli 2023 di 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Populasi dari survei ini adalah seluruh Warga Negara Indonesia yang telah berumur minimal 17 tahun (memiliki e-KTP).

Adapun jumlah sampel yang dilibatkan dalam survei ini ada sebanyak 1420 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak berjenjang (multistage random sampling).

Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka dengan responden dipandu kuesioner. Sedangkan ambang kesalahan margin of error (MoE) sebesar kurang lebih 2,6 persen dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) 95 persen.

Validasi data mengacu pada data kependudukan yang dikeluarkan BPS.

Pertimbangkan Cawapres Perempuan

Sebelumnya diberitakan, bakal capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan melalui juru bicaranya mengungkap alasan belum mengumumkan cawapres meski didesak partai koalisi.

Melalui jubirnya, Surya Tjandra, Anies Baswedan menyampaikan masih menunda mengumumkan cawapresnya karena masih ada beberapa pertimbangan.

Salah satunya mempertimbangkan kemungkinan sosok bakal cawapres perempuan, atau figur-figur yang menjadi pimpinan partai politik.

Hal itu diungkapkan juru bicara Anies Baswedan, Surya Tjandra, dikutip dalam tayangan Kompas TV.

Namun demikian, dari sederet figur yang diungkap Surya Tjandra bahwa sedang dipertimbangkan Anies, memang tak disebutkan nama Susi Pudjiastuti.

"Jadi figur-figur nasional seperti ibu Puan Maharani, pak Hidayat Nurwahid, mbak Yenny Wahid, Airlangga Hartato, pak Muhaimin Iskandar, termasuk Sandiaga Uno itu masuk di dalam pertimbangan pak Anies," kata Surya.

Dikatakan Surya, Anies Baswedan perlu mempertimbangkan sosok cawapres yang bisa bekerjasama secara sinergis dengannya.

Bahkan, yang sangat dipertimbangkan Anies Baswedan adalah peluang besar untuk berhasil di dalam pertarungan politik Pilpres 2024.

"Karena memang harapannya adalah wakil presiden akan punya peran lebih penting. Lebih akan ada pembagian tugas dan tanggung jawab kerja-kerja pemerintahan supaya efektif begitu," kata Surya.

Dia mengingatkan sesuai kesepakatan tiga partai Koalisi Perubahan, bahwa penentuan Cawapres Anies semuanya diserahkan kepada kewenangan penuh si capresnya.

"Bagi kami dari tim jubir ya lebih cepat memang lebih baik karena dengan demikian kami bisa bekerja lebih terarah, efektif begitu, dalam waktu yang relatif singkat," katanya.

Surya menambahkan, sejauh ini koordinasi Capres Anies Baswedan dengan antar sesama partai politik Koalisi Perubahan yakni Nasdem, Demokrat dan PKS, terus berjalan efektif.

Dia berharap sepulang Anies Baswedan dari ibadah haji akan ada perkembangan yang lebih konkret terkait cawapres.

"Koordinasi partai koalisi sangat efektif ya, sangat dekat, barangkali setelah kembali dari naik haji bisa kita harapkan ada perkembangan yang lebih konkret," katanya.

Baca berita menarik lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved