Berita Prabumulih

Minyak Mentah Pertamina Cemari Sungai Kelekar Prabumulih, Dewan Minta Perusahaan Tanggung Jawab

Pipa pertamina bocor di Prabumulih yang menyebabkan minyak mentah mencemari Sungai Kelekar menjadi atensi DPRD Kota Prabumulih.

Penulis: Edison | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/EDISON
Sejumlah petugas Pertamina melakukan pembersihan minyak mentah yang mengalir di Sungai Kelekar Prabumulih, Rabu (12/7/2023). 

Minyak yang mengaliri sungai kelekar tersebut diduga berasal dari pipa minyak mentah milik PT Pertamina EP Hulu Rokan Zona 4 yang mengalami kebocoran.

Tidak hanya mencemari sungai, minyak tersebut juga menimbulkan bau yang sangat menyengat yang membuat warga sangat resah. Pencemaran minyak tersebut diketahui warga saat hendak melakukan aktivitas di sekitar sungai.

Wali Kota Surati Pertamina Pusat

Wali kota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM menanggapi serius pencemaran Sungai Kelekar akibat pencemaran tumpahan minyak dari pipa bocor PT Pertamina EP Hulu Rokan Zona 4.

Wali kota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM akan melayangkan surat ke Pertamina pusat juga SKK Migas terkait Sungai Kelekar tercemar tumpahan minyak. Tampak genangan minyak di Sungai Kelekar Prabumulih, Senin (10/7/2023).
Wali kota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM akan melayangkan surat ke Pertamina pusat juga SKK Migas terkait Sungai Kelekar tercemar tumpahan minyak. Tampak genangan minyak di Sungai Kelekar Prabumulih, Senin (10/7/2023). (TRIBUN SUMSEL/EDISON)

Orang nomor satu di Bumi Seinggok Sepemunyian itu menegaskan dirinya akan melayangkan surat ke Pertamina pusat dan juga SKK Migas terkait kejadian tersebut.

"Kami akan layangkan surat, karena jangan sampai nanti pusat (pertamina pusat) malah tidak tahu kejadian ini (minyak cemari sungai kelekar) karena takutnya nanti, berdampak lebih luas seperti blowout (semburan liar pada sumur minyak) seperti kemaren (2013-red di Prabumulih)," ungkap Ridho Yahya ketika diwawancarai di ruang kerjanya, Senin (10/7/2023).

Ridho menuturkan, selain melayangkan surat ke pertamina pusat, pihaknya juga melalui dinas terkait akan melakukan pemantauan selama 24 jam bagaimana perkembangan penanganan insiden tersebut. "Ini harus ditangani cepat, bagaimana penanganan dan lainnya harus dipantau," tuturnya.

Lebih lanjut Ridho menjelaskan isi surat akan dilayangkan untuk memberitahu pertamina pusat mengenai kondisi di lapangan berikut foto-fotonya dengan harapan pertamina pusat dapat mempercepat penanganan insiden tersebut.

"Surat akan dibuat secepatnya karena kita baru pulang (dari Jepang) jadi belum kita paraf, isinya tentang mohon penanganan lebih cepat supaya jangan terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Apalagi ini tahun politik jangan sampai hal-hal seperti ini dimasuki unsur politik," bebernya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved