Berita viral

Viki Siswa Jalan Kaki 16 Km ke Sekolah Hadapi Debt Collector Setiap Hari, Ayah Berutang Rp 100 Juta

Sang ayah ternyata masih memiliki utang yang sangat besar yakni Rp 100 juta. Bahkan dirinya harus menghadapi debt collector setiap harinya.

Youtube KompasTV
Viki Siswa Jalan Kaki 16 Km ke Sekolah Hadapi Debt Collector Setiap Hari, Ayah Berutang Rp 100 Juta 

TRIBUNSUMSELCOM - Viki, Siswa SMA di Ciputat, Tangerang Selatan yang viral gegara jalan kaki 16 Km ke sekolah kembali mengurai fakta baru soal keluarganya yang dituding punya kontrakan dan bukan warga miskin.

Sang ayah ternyata masih memiliki utang yang sangat besar yakni Rp 100 juta.

Bahkan dirinya harus menghadapi debt collector setiap harinya.

Sang ayah sempat memiliki utang sebesar Rp 200 juta setelah usaha ikan hias yang dijalaninya tutup.

Kini, utangnya masih tersisa Rp 100 juta setelah menjual sejumlah aset antara lain mobil, sepeda motor hingga sebagian rumahnya disewakan untuk bengkel motor.

Viki Anak SMA Jalan Kaki 16 KM Pulang Pergi dari Ciputat ke Bojongsari Demi Sekolah
Viki Anak SMA Jalan Kaki 16 KM Pulang Pergi dari Ciputat ke Bojongsari Demi Sekolah (Kolase/Tiktok Terdalam_)

Ia mengaku debt collector itu sudah datang ke rumahnya saat dirinya baru saja terbangun dari tidurnya,

"Bangun tidur, sengaja aja (pas ditanya) ada ibunya enggak? enggak ada bang, enggak tahu. Ibu pergi kata adik," ujar Viki kata dalam wawancara Podcast Kode yang ditayangkan Kompas TV pada Minggu (28/5/2023) TribunJakarta.com.

Tak lama berselang, debt collector lain mendatangi rumah Viki.

Penagih utang tersebut juga bertanya mengenai ayah Viki.

"Ditanya ibu kemana? lagi kerja. Bapak sama pergi juga. Enggak nitip duit juga," tutur Viki kepada debt collector tersebut.

Sampai saat ini, cara itu berhasil membuat debt collector tidak menagih utang untuk hari itu.

Dalam kesempatan yang sama, konten kreator @terdalam, Dani Handiani menjelaskan mengenai usaha yang dijalankan ayah Viky.

Dani mendapatkan cerita itu dari kedua orangtua Viki.

Awalnya, ayah Viki bekerja di sebuah kafe.

"Karena punya tiga anak, si bapak berpikir untuk cari uang lebih banyak lagi. Lalu lembur-lemburan pagi siang malam, karena kurang istirahat jatuh sakit stroke pada tahun 2015," kata Dani.

Viki yang saat itu masih duduk di kelas 5 SD lalu berinisiatif menjadi tukang parkir untuk membantu perekonomian keluarganya.

Namun setelah dua tahun sebagai tukang parkir, pekerjaan Viki itu diketahui sang ayah.

Viki pun dimarahi orangtuanya.

Kemensos Sebut Keluarga Viki Tak Miskin, Kedapatan Punya TV dan Kulkas di Rumah
Kemensos Sebut Keluarga Viki Tak Miskin, Kedapatan Punya TV dan Kulkas di Rumah (Tiktok/terdalam_)

"Enggak boleh gitu. Kamu harus sekolah enggak usah mikirin cari uang," katanya.

Ayah Viki lalu berkeinginan sembuh secara total agar dapat menjalankan usaha.

Akhirnya ketika kesehatannya membaik, sang ayah membuka usaha ikan hias.

Awalnya, kata Dani, ayah Viki meminjam uang ke bank sebesar Rp 15 juta.

Ketika usahanya membaik, ayah Viki meminjam uang lagi sebesar Rp 25 juta.

"Naik lagi karena bagus, pinjam Rp 25 Juta. Lalu naik lagi sampai abis Rp 100 juta, beda-beda dengan jaminan sertifikat tanah punya neneknya yang di kampung," kata Dani.

Saat itu, ayah Viki menyicil mobil dan membeli sepeda motor.

Ia juga membangun rumah menjadi dua lantai.

Apalagi saat pandemi Covid-19, usaha ikan hias berkembang sehingga sang ayah berpikir untuk mengembangkan usahanya dengan membuat empang.

Biaya operasional empang itu sebesar Rp 1,5 juta sehari untuk pakan ikang.

Dani bercerita untuk membayar operasional empang, ayah Viky kembali meminjam modal ke bank. Sementara panen ikan harus menunggu selama tiga bulan.

"Tapi setelah pandemi lewat sepi kan. Disitulah mulai yang namanya masalah empang ini gagal, usaha sepi, bapaknya stres. Jatuh stroke lagi, enggak ada penghasilan," katanya.

Dani menceritakan utang ayah Viki kini sebesar Rp 100 juta hasil meminjam dari dua bank, tujuh koperasi dan dua leasing.

Kediaman Viki (ruko tertutup bilik kayu) di Jalan RE Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan
Kediaman Viki (ruko tertutup bilik kayu) di Jalan RE Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan (Tiktok Terdalam_ - TribunJakarta.com/Dwi Putera Kesuma)

"Setiap hari yang menghadapi debt collector Viki dan ibunya. Ada yang mingguan, harian dan bulanan," tutturnya.

Selain itu, Dani menceritakan kabar keluarga Viki memiliki kontrakan empat pintu.

Dani mengatakan kontrakan tersebut milik nenek Viki dan sudah dibagi-bagi.

Dimana, ayah Viki mendapatkan satu kontrakan yang dijadikan usaha ikan hias.s.

"Yang ikan hias ini mati dua bulan lalu. Lalu disebelah disewain untuk dijadikan bengkel," katanya.

Tak hanya itu, Dani mengatakan ibu Viki disebut juga memiliki usaha jualan sayur.

Dani mengatakan usaha sayur itu sebenarnya dimiliki neneknya Viki.

"Neneknya punya usaha gelaran di depan rumahnya, pas Viki masih SD, karena neneknya udah enggak kuat, neneknya bilang ke mamahnya sayang-sayang kalau tutup. Lalu diterusin sama mamanya Viki, dua minggu ga laku, tutup," katanya.

Pengakuan Ayah Viki

Sementara itu, ayah Viki membantah memiliki kontrakan namun membenarkan sempat mempunyai mobil.

Mulanya Ayah Viki mengaku sangat syok saat pertama kali mendengar kabar tersebut.

"Awalnya saya syok kok jadi begini sih," ucap Ayah Viki dikutip TribunJakarta dari YouTube Trans TV, pada Minggu (28/5/2023).

Kediaman Viki (ruko tertutup bilik kayu) di Jalan RE Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan
Kediaman Viki (ruko tertutup bilik kayu) di Jalan RE Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan (Tiktok Terdalam_ - TribunJakarta.com/Dwi Putera Kesuma)

"Iya jadi stres," imbuhnya. Ayah Viki mengatakan kini sudah jauh lebih tenang dalam menghadapi kabar dirinya memiliki mobil hingga kontrakan.

"Tapi lama-lama saya tenang, karena namanya simpang siur orang engga tahu saya, pasti ngomongnya sembarangan," kata Ayah Viki.

Senada dengan Ayah Viki, Nenek Viki juga membantah anaknya memiliki sejumlah kontrakan

"Kontakan mana empat pintu? Ya Allah hebat dong anak saya," ucap Nenek Viki.

Namun Nenek Viki membenarkan dahulu, anakya memang sempat memiliki mobil.

Mobil tersebut dipakai untuk mengangkut barang dagangan.

Sekedar informasi, Ayah Viki sempat memiliki usaha ikan hias, namun kini sudah gulung tikar.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved