Idul Fitri 2023

Kemenhub Prediksi Bakal Terjadi Kemacetan Parah Saat Mudik Lebaran 2023, Macet di Tol dan Pelabuhan

Untuk itu, Kemenhub menyebut jika bakal terjadi kemacetan pada sejumlah titik jalan tol dan pelabuhan penyebrangan.

Editor: Slamet Teguh
Dokumen Humas Jabar
Kemenhub Prediksi Bakal Terjadi Kemacetan Parah Saat Mudik Lebaran 2023, Macet di Tol dan Pelabuhan 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi jika bakal terjadi kemacetan parah saat arus mudik lebaran Idul Fitri 2023 ini.

Hal tersebut tak lepas karena diprediksi bakal ada 123,8 juta orang bakal mudik.

Untuk itu, Kemenhub menyebut jika bakal terjadi kemacetan pada sejumlah titik jalan tol dan pelabuhan penyebrangan.

Hal tersebut disampaikan oleh Staff Khusus Kemenhub, Adita Irawati dalam Focus Group Discussion (FGD) bersama Kompas.

Adita juga menyebutkan jika angka 123,8 pemudik tersebut mengalami kenaikan 44,79 persen jika dibandingkan tahun lalu yang hanya 85,5 juta orang.

Adita mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat lonjakan penumpang tersebut terjadi, di antaranya karena PPKM sudah dicabut, membaiknya perekonomian masyarakat, serta tidak adanya larangan pemerintah untuk membatasi mudik.

"Jadi, (masyarakat berpikir) 'Inilah saatnya mudik', kemudian tidak ada pengetatan, bahkan libur dan cuti bersamanya dimajukan (19-25 April 2023). Tujuannya adalah untuk memecah puncak dari mudik sehingga tidak menumpuk di satu tanggal," ucapnya.

Selain beberapa hal tersebut, Adita menyebut bahwa lonjakan yang tinggi itu juga disebabkan karena masyarakat Indonesia yang menganggap jika mudik adalah sebuah tradisi.

Sehingga tiap lebaran tiba, banyak orang yang kemudian berbondong-bondong bertolak ke kampung halamannya.

"Ini hasil survei, jadi angkanya prediksi. Nanti kami akan lihat realisasinya, tetapi kalau melihat kondisi sebelum masa mudik itu sebenarnya animo masyarakat sudah luar biasa," jelas Adita.

Ia mengungkap, dari total prediksi jumlah pemudik tersebut, ada 50 persen orang yang memilih mudik menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun empat.

Sebagian lagi pemudik akan menggunakan transportasi umum.

"Yaitu bus 22,77 juta, kereta api 14,4 juta, angkutan penyeberangan 6,6 juta, pesawat terbang 6,19 juta, dan kapal laut 1,66 juta," katanya.

Melihat angka mudik yang begitu besar, maka Kemenhub memprediksi bakal terjadi kemacetan parah di sejumlah titik seperti jalan tol dan pelabuhan penyeberangan.

Adapun lokasi tujuan pemudik, paling banyak bertolak ke daerah Jawa dan Sumatera Utara.

Menurut Adita, meski diprediksi alami lonjakan serius, namun dia berharap bahwasannya tahun ini gelaran mudik bisa sesuai dengan tagline yang dicanangkan, yakni 'Mudik Aman dan Berkesan'.

"Harus aman dan selamat, tetapi harus juga berkesan. Dalam arti ketika melakukan perjalanan mudik merasakan kenyamanan, dilayani dengan baik, semuanya lancar tidak ada hal-hal yang menghambat dan akhirnya menimbulkan kesan yang baik," tandasnya.

Baca juga: Kendaraan Berat Dilarang Melintas di Kota Prabumulih, H-7 dan H+7 Arus Mudik Lebaran 2023

Baca juga: Lebaran Sebentar Lagi, Berikut Tarif Bis BKL Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2023

BMKG Sebut potensi cuaca buruk di Laut

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membagikan sederet pengaturan yang diterapkan Pelabuhan Merak dan Ciwandan saat angkutan mudik lebaran 2023 nanti.

Pengaturan tersebut diterapkan mengingat transportasi laut menjadi angkutan jasa yang paling berat, meski jumlah penumpang yang memanfaatkan jasanya relatif lebih sedikit dibandingkan transportasi umum lainnya.

"Ini penting sekali, karena BMKG menyampaikan bahwa ada potensi cuaca (buruk)," ujar Staff Khusus Kemenhub, Adita Irawati saat menyampaikan materi diskusi dalam Focus Group Discussion (FGD) bersama Kompas, di Hotel Santika Hayam Wuruk, Tamansari, Jakarta Barat, Selasa (11/4/2023).

"Kami memastikan bahwa faktor keselamatan dan aspek-aspek yang mendukung keselamatan pada saat cuaca buruk dan sebagainya itu harus nomor satu," imbuhnya.

Oleh karenanya, Adita mewakili Kemenhub menekankan kepada PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) untuk lebih waspada.

Pasalnya, kata dia, keberangkatan penumpang yang memanfaatkan jalur laut banyak menyasar ke daerah-daerah Indonesia Timur dan Tengah, seperti Balikpapan, Makassar, dan Bau-Bau.

"Ini agak berbeda memang dengan darat. Kalau darat, banyak perputarannya di Jawa. Sementara kalau laut, agak lebih ke tengah dan timur. Tentu updating informasi ini menjadi penting sekali," tutur Adita.

Adapun sederet pengaturan di jalur penyeberangan Pelabuhan Merak dan Ciwandan sepanjang mudik lebaran 2023, sebagai berikut:

1. Kendaraan roda empat dan bus tujuan Sumatera untuk arus mudik dan balik mulai tanggal 15 April 2023 sampai dengan tanggal 1 Mei 2023 ke Pelabuhan Merak;

2. Kendaraan truk dan sepeda motor tujuan Sumatera untuk arus mudik dan balik mulai tanggal 15 April 2023 sampai dengan tanggal 1 Mei 2023 dialihkan ke Pelabuhan Ciwandan;

3. Kendaraan roda 4 dan bus tujuan Jawa untuk arus mudik dan balik mulai tanggal 15 April 2023 sampai dengan tanggal 1 Mei 2023 ke Pelabuhan Bakauheni;

4. Kendaraan sepeda motor tujuan Jawa untuk arus mudik dan balik mulai tanggal 15 April 2023 sampai dengan tanggal 1 Mei 2023 dialihkan ke Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Panjang;

5. Kendaraan truk tujuan Jawa untuk arus mudik dan balik mulai tanggal 15 April 2023 sampai dengan tanggal 1 Mei 2023 dialihkan ke Pelabuhan Panjang.

Untuk informasi, pengaturan penundaan perjalanan (delaying system) menuju Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Ciwandan dilakukan di rest area Kilometer (KM) 43, KM 68, dan KM 97 (fungsional) Tol Tangerang - Merak.

 

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dan di WartaKotalive.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved