Berita Nasional

Kronologi Siswa SD di Sukabumi Dikeroyok Kakak Kelas di Sekolah, Koma 3 Hari Sebelum Meninggal

Korban yang masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 2 itu mengalami pengeroyokan oleh kakak kelasnya selama 2 hari berturut-turut.

Editor: Slamet Teguh
Tribun Jabar/ Dian Herdiansyah
MHD, bocah kelas 2 SD korban pengeroyokan dimakamkan oleh keluarga dan masyarakat sekitar. Kronologi Siswa SD di Sukabumi Dikeroyok Kakak Kelas di Sekolah, Koma 3 Hari Sebelum Meninggal. 

Kepada keluarga dan dokter yang merawat, MHD enggan mengatakan kejadian sebenarnya meski sudah dipaksa.

Akhirnya, dokter meminta agar keluarga korban keluar dari ruangan agar MHD bisa berterus terang mengatakan kejadian yang sebenarnya.

"Akhirnya dokter pura-pura menyuruh keluarga untuk keluar ruangan, dan pihak keluarga bersembunyi di balik tirai di ruangan periksa."

"Dari situ korban baru mangakui bahwa dirinya sudah dikeroyok oleh 3 orang kakak kelasnya," ujar kakek korban, masih dikutip dari TribunJabar.

Dikarenakan di RS Primaya tidak menerima pasien akibat kekerasan, hal tersebut yang membuat korban akhirnya dipindahkan ke RS Hermina.

Dari hasil visum, korban mengalami luka pecah pembuluh darah, dada retak, dan tulang punggung retak.

Baca juga: Profil KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Bantu Siswa Jadi Bintara TNI Usai Viral Telapak Sepatu Lepas

Baca juga: Viral Siswa SMA Pulang Pergi dari Ciputat ke Bojongsari Jalan Kaki, Sehari Tempuh Jarak 16 KM

Polisi selidiki kasus pengeroyokan terhadap MHD

Usai dinyatakan meninggal dunia, Polres Sukabumi Kota melakukan penyelidikan terhadap kasus MHD (9) yang diduga jadi korban bullying berupa pengeroyokan kakak kelasnya.

Kapolsek Sukaraja, Kompol Dedi Suryadi, mengatakan kasus dugaan pengeroyokan MHD masih dalam penyelidikan.

Terkait meninggalnya MHD, Dedi menuturkan, baru mendapatkan laporan dari warga dan langsung menemui keluarga korban.

"Masih dalam penyelidikan dugaan-dugaan, itu baru informasi (dugaan pengeroyokan)."

"Sebab dari keluarga korban pun belum melaporkan apapun kepada kita, hanya kita mendapatkan informasi (dan) langsung ke tempat korban," ujarnya, Sabtu (20/05/2023), dikutip dari TribunJabar.

Untuk mendalami kasus tersebut, pihaknya akan meminta keterangan kepada keluarga korban hingga pihak sekolahan.

Ia meminta agar masyarakat tak memiliki asumsi liar terhadap kasus yang kini masih akan diselidiki itu. (Tribunnews.com/TribunJabar.id)

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved