Berita Nasional
Kronologi AKBP Buddy Tewas Ditabrak Kereta, Sempat Dilihat Masinis Berdiri di Tembok Pembatas Rel
Kronologi AKBP Buddy Alfrits Towoliu tewas ditabrak kereta api diungkap polisi, sempat terekam kamera CCTV.
TRIBUNSUMSEL.COM - Polisi mengungkap kronologi AKBP Buddy Alfrits Towoliu (56), tewas karena ditabrak kereta api.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Simarmata mengatakan, AKBP Buddy Alfrits Towoliu terlihat oleh masinis sedang berdiri di pinggir tembok pembatas area rel stasiun Jatinegara.
Disaat itulah, insiden Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur tersebut ditabrak kereta api hingga akhirnya meninggal dunia.
Secara rinci, Kombes Leonardus Simarmata mengungkap awal mula kejadian tak terduga itu.
Baca juga: AKBP Buddy Alfrits Tewas di Rel Kereta, Keluarga Curiga Ada Peran Mafia Narkoba, Kompolnas Bereaksi
Kronologinya berawal ketika Buddy bersama sepupunya, Junaedi Towoliu bersama-sama pergi dari rumah korban menuju Polres Metro Jakarta Timur dengan menggunakan mobil pada Sabtu pagi.
Ia mengatakan mobil tersebut disiapkan oleh istri Buddy.
"Tiba di Polres kurang lebih 05.45 WIB," katanya dalam konferensi pers di Gedung Polda Metro Jaya, Senin (1/5/2023).
Leonardus mengatakan sesampainya di Polres Metro, Buddy melakukan sarapan pagi.
"Kemudian korban minum obat dari dokter pasca operasi batu empedu. Selama dalam ruangan, korban sempat berganti baju, kemeja berbaju putih."
"Mencoba tidur di ruangan istirahat, namun ternyata tidak bisa tidur. Terbangun lagi, membuka baju. Selanjutnya mengganti kaos dengan jaket hitam," bebernya.
Selanjutnya, sekira pukul 09.11 WIB, Buddy turun lift menuju pintu keluar kantor Polres Metro Jakarta Timur seorang diri.
Kemudian, kata Leonardus, pada pukul 09.21 WIB, Buddy terlihat berada di Stasiun Jatinegara menurut rekaman CCTV yang diperoleh penyidik.
"Berjalan kaki seorang diri dari arah timur. Ini masih dengan menggunakan pakaian yang sama, seorang diri," tuturnya.
Lalu, Leonardus mengungkapkan pihaknya meminta keterangan dari masinis dan asisten masinis kereta api Tegal Bahari jurusan Pasar Senen-Tegal.
Mereka menjelaskan kereta api yang dikendarai berada dalam kecepatan 27 kilometer/jam saat memasuki Stasiun Jatinegara
Pada saat memasuki stasiun, Leonardus mengatakan masinis melihat Buddy berdiri di pinggir tembok pembatas area rel.
Saat itulah, insiden tertabraknya Buddy tidak terelakan dan korban meninggal dunia di TKP.
"Kemudian saksi melihat korban berjalan ke rel, jalur 3 atau tempat TKP yang akan dilewati oleh kereta api. Selanjutnya, korban tertabrak dan meninggal dunia," ujarnya.
Keluarga Curiga Ada Campur Tangan Mafia Narkoba
Diketahui, keluarga Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur menduga kematian AKBP Buddy Alfrits Towoliu terkait dengan kasus yang sedang ditangani.
Dugaan ini karena beberapa saat sebelum jasad Buddy ditemukan di perlintasan rel kereta api dekat Stasiun Jatinegara, korban sempat mendapat telepon dari seseorang tidak dikenal.
Panggilan telepon itu diduga membuat Buddy yang sedang berada di Mapolres Metro Jakarta Timur untuk mendekorasi ruang barunya memilih pergi dengan menggunakan taksi online.

Dalam hal ini pihak keluarga menilai sosok yang menghubungi Buddy sebelum kejadian bukan orang sembarang, karena membuat perwira menengah itu memilih pergi tidak dengan mobil pribadi.
Bahkan pada Sabtu (29/4/2023) sekira pukul 09.00 WIB Buddy dan seorang keponakanya sedang berada di Mapolres Metro Jakarta Timur untuk mendekorasi ruang barunya sebagai Kasat Narkoba.
"Apa karena jabatan baru ini mungkin diduga dia mau sidik (penyidikan). Karena Kasat Narkoba, kalau sidik kan berhadapan dengan mafia," kata Paman Buddy, Cyprus, Sabtu (29/4/2023).
Menurut pihak keluarga ada kemungkinan Buddy sudah meninggal terlebih dahulu sebelum tertabrak kereta api (KA) 320 Tegal Bahari lalu jasadnya dibiarkan di rel untuk menghilangkan barang bukti.
Mereka juga menolak hasil penyelidikan sementara Polda Metro Jaya bahwa Buddy memilih mengakhiri hidup karena semasa hidup tidak memiliki riwayat masalah kejiwaan, maupun ekonomi.
"Kami menduga mungkin sudah ada perbuatan sebelumnya. Dibunuh baru dibuang di tengah rel kereta. Namanya salah satu cara menghilangkan jejak," ujarnya.
Cyprus meminta kepada publik tidak menduga Buddy bunuh diri karena jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur masih melakukan penyelidikan.
Pihak keluarga meyakini penyebab kematian korban baru dapat dipastikan setelah sosok yang menelepon Buddy beberapa saat sebelum meninggal dunia terungkap.
"Siapa yang menelpon yang terakhir itu. Dari menelpon sampai dia berangkat itu enggak sampai satu jam meninggal. Handphonenya sekarang diamankan penyidik sebagai barang bukti," tuturnya.
Kompolnas Buka Suara
Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti turut berkomentar terkait kematian AKBP Buddy.
"Saat ini Polres Jakarta Timur dan Polda Metro Jaya sedang menyelidiki apakah kematian Kasat Narkoba Polrestro Jakarta Timur akibat bunuh diri atau akibat lainnya. Mohon ditunggu hasil penyelidikannya," kata Poengky, Minggu (30/4/2023).
Poengky pun menyarankan kepolisian untuk bertindak profesional dalam menangani perkara ini.
Termasuk, jika hasil penyelidikan nanti menyimpulkan jika AKBP Buddy ternyata dibunuh oleh jaringan narkoba seperti kecurigaan pihak keluarga.
"Jika almarhum meninggal karena dibunuh jaringan narkoba seperti yang diduga keluarga almarhum, maka aparat Kepolisian harus segera bergerak melakukan lidik sidik secara profesional berdasarkan scientific crime investigation untuk menemukan pelaku dan memproses hukum pelaku," ujar Poengky.
"Tetapi jika hasil penyelidikan menyatakan almarhum meninggal karena dugaan bunuh diri maka lidik sidik akan dihentikan," sambung dia
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews
Baca artikel menarik lainnya di Google News
AKBP Buddy Alfrits Towoliu
Kronologi AKBP Buddy Tewas di Ditabrak Kereta
Polda Metro Jaya
Stasiun Jatinegara
Tribunsumsel.com
Reaksi Salsa Erwina Soal Ahmad Sahroni Dicopot dari Jabatan Wakil Ketua Komisi, Harusnya Dipecat |
![]() |
---|
Dicopot dari Kursi Wakil Ketua Komisi III, Ahmad Sahroni Teken Surat Pencopotan Dirinya Sendiri |
![]() |
---|
Deretan Anggota DPR RI Dinilai Salsa Erwina Harus Dipecat, Ada Ahmad Sahroni Hingga Uya Kuya |
![]() |
---|
Profil Rusdi Masse, Dulu Sopir Truk Kini Gantikan Ahmad Sahroni Jadi Wakil Ketua Komisi III DPR RI |
![]() |
---|
Alasan Ahmad Sahroni Dimutasi dari Pimpinan Komisi III ke Anggota Komisi I usai Pernyataan "Tolol" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.