Berita Palembang

Program Semesta Mencegah Stunting Sudah di Luncurkan Hari Ini, Dimulai Kecamatan Sako

Program semesta mencegah stunting serentak di Indonesia mengajak masyarakat ikut berperan dalam pencegahan stunting.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Sri Hidayatun
Linda/tribunsumsel.com
Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel yang merupakan jaringan Tribun Network di Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan Kick Off Semesta Mencegah Stunting di Kantor Camat Sako, Selasa (2/5/2023) 

TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG - Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel yang merupakan jaringan Tribun Network di Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan Kick Off Semesta Mencegah Stunting di Kantor Camat Sako, Selasa (2/5/2023).

Kegiatan ini dihadiri GM Bisnis Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel MF Ririen Kusumawardhani, dan Direktur Sriwijaya Post Hadi Prayogo.

Lalu Staf Ahli Wali Kota bidang Ekonomi Pembangunan dan Investasi Setda Palembang dra Hj Letizia, Camat Sako Dr Amiruddin Sandy, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumsel Medi Heryanto, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Fenty Aprina, Kakak Asuh dari Rotary Club Andi Gunardi dan pihak terkait lainnya.


"Sebelumnya Tribun Network bersama BKKBN sudah melakukan Kick Off program Semesta Mencegah Stunting secara serentak di seluruh jaringan Tribun Network, dari Aceh sampai Papua," kata MF Ririen Kusumawardhani saat menghadiri Kick Off Semesta Mencegah Stunting di Kantor Sako, Selasa (2/5/2023)

Menurutnya, Tribun Network tersebar di 65 kota di Indonesia.

Pada 21 Maret lalu Kepala BKKBN RI dan Tribun Network berkomitmen melalui kick off Semesta mencegah stunting dengan tagline "Cukup Dua Telur".

Baca juga: Semesta Cegah Stunting di Palembang Dimulai 2 Mei di Kecamatan Sako

"Kerjanya ini kroyokan, tentunya dengan bantuan Kakak Asuh. Akan ada 1000 kakak asuh yang tersebar di seluruh unit Tribun Network di Indonesia. Targetnya anak-anak yang berisiko stunting dan ibu hamil, dengan harapan Indonesia bisa lepas dari stunting," ungkapnya 

Ririn mengatakan, untuk di Sumsel terutama di Palembang hari ini dimulai dari Kecamatan Sako.

Ini sebagai bentuk apresiasi, karena Camat Sako memberikan data secara akurat dan welcome. 

"Kita tidak bisa melakukan ini sendiri tapi harus berkolaborasi, maka kita lakukan itu untuk menjadikan kota Palembang lebih baik dan bebas stunting," katanya

Bagi masyarakat yang ingin menjadi kakak asuh masih terbuka peluang tersebut dengan bersama mencegah stunting agar membantu tumbuh kembang anak optimal di masa emasnya.

Kick off semesta mencegah stunting di Sako
Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel yang merupakan jaringan Tribun Network di Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan Kick Off Semesta Mencegah Stunting di Kantor Camat Sako, Selasa (2/5/2023).

Informasi terkait kakak asuh bisa menghubungi Sulistiana 085758391011.

Sementara itu Letizia mengatakan, ia mengapresiasi apa yang dilakukan Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel.

Terlebih sosialiasi Kakak Asuh cukup dua telur sehari ini juga perlu digaungkan lebih masif. 

"Ini merupakan gerakan sosial yang dilakukan di seluruh Indonesia dan Palembang. Mari jadi kakak asuh, 
tujuannya untuk mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia terutama di Palembang," katanya

Menurutnya, di kota Palembang harus ada yang mengkoordinirnya dan harus aktif.

Tentunya Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel bisa mengkoordinir itu.

Namun tetap harus diawasi, yang stunting diberi makanan dan dipantau perkembangannya.

Baca juga: Ayo Jadi Kakak Asuh Cegah Stunting, Optimalkan Pertumbuhan Anak

Dengan harapan  bisa menekan angka stunting.

" Atas nama pemerintah kota Palembang kami ucapkan terimakasih sudah mendata dari mulai Puskesmas. Mudah-mudahan stunting di kota Palembang bisa menurun atau bahkan tidak ada lagi. Namun memang butuh usaha ekstra," katanya.

Sedangkan Medi Heryanto mengatakan, yang dilakukan BKKBN seperti memberikan pendampingan pada calon pengantin.

Ini yang disebut pencegahan stunting dari hulu, jadi sebelum menikah diberikan edukasi tentang stunting.

"Karena stunting ini kan kemungkinan terjadinya dimulai dari calon pengantin sebagi ibu. Seperti kalau calon pengantin masih muda untuk menunda kehamilan pertama sampai cukup usia," katanya

Kemudian diberi pendamping pada ibu hamil yang mengalami risiko stunting.

Lalu ibu-ibu hamil yang mengalami anemia, termasuk yang beresiko melahirkan anak stunting.

Untuk itu lah perlu dilakukan pendamping. Ibu hamil usia yang terlalu tua juga berisiko, maka perlu pendampingan juga. 

Kepada anak yang dalam berisiko stunting juga diberikan pendamping. 

"Untuk itu mari sama-sama kita entaskan masalah stunting ini. Bisa berkontribusi dengan menjadi Kakak Asuh yang bisa menghubungi Sriwijaya Post ataupun Tribun Sumsel," katanya. 

Sementara itu Amiruddin Sandy mengatakan, bahwa ia pernah mengumpulkan anak dan orang tua yang terindikasi stunting.

Ada anak dikasih minuman kemasan kopi, padahal sebenarnya anaknya bisa dikasih telur. 

"Di sini bisa kita gambarkan bahwa pola asuh anak yang salah perlu perhatian serius dari pemerintah kota maupun pusat. Untuk itu kita masih perlu mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat," katanya 

Kemudian sasaran yang akan diedukasi ditentukan supaya tepat sasaran.

Baca juga: Kampanye Pencegahan Stunting Akan Terus Digelorakan di Seluruh Indonesia

Lalu Posyandu juga perlu diberi edukasi agar bisa memberikan edukasi kepada masyarakat dengan baik. 

"Untuk di Camat Sako ini hal yang kita lakukan ada program Gending (Gerakan Donasi Peduli Stunting) bagi keluarga yang kurang mampu untuk mengentaskan stunting di Kecamatan Sako," bebernya

Ia menjelaskan, program nya berupa donasi, jadi satu anak cukup Rp 5000 per hari.

"Camat, jajaran, uptd, dan lain-lain bersama-sama berdonasi. Alhamdulillah dengan fakta jumlah anak sekian, donatur sekian. Ada yang menyumbang dua anak, satu anak dan lain-lain," jelas dia.

Sedangkan Andi Gunardi mengatakan, mewakili Rotary Club Palembang yang merupakan organisasi kemanusiaan turut mendukung program Semesta Mencegah Stunting ini, karena memang sejalan dengan program yang ada di Rotary Club Palembang.

"Kami punya tujuh area fokus dan kesehatan termasuk didalam seperti  dibidang anak dan pencegahan penyakit. Salah satunya ayo cegah stunting yang sudah kita lakukan sejak 2021 di 7 Ulu," katanya. 

Sedangkan Fenty menambahkan, stunting merupakan masalah akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

Saat Kick Off Semesta Mencegah Stunting juga dihadiri masyarakat Sako dan ada penyerahan telur secara simbolis.

Baca berita menarik lainnya di google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved