Berita Nasional

AKBP Buddy Alfrits Tewas di Rel Kereta, Keluarga Curiga Ada Peran Mafia Narkoba, Kompolnas Bereaksi

Alasan keluarga meyakini ada peran mafia narkoba dibalik tewasnya AKBP Buddy Alfrits Towoliu Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur

TribunJakarta.com/Bima Putra
Keluarga menduga ada peran mafia narkoba dibalik tewasnya AKBP Buddy Alfrits Towoliu di Rel Kereta, Kompolnas bereaksi 

Informasi disampaikan pada Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) dan disampaikan ke Stasiun Jatinegara.

Informasi tersebut kemudian diterima petugas yang kemudian melakukan pengecekan.

Petugas itu menemukan jasad korban di tengah rel dengan kondisi mengenaskan.

Karena menghalangi kereta yang akan lewat, petugas kemudian memindahkan ke sisi rel.

Adapun barang-barang korban yang ditemukan di antaranya iPhone 13, dompet, uang tunai Rp 850 ribu, dan jam tangan.

Perhatikan Kesehatan Mental Anggota

Selain soal penyebab kematian, Poengky pun meminta Polri untuk memberikan pendampingan mental kepada para anggotanya untuk mengantisipasi adanya personel yang depresi dan berujung bunuh diri.

Untuk di tahun 2023 saja, ujar Poengky, sudah ada empat kasus polisi diduga bunuh diri yakni di Samosir, Sumatera Utara, Gorontalo, Banten dan terakhir yang dilakukan AKBP Buddy meski dengan motif yang berbeda-beda.

"Kami melihat bahwa polisi juga manusia biasa yang mempunyai beragam masalah dalam kehidupannya.

Oleh karena itu sangat penting bagi pimpinan untuk memperhatikan tidak hanya fisik atau jasmani anggota, melainkan juga perlu merawat mental atau psikis anggota," ujar Poengky.

Menurut Poengky, kesehatan mental prajurit menjadi hal yang harus diperhatikan.

Terlebih selama bekerja, para polisi ini berada dalam tekanan yang cukup tinggi.

"Apalagi bagi mereka yang dalam melakukan tugasnya harus menghadapi tekanan tinggi, misalnya harus menghadapi para pelaku kejahatan.

Penting sekali pemeriksaan rutin fisik dan psikologi, serta menyediakan tempat konseling bagi anggota," tuturnya.

Dia berharap level konseling untuk para personel polri diberikan sampai ke tingkat polres.

Setahu saya Psikolog masih belum ada di level polres.

Mengingat beban kerja dan tingkat stress anggota tinggi, sebaiknya pimpinan polri dapat menyediakan psikolog untuk konseling di tiap Polres," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun Jakarta

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved