Kades Bongkar Paksa Ratusan Makam OKI

Oknum Kades Bongkar Ratusan Makam di OKI, Kondisi Makam Tua Sejak Zaman Belanda

Tidak hanya warga tetapi pihak kelurahan Tanjung Lubuk OKI juga menyesalkan aksi oknum kades membongkar ratusan makam.

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/WINANDO DAVINCHI
Tidak hanya warga tetapi pihak kelurahan Tanjung Lubuk OKI juga menyesalkan aksi oknum kades membongkar ratusan makam. Hal ini diungkap Lurah Tanjung Lubuk Sulaiman, Rabu (5/7/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Tidak hanya warga tetapi pihak kelurahan Tanjung Lubuk Ogan Komering Ilir (OKI) juga menyesalkan aksi oknum kepala desa (kades) membongkar ratusan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Panca Jambu, Desa Sugih Waras, Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Pembongkaran makam dilakukan oknum kades tanpa ada koordinasi ataupun pemberitahuan dengan warga.

Karena itu sejumlah warga Tanjung Lubuk Kecamatan Tanjung Lubuk yang makam keluarnya dibongkar okum Kades tidak terima dan melapor ke polisi.

"Kejadian ini sangat kita sesalkan sekali, karena tidak adanya koordinasi dengan pihak keluarga," kata Lurah Tanjung Lubuk Sulaiman, Rabu (5/7/2023).

Menurut Sulaiman, oknum kades Desa Sugih Waras mengklaim dirinya sudah berkonsultasi dengan seorang warga bernama Sudi.

"Tetapi Sudi itu adalah masyarakat dan bukan RT, RW, ataupun lurah," ujar Lurah Tanjung Lubuk, Sulaiman.

Baca juga: BREAKING NEWS: Oknum Kades Bongkar Paksa Ratusan Makam di Sugih Waras OKI, Ahli Waris Lapor Polisi

Disampaikan Sulaiman dirinya diminta warga untuk mendatangi lokasi untuk melihat kondisi sebenarnya.

"Sewaktu saya sampaikan di sana benar saja kondisinya sudah digusur, dalam arti kata jalan yang dibuat tidak kecil dan terlalu lebar seukuran jalan kabupaten,"

"Setahu saya ukuran lebar jalan mencapai 8 meter kalau sama kaki-kakinya dan harus merelakan makam-makam yang dibongkar paksa," ungkapnya.

Dikatakan alasan selama ini area pemakaman tidak lagi diurus warga. Lantaran tidak bisa lagi dibuat lokasi makam karena sudah menumpuk ratusan makam lainnya.

"Menurut informasi yang diperoleh jika makam-makam disana sudah ada sejak sekitar 200 tahun yang lalu atau sejak zaman Belanda. Jadi kalau misal dibuat makam tentu tidak akan muat lagi, karena saking banyaknya," bebernya.

Menurutnya selain adanya ratusan makam yang digusur, terdapat juga kubah selamat datang yang juga turut dirobohkan.

"Tidak mungkin kalau kubah itu tidak kelihatan, karena lokasinya di tikungan pangkal jalan masuk dan dibuat secara permanen. Itupun sudah dihancurkan,"

"Yang jelas kuburan disana merupakan hak milik warga kelurahan Tanjung Lubuk yang masih nenek moyang mereka," tambahnya.

Dirinya berharap jangan terjadi kembali kejadian seperti ini, karena punya hati jangan sampai makam keluarga digusur seperti ini.

"Menurut saya tidak ada solusi, karena tidak bisa lagi makam lama yang bisa dibangun kembali. Bahkan ada beberapa makam yang tidak adalagi batu nisannya," pungkasnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved