Istri Meninggal Melahirkan di Muratara
Gubernur Sumsel Turunkan Tim Investigasi Usut Kematian Ibu Saat Hendak Melahirkan di Muratara
Tim investigasi dikepalai oleh Kadinkes Sumsel, dengan Wakilnya Dirut Rumah Sakit Mohammad Hoesain Palembang, Direktur RS Siti dan Fatimah
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Wawan Perdana
Kejadian tersebut viral di media sosial setelah diungkap oleh suami pasien yang mengeluhkan pelayanan puskesmas Pauh di Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan.
Sang istri meninggal dunia setelah kondisinya semakin lemah karena terlambat mendapatkan pertolongan medis.
Diduga istri dari pria yang curhat itu meninggal dunia akibat kelalaian oknum petugas atau bidan di Puskesmas Pauh, Muratara.
Peristiwa itu, menurut Lika Santosa terjadi pada Selasa 9 Mei 2023 lalu.
Dalam keterangan di sosial media yang beredar, kejadian itu bermula ketika istrinya hendak melahirkan masuk ke Puskesmas sekitar pukul 22.00 WIB karena sudah pecah ketuban.
Namun saat tiba di puskesmas Pauh hingga Rabu 10 Mei 2023 sekitar pukul 01.00 WIB belum juga melahirkan.
"Tika/istriku akan melahirkan masuk puskesmas Pauh jam 10 lewat, jam 1 setengah lewat istriku pecah air ketuban, sampai jam 2belum juga lahir, jam 2 belum juga lahir," tulisnya pada unggahan akun instagram @palembanginside, pada Senin, (29/5/2023).
Mirisnya, setelah beberapa jam menunggu, istrinya ditinggal oleh petugas di ruang persalinan dengan alasan hendak tidur dulu sebentar.
Hal ini lah yang membuat Lika menyayangkan sikap bidan dan perawat yang menelantarkan istrinya di ruang persalinan.
"Jam 3 lewat bidan ngomong dia mau tidur dulu. Istriku dibiarkan, perawat di ruang persalinan, bidan sama perawat tidur," ungkapnya.
Ia lantas menegur petugas medis di puskesmas tersebut dan meminta segera menangani kondisi istrinya yang semakin lemah.
"Baru mereka keluar, ngomong sama mertuaku di dalam ruang persalinan, katanya bicara aku menyinggung, bahkan mertua yang menenin di ruang persalinan disuruh bidan keluar (kata bidan 'gak bisa bantu keluar aja')" ujar sang suami.
Lebih lanjut, Puskesmas Pauh baru memberikan rujukan ke Rumah Sakit Ar Bunda Lubuklinggau setelah pukul 05.00 WIB.
Namun setelah ke Lubuklinggau, nyawa ibu dan anak tidak dapat ditolong. sang istri dan anaknya pun meninggal dunia.
Atas kejadian tersebut, Lika mengaku keceawa atas kelalaian bidan Puskesmas Pauh yang tak sigap menangani pasiennya.
Akhir Kasus Viral Ibu dan Bayi Meninggal Melahirkan di Muratara, Temuan Investigasi Dinkes Sumsel |
![]() |
---|
Suami Enggan Penjarakan Nakes Puskesmas Pauh Meski Istri dan Bayinya Meninggal, Ungkap Alasan Haru |
![]() |
---|
Beredar Kabar Kepala Puskesmas Pauh Dicopot Buntut Wanita Meninggal Melahirkan, Penjelasan Bupati |
![]() |
---|
Antisipasi Kejadian Ibu Melahirkan Meninggal, Kadinkes Lubuklinggau Sidak Puskesmas |
![]() |
---|
Nasib Tiga Nakes Tangani Wanita Meninggal Melahirkan di Muratara, Ini Kata Kadinkes |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.