Berita Pilpres 2024

Hampir 4 Tahun Airlangga Diusung Jadi Bacapres 2024 Sampai Kini Tak Ada Kejelasan, Dewan Pakar Kesal

Partai Golkar dan dewan pakarnya adu argumen soal evaluasi ketum mereka Airlangga Hartarto yang diputusakan sebagai sebagai capres 2024.

Editor: Rahmat Aizullah
YouTube Kompas TV
Dewan Pakar Partai Golkar berencana mengevaluasi keputusan Munas Golkar 2019 yang memutuskan Airlangga Hartarto sebagai capres 2024 karena hampir 4 tahun hingga kini tak ada kejelasan. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Partai Golongan Karya (Golkar) dan dewan pakarnya adu argumen soal evaluasi ketua umum (ketum) mereka Airlangga Hartarto yang diputusakan sebagai capres 2024.

Dewan Pakar Partai Golkar mendorong agar keputusan Musyawarah Nasional (Munas) pada 2019 lalu yakni menetapkan Airlangga Hartarto sebagai bakal capres agar dievaluasi.

Sementara Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono menegaskan bahwa tidak akan ada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk mengevaluasi keputusan Munas 2019 itu.

"Tidak ada Munaslub. Kan sudah putus ya jadi tidak mungkin diubah lagi (hasil Munas 2019 memutuskan Airlangga sebagai bakal capres), jadi tidak ada Munaslub," kata Dave di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/7/2023), dilansir dari Tribunnews.com.

Sebelumnya, Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam mengatakan mereka telah melakukan rapat internal, dan salah satu agendanya adalah berencana mengevaluasi keputusan Munas 2019.

Rapat itu digelar di rumah Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono, Jalan Cipinang-Cempedak, Jakarta Timur, Minggu (9/7/2023).

Menurut Ridwan, sejak Airlangga ditetapkan sebagai capres hasil Munas 2019 Partai Golkar, hingga kini keputusan itu belum ada tanda-tanda arah kejelasan.

"Padahal kan sudah hampir empat tahun ya. Bulan Desember ini sudah empat tahun, tetapi kejelasan DPP Golkar terhadap keputusan Munas itu belum kelihatan," kata Ridwan.

Dia memang tak menampik jika Partai Golkar telah membentuk koalisi untuk Pilpres 2024, yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Namun, Ridwan menuturkan KIB yang dibangun bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu belum jelas arahnya.

"Karena ada yang sudah mendukung yang lain, ada yang masih belum, ada yang masih menunggu. Nah ini kita akan evaluasi, dalam artian dibahas lah," ujarnya.

Sebagai informasi, Partai Golkar telah membentuk KIB bersama PPP dan PAN.

Namun, sejauh ini PPP telah merapat ke PDIP mendeklarasikan mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.

Sementara PAN dan Golkar belum menentukan arah dukungan terhadap sosok bakal capres yang diusung.

Sikap Golkar

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved