Suami Ngaku Diusir Istri dan Anak

Jual Becak Rp250 Ribu ke Istri, Muhammad Boyong Ibu Pergi ke Yayasan Bagus Mandiri Insani

Pria asal Pemulutan Ogan Ilir yang sempat diusir istri akhirnya kembali ke rumah, namun bukan rumah istrinya.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Moch Krisna
Foto : TribunSumsel.com dan Sripoku.com
BERI KETERANGAN - Muhammad dan Solhah saat diwawancarai pada Kamis (13/11/2025) petang. Keduanya untuk sementara ditampung di rumah salah seorang Ketua RT di Desa Pipa Putih. 

Ringkasan Berita:
  • Muhammad (53) dan ibunya Solhah (95) diusir oleh istri dan anaknya di Ogan Ilir.
  • Dirinya lantas menjual becak Rp 250 ribu ke istrinya untuk biaya pergi ke yayasan di Palembang.
  • Yayasan Bagus Mandiri Insani menampung keduanya dan membangun rumah panggung kayu secara swadaya.

 


TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA --
Pria asal Pemulutan Ogan Ilir yang sempat diusir istri akhirnya kembali ke rumah, namun bukan rumah istrinya.

Pria bernama Muhammad (53 tahun) dan ibunya bernama Solhah (95 tahun) sebelumnya diusir oleh istri.

Tak hanya istri, putri dari Muhammad juga turut mengusir ayahnya itu pada Rabu (5/11/2025) lalu.

Saat hendak meninggalkan rumah, Muhammad mengaku tak punya uang.

Ia lalu menjual becak miliknya kepada istri untuk ongkos pergi.

"Saya tawarkan Rp 300 ribu awalnya. Tapi istri kasih uang Rp 250 ribu untuk beli becak saya," kata Muhammad kepada TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Kamis (13/11/2025).

 

SUAMI DIUSIR ISTRI -  Nasib Muhammad pria asal Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel yang mengaku diusir anak dan istrinya dari rumah, kini dapat bantuan rumah.
SUAMI DIUSIR ISTRI - Nasib Muhammad pria asal Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel yang mengaku diusir anak dan istrinya dari rumah, kini dapat bantuan rumah. (Tangkapan layar TikTok @ratna.pendi)

 

Kamis (6/11/2025) keesokannya, Muhammad memboyong Solhah ke Yayasan Bagus Mandiri Insani di daerah Sukarami, Palembang.

Keduanya naik taksi online dan pembayaran ongkos menggunakan uang hasil menjual becak.

"Saya bilang ke ibu saya, pokoknya kita ke yayasan saja karena gratis. Kalau di tempat lain mungkin bayar," ujar Muhammad.

Kini setelah kembali ke Pipa Putih, Muhammad dan Solhah ditampung di rumah salah seorang Ketua RT desa setempat.

Masyarakat Desa Pipa Putih secara swadaya membangun sebuah rumah layak huni bagi Muhammad dan Solhah.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved