Berita Prabumulih

Minyak Mentah Pertamina Cemari Sungai Kelekar Prabumulih, Dewan Minta Perusahaan Tanggung Jawab

Pipa pertamina bocor di Prabumulih yang menyebabkan minyak mentah mencemari Sungai Kelekar menjadi atensi DPRD Kota Prabumulih.

Penulis: Edison | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/EDISON
Sejumlah petugas Pertamina melakukan pembersihan minyak mentah yang mengalir di Sungai Kelekar Prabumulih, Rabu (12/7/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Pipa pertamina bocor di Prabumulih yang menyebabkan minyak mentah mencemari Sungai Kelekar menjadi atensi DPRD Kota Prabumulih.

Sebelumnya, persoalan tumpahan minyak yang mencemari Sungai Kelekar akibat bocornya pipa Pertamina ini menjadi perhatian Wali Kota Prabumulih Ridho Yahya.

Ketua Komisi 3 DPRD Prabumulih, Feri Alwi SH mendesak PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 (PHRZ4) Prabumulih untuk segera mengatasi pencemaran minyak yang tumpah agar tidak menyebar kemana-mana.

"Jangan sampai pencemaran menyebar ke lingkungan, masuk ke sumur-sumur warga dan lainnya, jadi kita mendesak agar segera diatasi," ungkap Feri Alwi ketika dibincangi di gedung DPRD Prabumulih, Rabu (12/7/2023).

Baca juga: Operasi Patuh Musi 2023, Satlantas Muara Enim Sambangi Sekolah Beri Edukasi Patuh Lalu Lintas

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menegaskan Pertamina juga wajib memenuhi air bersih bagi masyarakat yang sumurnya terdampak pencemaran kebocoran minyak mentah tersebut.

"Pertamina harus bertanggungjawab karena itu karena mereka dan wajib memenuhi tuntutan warga terkait air bersih, apalagi memang sumir warga terdampak akibat pencemaran," tegasnya.

Tidak hanya itu, pria akrab disapa Lui ini juga mendesak perusahaan plat merah itu untuk melakukan pembersihan sungai Kelekar secara menyeluruh karena sungai yang tercemar limbah dan berpotensi mengancam ekosistem air yang ada.

"Dengan membersihkan aliran sungai, diharapkan lingkungan sekitar dapat pulih dan warga kembali dapat menggunakan sumber daya alam tersebut dengan aman," lanjutnya.

Lui mengaku dari informasi yang diterima pihaknya penanganan terkait pencemaran telah dilakukan Pertamina namun terkait kompensasi, air bersih dan lainnya belum diketahui pihaknya.

"Walaupun sejauh ini belum ada laporan warga terkait keluhan kompensasi namun hal itu harus menjadi perhatian Pertamina juga, kita akan pantau terus karena jangan sampai rakyat kita susah tidak ada perhatian," bebernya.

Pada kesempatan itu juga, Ketua Komisi 3 DPRD Prabumulih tersebut meminta Pertamina untuk melakukan pengecekan dan penggantian pipa-pipa yang sudah mengalami kerusakan akibat korosi.

"Itu kan ada petugas yang mengontrol jalur pipa Pertamina dan pertamina mengeluarkan dana besar untuk itu, coba diperiksa kalau pipa sudah keropos atau tua sebaiknya dilakukan pergantian agar tidak terjadi kebocoran dan menyebabkan pencemaran," tutur Lui seraya mengatakan hasil investigasi harus dijelaskan apakah pipa karena kropos atau ada percobaan pencurian sehingga ada langkah antisipasi.

Head of Comrel & CID Zona 4, Tuti Dwi Patmayanti dikonfirmasi terkait perkembangan penanganan tumpahan minyak mentah yang mencemari sungai kelekar belum memberikan jawaban setelah coba dihubungi.

Pantauan di lapangan, pihak Pertamina telah menerjunkan petugas dalam melakukan pembersihan minyak yang mengalir di sungai kelekar. Bahkan masyarakat setempat diberdayakan dalam melakukan pembersihan menggunakan pakaian sefty khusus.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, masyarakat kota Prabumulih khususnya yang tinggal di pinggiran Sungai Kelekar, dihebohkan adanya tumpahan minyak berwarna hitam yang mencemari sungai tersebut, pada Minggu (9/7/2023).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved