Perampokan di Pulau Rimau Banyuasin
Terungkap, Dalang Hingga Motif Perampokan dan Pembunuhan Tauke Sawit di Banyuasin
Terungkap dalang hingga motif perampokan dan pembunuhan tauke sawit di Banyuasin. Tiga dari empat pelaku ditangkap.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Terungkap dalang hingga motif perampokan dan pembunuhan tauke sawit di Banyuasin.
Tiga dari empat pelaku perampokan disertai pembunuhan terhadap Karim Subandi (50), tauke sawit di Desa Senda Mukti RT 06 Dusun II Kecamaran Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin sudah ditangkap.
Tiga pelaku yang ditangkap yakni Arif Widianto (30) yang tidak lain keponakan korban, Rais Ngibadus Solihin (37), dan Muji Riyanto (29). Saat ini, tinggal Agus yang saat ini masih menjadi buronan.
Kapolres Banyuasin AKBP Imam Safii didampingi Kasatreskrim AKP Harry Dinar menuturkan, perampokan disertai pembunuhan yang dilakukan ketiga tersangka dan satu pelaku yang masih buron, telah direncanakan. Sejak tanggal 21 Mei 2023, mereka sudah merencanakan untuk merampok korban Karim Subandi.
"Tanggal 24 Mei, tersangka Arief kembali mengajak berkumpul. Namun, mendengar cerita tersebut pelaku Muji tidak bisa ikut dikarenakan takut dengan istrinya untuk keluar malam hari. Namun, apabila berhasil pelaku Muji akan membantu untuk menjualkan mobil," katanya saat rilis di Polres Banyuasin, Senin (29/5/2023).
Baca juga: LIPSUS: Setahun Dapat Rp 600 Juta, Gaji Mentereng Wakil Rakyat, Anggota Lebih Besar dari Pimpinan -1
Pada tanggal 24 Mei 2023 itulah, Arif yang tidak lain keponakan korban, datang ke rumah korban dengan berpura-pura untuk bertamu bersama pelaku Agus (DPO). Sedangkan, satu pelaku lain menunggu instruksi Arif yang terlebih dahulu masuk ke dalam rumah.
Arif berdalih kepada korban, untuk menumpang menginap. Antara korban dan pelaku, sempat mengobrol sambil minum kopi yang dibuat pelaku Arif. Karena sudah mengantuk dan tak menaruh curiga, korban memutuskan untuk ke kamar dan melanjutkan tidur.
"Saat korban sudah masu ke kamar dan tertitdur, pelaku Rais datang dan ketiganya memutuskan untuk melakukan pencurian. Ketiga pelaku ini langsung menuju ke kamar korban. Ketika berhasil masuk, korban terbangun hingga membuat pelaku Rais mendorong korban. Tetapi, saat di dorong korban berupaya melawan," jelasnya.
Di sinilah, pelaku Arif yang tidak lain keponakan korban sendiri langsung mengambil besi yang dibawa pelaku Rais. Pelaku Arif, langsung memukul korban menggunakan besi yang dipegangan sebanyak dua kali pada bagian leher dan dada. Melihat hal tersebut, pelaku Agus mengambil besi dari tangan Arif dan kembali memukul korban berkali-kali di bagian kepala dan perut.
Pelaku Rais juga tak mau ketinggalan, ia juga ikut memukuli korban berkali-kali menggunakan tangan kosong. Melihat korban yang masih mengerang kesakitan, membuat pelaku Agus dengan mengikat tangan dan menyumpal mukut korban menggunakan kain.
"Setelah melihat korban tak berdaya, para pelaku langsung mengambil mobil Innova dan ponsel milik korban. Mereka melarikan diri dengan membawa mobil dan ponsel korban," pungkasnya.
Kronologi Penangkapan Pelaku
Kronologi polisi berhasil menangkap perampok dan pembunuh tauke sawit di Kecamatan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan terungkap.
Diketahui, Satreskrim Polres Banyuasin awalnya sempat kesulitan untuk bisa mengungkap kasus perampokan disertai pembunuhan terhadap tauke sawit di Kecamatan Pulau Rimau.
Terlebih, minimnya saksi yang memberikan keterangan terkait tewasnya tauke sawit bernama Karim Subandi (50) tersebut.
Baca juga: Ditangkap, Sosok Perampok dan Pembunuh Tauke Sawit di Pulau Rimau Banyuasin Masih Keluarga Korban
Meski begitu, kepolisian khususnya dari Satreskrim Polres Banyuasin tidak kehilangan akal untuk mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya.
Kasatreskrim Polres Banyuasin AKP Harry Dinar ketika dikonfirmasi tak menampik awalnya Satreskrim Polres Banyuasin cukup kesulitan untuk bisa mengungkap kasus ini,.
"Kami membagi anggota, menjadi beberapa tim, dan mencari sejumlah barang bukti di lokasi kejadian hingga dini hari. Kami melakukan analisa dan berupaya bagaimana kasus ini bisa cepat terungkap," kata Harry, Minggu (28/5/2023).
Setidaknya, dalam sehari semalam tim terus bergerak dan melakukan analisa untuk kasus ini agar bisa diungkap dan menangkap pelaku.
Tak semudah yang dibayangkan, karena kehati-hatian juga diperlukan agar kasus ini bisa terungkap.
Untuk mengarah ke pelaku perampokan disertai pembunuhan terhadap Karim, harus membutuhkan analisa yang sangat detil dan mendalam.
Hingga akhirnya, mengarah ke seorang pelaku.
Tim yang telah dibentuk langsung bergerak untuk mencari pelaku yang sudah teridentifikasi.
Hingga akhirnya pelaku AW, ditangkap di kawasan Pangkalan Benteng.
Dari penangkapan AW, langsung dilakukan pengembangan hingga kembali ditangkaplah M.
"Ini sudah tugas kami, bagaimana bisa mengungkap suatu kasus. Harus begadang di lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti-bukti. Langsung melakukan pengejaran pelaku, ketika sudah teridentifikasi. Terungkapnya kasus ini, tidak lepas juga informasi yang kami peroleh dari masyarakat dan juga dukungan semua pimpinan," pungkasnya.
Dugaan Motif Pelaku
Camat Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan mengungkap dugaan motif perampokan dan pembunuhan yang dialami Karim Subandi (50) salah seorang warganya yang merupakan seorang tauke sawit.
Diketahui, polisi sudah menangkap 2 perampok dan pembunuh tauke sawit di Pulau Rimau yang ternyata satu diantaranya adalah keponakan korban.
Sumitro, Camat Pulau Rimau mengatakan, dirinya mendapat kabar bahwa perampokan dan pembunuhan itu diduga karena pelaku yang juga keponakan korban merasa kesal sebab tak diberi uang.
Meski begitu, hingga kini belum ada penjelasan resmi dari polisi terkait perampokan dan pembunuhan terhadap tauke sawit di Pulau Rimau.
"Info beredar, keponakannya ini marah karena saat dimintai uang tidak diberi korban," ujar Sumitro kepada Tribunsumsel.com, Minggu (28/5/2023).
Sosok KorbanÂ
Karim Subandi (50 tahun), tauke sawit di Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, ditemukan tewas di dalam kamar rumahnya, Kamis (25/5/2023).
Betapa kagetnya warga Desa Senda mendengar kabar duka ini, sebab malam sebelum ditemukan tewas, Karim masih sempat ikut yasinan di rumah tetangga.
Setelah dari acara di tempat tetangga, Karim pulang ke rumah.
Tak lama berselang, warga melihat ada tamu yang datang menemuinya.
Warga tak menaruh curiga, menganggap hanya tamu biasa.
Namun, saat paginya warga terkejut karena Karim ditemukan sudah tewas dalam kondisi tangan terikat dan mulut tersumpal.
"Semalam, terlihat sempat menerima tamu dan sempat ngopi. Karena biasa, jadi tidak terlalu diperhatikan," ujar tetangga korban yang enggan menyebutkan namanya ketika dihubungi.
Menurut tetangga korban, sekitar pukul 03.00 dini hari, sempat mendengar alarm mobil korban berbunyi.
Tetangganya itu menganggap hal yang biasa.
Korban Karim, dikenal warga sosok yang baik dan bermasyarakat.
Sebagai tauke sawit, Karim selalu berpenampilan sederhana.
"Pakaiannya biasa saja tidak mencolok. Kalau bertemu dengan masyarakat selalu menyapa, beliau dikenal ramah," katanya.
Baca berita lainnya langsung dari google news
Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel
Berita Banyuasin Viral
Perampokan di Pulau Rimau Banyuasin
Perampokan di Banyuasin
Perampokan dan Pembunuhan Tauke Sawit di Banyuasin
Perampokan Tauke Sawit di Banyuasin
Pembunuhan Tauke Sawit di Banyuasin
Tribunsumsel.com
Karim Subandi
Tampang Agus Buronan Perampokan dan Pembunuhan Tauke Sawit di Pulau Rimau Banyuasin, Residivis |
![]() |
---|
Fakta-fakta Perampok Bunuh Tauke Sawit di Banyuasin, Diotaki Keponakan Korban Hingga Modus Tersangka |
![]() |
---|
Motif Keponakan Jadi Perampok & Pembunuh Tauke Sawit di Banyuasin, Kasihan Teman Nyabu Dililit Utang |
![]() |
---|
Kronologi Otak Perampokan & Pembunuh Tauke Sawit di Banyuasin Ditangkap, Stiker Mobil Jadi Petunjuk |
![]() |
---|
Keponakan Jadi Pelaku Perampokan dan Pembunuhan Tauke Sawit di Pulau Rimau, Begini Kata Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.