Seputar Islam

Naskah Khutbah Jum'at Akhir Dzulqa'dah Singkat dan Berkesan Beserta File PDF

Artikel ini akan menyajikan contoh naskah Khutbah Jumat akhir bulan Dzulqadah, singkat dan paling berkesan yang tersedia pula dalam bentuk PDF dapat d

Tribunsumsel.com
Contoh Naskah Khutbah Jum'at Akhir Dzulqadah, Singkat dan Berkesan, Beserta LINK PDF Disini 

Dan dalil-dalil lainnya yang menyebutkan keutamaan hari terbaik ini. Namun jarang di antara kita mengetahui keutamaan bulan Dzulqa’dah, mungkin karena hanya ada sebulan sekali dalam setahun, atau mungkin karena jarang dibahas oleh para penceramah dan khatib, atau mungkin karena bulan ini tidak sebagaimana bulan Ramadhan yang disambut dengan antusias oleh kaum muslimin sehingga mereka melakukan persiapan-persiapan seperti mempelajari keutamaan dan hukum seputar bulan Ramadhan.

Jama’ah Jumat yang sama berbahagia

Pada kesempatan ini, izinkan kami selaku khatib menyebutkan keutamaan dan hukum seputar bulan Dzulqa’dah yang kita berada sekarang di dalamnya.

Bulan Dzulqadah termasuk bulan haram yakni bulan suci dihormati. Pada bulan suci ini, kita dilarang keras melakukan kemaksiatan, tidak sebagaimana bulan lainnya, dan pahala melakukan kebaikan lebih besar di bulan dihormati ini.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)

Disebut dengan bulan haram karena pada bulan tersebut diharamkan maksiat dengan keras. Demikian kata Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah dalam kitab tafsir beliau.

Al Qodhi Abu Ya’la rahimahullah berkata, ”Dinamakan bulan haram karena dua makna:

1- Pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian.

2- Pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan dari pada bulan yang lainnya karena mulianya bulan itu. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan.” (Lihat Zaadul Masiir, tafsir surat At Taubah ayat 36)

Mengenai empat bulan yang dimaksud dan salah satunya bulan Dzulqa’dah, telah disebutkan dalam hadits dari Abu Bakroh, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Dan Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ibnu ’Abbas mengatakan, ”Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak.” (Latho-if Al Ma’arif, 207)

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved