Aturan Sholat Idul Adha 2023 di Masjid Agung Palembang, Disini Lokasi Shaf Khusus Perempuan

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pengurus Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikromo atau Masjid Agung Palembang sedang mengurus berbagai persiapan untuk pelaksanaan Sholat Idul Adha 2023.

Di tahun ini, pengurus Masjid Agung Palembang memperketat aturan shaf pada sholat Idul Adha 2023 nanti.

Sebab sering terjadi, dikarenakan ribuan orang yang melaksanakan sholat hari raya mengakibatkan shaf jadi berantakan.

Untuk itu jika sebelumnya tidak ada aturan tegas terkait shaf jemaah laki-laki dan perempuan, kini di momen Idul Adha 2023 bakal ditegaskan.

"Kita akan pisahkan antara jemaah perempuan dan laki-laki. Untuk jemaah perempuan diimbau sholat di dalam masjid semua," kata Sekretaris Umum Yayasan Masjid Agung Palembang, Kms H. Iqbal Hasan Zainal saat di Masjid Agung Palembang, Selasa (27/6/2023).

Baca juga: Lokasi Shalat Idul Adha Muhammadiyah 2023 di Musi Rawas, Tersebar di 10 Titik, Imam dari Palembang

Masih kata Iqbal, untuk di dalam masjid kapasitas bisa 7000 jemaah.

Untuk itu jemaah perempuan diimbau lebih baik sholat di dalam masjid.

Sedangkan untuk laki-laki sholat di luar masjid, sudah disediakan tenda disekitar masjid.

"Untuk di luar kapasitasnya bisa mencapai 17 ribu jemaah. Kita juga sudah pasang tenda, sebanyak 110 tenda dari H. Halim. Tenda ini jumlahnya lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya," ungkapnya

Pada sholat Idul Adha 2023, Khotibnya adalah Kms H Andi Syarifuddin MAg dan Imamnya Ustadz Kgs Abd Rasyid Siddiq SAg Al Hafizh.

Untuk rangkaian sholat akan dimulai pukul 6.40 WIB dengan sambutan dari Gubernur Sumsel ataupun Walikota Palembang dan salatnya pukul 7.00 WIB.

Sementara itu terkait kurban, di Masjid Agung Palembang tercatat ada 20 ekor sapi dan enam kambing untuk kurban.

Jumlah tersebut masih bisa bertambah mengingat masih h-2 Idul Adha.

"Untuk yang berkurban ada dari Presiden RI, Gubernur Sumsel, Walikota, Kapolda, Bank Sumsel Babel, Pejabat pusat yang berasal dari Sumsel, jemaah dan para pengurus Masjid Agung Palembang," katanya