Berita Nasional

Update Bos Galon di Semarang Dimutilasi dan Dicor, Ormas PBB Duga Husen Bukan Otak Pembunuhan

Divisi Hukum PBB Kota Semarang, Michael Velando menuturkan pihak keluarga korban telah memberikan amanah kepada PBB untuk mengawal perkara itu hingga

Editor: Weni Wahyuny
Tribun Jateng
Lokasi pembunuhan sadis bos galon dan elpiji di depot isi ulang dan gas elpiji Jalan Mulawarman, Tembalang (kiri) dan Muhammad Husen tersangka pembunuhan Bos Galon (kanan). Ormas Pemuda Batak Bersatu (PBB) menduga Husen bukan otak pembunuhan, tapi ada orang di belakangnya. 

Husen sempat menenggak minuman keras dan menyewa perempuan pekerja seks komersial (PSK) selepas menghabisi bosnya 

Mirisnya, uang happy-happy tersebut berasal dari bosnya yang baru saja dibunuh.

"Ya uang saya ambil untuk makan, jajan, rokok, dan happy-happy," ujar Husen.

"Biar mengurangi beban pikiran, buat senang-senang," tambah Husen.

Uang milik korban yang diambil Husen sebesar Rp 7 juta dari dompet korban. Husen saat senang-senang tersebut mengajak Imam, pedagang angkringan yang berjualan di dekat lokasi pembunuhan, pada Kamis (4/5) tengah malam atau Jumat (5/5) dini hari.

"Nyari cewek di Michat ketemu di Banjarsari (Tembalang, Semarang)," ujarnya.

Husen puas telah melakukan pembunuhan tersebut.

Menurutnya, tidak ada penyesalan sedikitpun.

"Saya tidak menyesal karena dendam sudah terlampiaskan," jelasnya.

Sesudah itu, dia akhirnya memilih kabur ke Banjarnegara di rumah temannya bernama Feri, Sabtu (6/5) sekira pukul 20.00.

Temannya tersebut tidak tahu ternyata Husen telah membunuh bosnya.

Sebelum pergi, Husen menyerahkan kunci toko ke Yuli saksi pertama kejadian tersebut.

"Saya pulang bawa motor milik korban," ujarnya.

"Saya ngumpet di rumah Feri ditangkap polisi di tempat itu. Saya tidak melakukan perlawanan apapun ke polisi," ujarnya.

Alasan Membunuh

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved