Istri Meninggal Melahirkan di Muratara

Gubernur Sumsel Turunkan Tim Investigasi Usut Kematian Ibu Saat Hendak Melahirkan di Muratara

Tim investigasi dikepalai oleh Kadinkes Sumsel, dengan Wakilnya Dirut Rumah Sakit Mohammad Hoesain Palembang, Direktur RS Siti dan Fatimah

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Linda
Gubernur Sumsel Herman Deru bersama Bupati Muratara Devi Suhartoni memberikan penjelasan tim investigas usut ibu dan bayi yang meninggal, Rabu (31/5/2023) 

Kejadian tersebut viral di media sosial setelah diungkap oleh suami pasien yang mengeluhkan pelayanan puskesmas Pauh di Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan.

Sang istri meninggal dunia setelah kondisinya semakin lemah karena terlambat mendapatkan pertolongan medis.

Diduga istri dari pria yang curhat itu meninggal dunia akibat kelalaian oknum petugas atau bidan di Puskesmas Pauh, Muratara.

Peristiwa itu, menurut Lika Santosa terjadi pada Selasa 9 Mei 2023 lalu.

Dalam keterangan di sosial media yang beredar, kejadian itu bermula ketika istrinya hendak melahirkan masuk ke Puskesmas sekitar pukul 22.00 WIB karena sudah pecah ketuban.

Namun saat tiba di puskesmas Pauh hingga Rabu 10 Mei 2023 sekitar pukul 01.00 WIB belum juga melahirkan.

"Tika/istriku akan melahirkan masuk puskesmas Pauh jam 10 lewat, jam 1 setengah lewat istriku pecah air ketuban, sampai jam 2belum juga lahir, jam 2 belum juga lahir," tulisnya pada unggahan akun instagram @palembanginside, pada Senin, (29/5/2023).

Mirisnya, setelah beberapa jam menunggu, istrinya ditinggal oleh petugas di ruang persalinan dengan alasan hendak tidur dulu sebentar.

Hal ini lah yang membuat Lika menyayangkan sikap bidan dan perawat yang menelantarkan istrinya di ruang persalinan.

"Jam 3 lewat bidan ngomong dia mau tidur dulu. Istriku dibiarkan, perawat di ruang persalinan, bidan sama perawat tidur," ungkapnya.

Ia lantas menegur petugas medis di puskesmas tersebut dan meminta segera menangani kondisi istrinya yang semakin lemah.

"Baru mereka keluar, ngomong sama mertuaku di dalam ruang persalinan, katanya bicara aku menyinggung, bahkan mertua yang menenin di ruang persalinan disuruh bidan keluar (kata bidan 'gak bisa bantu keluar aja')" ujar sang suami.

Lebih lanjut, Puskesmas Pauh baru memberikan rujukan ke Rumah Sakit Ar Bunda Lubuklinggau setelah pukul 05.00 WIB.

Namun setelah ke Lubuklinggau, nyawa ibu dan anak tidak dapat ditolong. sang istri dan anaknya pun meninggal dunia.

Atas kejadian tersebut, Lika mengaku keceawa atas kelalaian bidan Puskesmas Pauh yang tak sigap menangani pasiennya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved