Berita Pilpres 2024

Nama Dua Menteri Jokowi Ini Mencuat, Benarkah Jadi Calon Kuat Bakal Cawapres Ganjar Pranowo?

Dua menteri kabinet Presiden Jokowi berpotensi jadi cawapres di Pilpres 2024. Benarkah keduanya jadi calon kuat bakal Cawapres Ganjar Pranowo.

Editor: Rahmat Aizullah
Tribunnews.com
Bakal Capres PDIP Ganjar Pranowo: Dua menteri kabinet Presiden Jokowi berpotensi jadi cawapres di Pilpres 2024. Benarkah keduanya jadi calon kuat bakal Cawapres Ganjar Pranowo. 

Diketahui, secara statistik nama Sandiaga Uno dan Erick Thohir punya elektabilitas tinggi.

Dari hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Erick Thohir bahkan kini menyalip Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil yang biasanya memuncaki hasil survei sebagai bacawapres.

Erick Thohir berada di posisi pertama dengan elektabilitas 14,3 persen persen, sementara Sandiaga Uno 8,9 persen.

Baca juga: Yenny Wahid Akhirnya Angkat Bicara Soal Namanya Disebut Calon Kuat Bakal Cawapres Anies Baswedan

Erick Thohir Masih Ingin Fokus Urus BUMN

Menteri BUMN Erick Thohir masih belum ingin terang-terangan menjawab soal lebih cocok mana jadi bakal Cawapres Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, atau Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Pasalnya, namanya akhir-akhir ini menjadi salah satu figur yang dianggap potensial untuk jadi cawapres dari hasil survei sejumlah lembaga.

"Kalau ditanya Pak Prabowo, Pak Ganjar, Pak Anies, artinya apa, itu calon presiden, biarkan aja, (Pilpres 2024) masih jauh," kata Erick Thohir, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV.

Disinggung soal kecocokan lebih condong ke siapa di antara tiga bakal capres tersebut, Erick Thohir memberikan jawaban yang tak sesuai pertanyaan wartawan.

"Yang namanya ketika kita menjabat itu, bukan karena kedudukannya kita, tetapi apa yang kita kerjakan untuk rakyat," katanya.

Erick Thohir mengaku tak ingin berpasangan dengan siapapun di Pilpres 2024 bila hanya sebatas memenuhi syarat untuk mendaftar capres-cawapres, tetapi tak ada rencana besar untuk Bangsa Indonesia.

Menurut dia, capres-cawapres tak bisa hanya berbicara kekuasaan, kedudukan untuk pribadi, melainkan yang harus dipikirkan adalah tantangan ketika menjabat nanti.

"Saya nggak mau misalnya berpartner dengan A,B,C, tetapi cukup dukungan politik partai, cukup dukungan masyarakat, tetapi saya nggak mau ketika menjabat tidak ada rencana besar buat bangsa ini."

"Kita hanya bicara kekuasaan, kedudukan, hanya buat pribadi, justru apa, tantangannya ketika duduk kita musti ada kesepakatan, apa rencana besar bangsa ini," kata Erick Thohir.

Dia tak ingin menanggapi soal politik Pilpres 2024 lebih dalam, karena akan menyelsaikan tugasnya mengurus BUMN.

Urusan Pilpres 2024, kata Erick Thohir, masih lama dan memerlukan proses yang panjang agar benar-benar matang.

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved