Berita Nasional
FAKTA Baru Mulyadi Warga Palembang Korban Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang, Dikubur dengan Kekasih
Irjen Ahmad Luthfi merincikan, total ada 12 jasad korban pembunuhan oleh Mbah Slamet yang ditemukan terkubur.
"Sejak datang sendiri pada 2021 dan sudah seminggu di sini hilang," ujar dia.
"Saat itu bawa kendaraan mobil Innova dan hilang juga sampai saat ini tidak bisa dilacak," katanya.
Terkait berapa uang yang dibawa korban Mulyadi dia tidak tahu berapa pastinya.
Ia percaya satu dari sembilan korban itu adalah kakaknya sesuai penuturan dari pelaku.
"Penuturan pelaku ada Mulyadi. Namun masih menunggu tes DNA anaknya asal Palembang," ungkapnya.
Korban Mulyadi sendiri bekerja sebagai developer dan punya dua anak.
"Dia sempat mengajak saya kesini tapi saya tidak mau karena ada urusan di Palembang.
"Saya sudah sering mengingatkan supaya jangan ke Banjarnegara, dan jangan percaya dengan hal-hal seperti itu yaitu penggandaan uang," terangnya.
Adapun Mulyadi bisa percaya dengan penggandaan uang karena dia terjerat utang.
"Saya tahu keberadaan pak Mulyadi karena dia sempat kirim share lok di Balun ini," tambahnya.
Istri Bongkar Ritual Mbah Slamet
Seneh (49) istri dari Tohari alias Mbah Slamet dukun pengganda uang di Banjarnegara viral membeberkan ritual suaminya.
Mbah Slamet diketahui sudah ditangkap kepolisian atas pembunuhan terhadap 12 orang kliennya yang ditipu.
Para korban ditemukan terkubur di sebuah kebun di Desa Balun Banjarnegara dengan jenis kelamin pria dan wanita.
Melansir Tribunjateng, Selasa (4/4/2023) Seneh mengaku sempat terkejut suaminya ditangkap kepolisian.
Adapun Seneh mengaku tak mengetahui jika Tohari membuka praktik dukun pengganda uang.
"Saya kurang tahu (aktivitas suami), saya juga kaget (atas kasus tersebut)."
"Kerjaan bapak tidak jelas dan serabutan."
"Saya sudah berkeluarga selama 25 tahun," kata Seneh.
Hanya saja, Seneh mengakui jika sang suami kerap menerima tamu namun dia jarang beriteraksi dengan para temu itu.
"Saya juga tidak pernah tanya-tanya," imbuhnya.
Ritual di Ruang Khusus
Saat bertemu tamu, Tohari kadang melakukan ritual di sebuah ruangan di depan rumah.
"Katanya ada ritual yang dilakukan di dalam ruangan depan rumah, tapi cuma sebentar. Tamu tidak pernah menginap," katanya.
Menurut Seneh, Tohari sudah satu tahun tidak tinggal di rumah seusai bertemu seseorang asal Pagentan.
Awal puasa lalu, Tohari sempat pulang namun hanya sebentar dan pergi lagi.
"Saya biasa-biasa saja karena tidak tahu dengan aktifitas bapak."
"Cuma, sempat kaget saat diseret-seret di kebun oleh polisi," katanya.
Meski begitu, Tohari masih menafkahinya.
"Memang kerap kasih uang tapi tidak tahu dari mana (uang itu, Red)," ungkapnya.
Seneh mengaku tak terpengaruh dengan kasus yang menjerat sang suami.
Apalagi, masyarakat di lingkungannya juga tidak berubah sikap.
"Tidak ada imbasnya dari masyarakat dan biasa saja," ucapnya santai.
Dari pernikahan dengan Tohari, Seneh dikaruniai dua orang anak.
Pakai Uang Korban Untuk Bayar Hutang
Raup puluhan juta dari para korbannya, Mbah Slamet alias Tohari (45) beberkan kemana uang tersebut dipakai.
Mbah Slamet sendiri diketahui sudah ditangkap atas kasus pembunuhan yang menewaskan total 12 orang kliennya ditipu.
Adapun para korban jasadnya di kubut di sebuah kebun desa balun Banjarnegara.
Aksi sadis Mbah Slamet terkuak setelah korban terkahir PO warga Sukabumi sempat mengirimkan pesan ke anaknya.
Lewat pesan itu pula kepolisian berhasil menguak kasus pembunuhan dan penipuan dilakukan Mbah Slamet.
Melansir Tribunjateng.com, Selasa (4/4/2023) Mbah Slamet memulai praktik dukun sejak lima tahun terakhir.
Ia melakukan promo di facebook untuk menggaet para korban.
Para korban ini pun dimintai uang kisaran puluhan juta yang menurutnya bisa menjadi Rp 5 miliar.
Adapun uang para korban yang disetorkan dipakai Mbah Slamet untuk membayar hutangnya.
Sebelumnya, dukun pengganda uang asal Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara bernama Mbah Slamet ditangkap.
Dirinya ditangkap karena membunuh pasiennya sendiri.
Polisi pun mengungkap motif hingga ia tega menghabisi nyawa korban dengan cara diracun.
Mayat korban kemudian dikubur di jalan setapak menuju hutan.
Pelaku adalah TH (45) alias Mbah Slamet asal Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
Sementara korbannya adalah PO (53) warga yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat.
Kasus ini dapat terungkap bermula pada Senin (27/3/2023) anak dari korban PO, yaitu GE melapor kepada kepolisian akan kehilangan ayahnya dilansir TribunJateng.com .
Berdasarkan pengakuan dari GE pada Juli 2022, ia diajak bersama dengan ayahnya bertemu dengan pelaku TH alias Mbah Slamet di Wonosobo.
Korban PO dan anaknya GE pergi dari Sukabumi menuju Wonosobo menggunkan bus.
Sesampainya di Wonosobo mereka bertemu dengan Mbah Slamet dukun pengganda uang yang dimaksud.
Ketika sampai di Wonosobo pelaku Mbah Slamet mengajak korban ke rumahnya yang ada di Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara.
Di rumahnya itu korban menginginkan adanya tujuan penggandaan uang.
Selepas itu korban dan anaknya pulang lagi ke Sukabumi.
Hingga pada Senin (20/3/2023) korban datang lagi dari Sukabumi ke Banjarnegara sendiri tanpa ditemani anaknya.
Korban diketahui sampai di Banjarnegara pada Kamis (23/3/2023) menggunakan kendaraan wuling hitam.
Sesampainya di rumah pelaku, korban sempat berkomunikasi dengan anaknya yang lain yaitu SL dan mengirim sebuah whatsapp yang isinya sebagai berikut:
"Ini di rumah Mbah Slamet, buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal tidak ada kabar sampai Minggu langsung hubungi ke aparat," kata SL dalam kiriman pesan singkatnya kepada korban.
Kemudian pada Jumat (24/3/2023) komunikasi sudah tidak terhubung dan hp dari korban sudah tidak aktif.
Hingga akhirnya polisi dapat mengevakuasi korban yang sudah dikubur itu pada Sabtu (1/4/2023).
"Modus operandinya tersangka ini memiliki tangan kanan bernama BS.
BS inilah yang mengupload info di Facebook bahwa Slamet adalah orang pintar.
Akhirnya BS mempertemukan antara korban PO dan Mbah Slamet," ujar Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto kepada Tribunbanyumas.com, saat konferensi pers Senin (3/4/2023).
Namun dalam perjalanannya pelaku Mbah Slamet ini merasa kesal karena ditagih terus oleh korban terkait penggandaan uang yang dijanjikan.
"Pelaku kesal kemudian memberikan minuman potas kemudian membunuhnya dan menguburnya di jalan setapak menuju hutan Wanayasa.
Motifnya kesal sering ditagih oleh korban.
Selain itu Slamet takut akan dilaporkan hingga korban akhirnya diracun," terangnya.
Mbah Slamet diketahui sudah menjadi dukun pengganda uang sekitar 5 tahun.
"Tersangka menjanjikan dapat menggandakan uang sampai Rp5 miliar.
Pengakuan tersangka melakukan penipuan kepada lima orang yang masing-masing dari mereka ada yang memberikan uang Rp40 juta sampai yang Rp50 juta," terangnya.
Agar para korban percaya, tersangka juga sempat memberikan uang pada korbannya Rp11 juta sebagai hasil penggandaan.
Uangnya didapat tersangla dipakai untuk bayar hutang
"Korban sementara masih satu dan masih pengembangan apabila ada korban lain," ungkap Kapolres.
Adapum Pasal yang dikenakan adalah Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati dan seumur hidup.
Kapolres mengingatkan agar berhati-hati dengan modus penipuan dan penggandaan uang.
Disclaimer : Sebagian badan berita mengalami pengeditan
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJateng.com/Iwan Arifianto/Rahdyan Trijoko Pamungkas)
Baca berita lainnya di Google News
Mulyadi
Mulyadi Korban Mbah Slamet
Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Banjarnegara
Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang
Palembang
Tribunsumsel.com
Reaksi Salsa Erwina Soal Ahmad Sahroni Dicopot dari Jabatan Wakil Ketua Komisi, Harusnya Dipecat |
![]() |
---|
Dicopot dari Kursi Wakil Ketua Komisi III, Ahmad Sahroni Teken Surat Pencopotan Dirinya Sendiri |
![]() |
---|
Deretan Anggota DPR RI Dinilai Salsa Erwina Harus Dipecat, Ada Ahmad Sahroni Hingga Uya Kuya |
![]() |
---|
Profil Rusdi Masse, Dulu Sopir Truk Kini Gantikan Ahmad Sahroni Jadi Wakil Ketua Komisi III DPR RI |
![]() |
---|
Alasan Ahmad Sahroni Dimutasi dari Pimpinan Komisi III ke Anggota Komisi I usai Pernyataan "Tolol" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.