Kebakaran di Gandus Palembang

Detik-detik Satu Keluarga Selamat dari Maut, Korban Kebakaran di Lorong Sepakat Gandus Palembang

Detik-detik satu keluarga selamat dari maut, korban kebakaran di Lorong Sepakat Kecamatan Gandus Palembang menceritakan kisahnya, Sabtu (15/7/2023).

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/OKI PRAMADANI
Detik-detik satu keluarga selamat dari maut, korban kebakaran di Lorong Sepakat Kecamatan Gandus Palembang menceritakan kisahnya, Sabtu (15/7/2023). 

Saat ditemui di lokasi kejadian Arya tampak telah pasrah dengan peristiwa kebakaran yang melahap habis rumahnya.

Meskipun hanya tak ada satupun barang berharga yang ia selamatkan, namun ia masih bisa bersyukur anak dan istrinya masih bisa selamat.

"Walaupun hanya baju dibadan yang berhasil diselamatkan, saya bersyukur anak dan istri saya selamat dan tidak terjadi apa-apa," ujar Arya.

Kini Arya hanya bisa berharap agar pemerintah dapat membantu dirinya dan warga lain yang menjadi kerban kebakaran.

"Harapannya agar pemerintah dapat membantu kami, karena harta benda kami sudah habis semua, jangankan tempat tinggal, untuk makan saja hanya bisa berharap dari bantuan yang ada," terang dia.

Kebakaran Dini Hari

Kebakaran di Lorong Sepakat Jalan Pangeran Sido Ing (PSI) Kenayan persisnya di Jembatan 3 RT 37 RW 004 Kecamatan Gandus Palembang terjadi Sabtu (15/7/2023) dini hari.

Tujuh rumah semi permanen hangus terbakar jadi arang dan puing pada musibah yang terjadi pukul 03.00 dini hari tersebut.

Informasi dihimpun, saat peristiwa kebakaran tersebut masyarakat sekitar sedang istirahat.

"Kejadiannya itu cepat sekali, saya bangun sudah dengan orang teriak kebakaran berulang kali," ujar salah satu korban kebakaran Amran.

Diceritakan Amran pada saat kejadian dia bersama tiga orang anaknya sedang pulas tidur.

"Kaget bukan main tadi itu posisi kita lagi tidur tiba-tiba ada yang teriak kan. Nah pas keluar api udah besar dan saya langsung mengajak anak serta istri saya keluar rumah," ceritanya.

Saat genting tersebut kondisi sekitar sedang hujan rintik dan angin kencang dari arah darat menuju perairan.

"Kencang sekali tadi anginnya, muter-muter. Saya ajak anak saya langsung berlari ke arah laut (sungai musi) karena kalau saya ke arah darat sudah nga bisa karena asap dan api sangat besar," katanya.

Bahkan karena api yang sangat besar itu, dirinya juga tak sempat membawa lagi pakaian ataupun barang lainnya untuk diselamatkan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved