Arti Kata Bahasa Arab

Arti AudzuBillahi Min Suil Fitan, Bacaan Doa Mohon Perlindungan dari Keburukan Fitnah, Kisah & Dalil

“Aku berlindung kepada Allah dari keburukan fitnah”. Doa ini dibaca saat tersadar setelah terjebak dalam kesalahan

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Tribun Sumsel
Arti AudzuBillahi Min Suil Fitan, Bacaan Doa Mohon Perlindungan dari Keburukan Fitnah, Kisah & Dalil.  

TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Audzu Billahi Min Su-il Fitan, Bacaan Doa Mohon Perlindungan dari Fitnah, Lengkap dengan Doa Lainnya.


Audzu Billahi Min Su-il Fitan

Tulisan Arab:

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ سُوءِ الْفِتَنِ

Artinya:

“Aku berlindung kepada Allah dari keburukan fitnah

Doa ini dibaca saat tersadar setelah terjebak dalam kesalahan.

Fitnah lebih kejam dari pembunuhan, begitu ada pepatah. Apa lagi di situasi sekarang yang hampir tanpa batas dalam dunia media sosial dan pergaulan.

Siapapun dapat saja terkena atau terjebak melakukan fitnah. Karena itu selalulah bermohon kepada Allah agar dilindungi dari keburukan fitnah.

Salah satu kisah menarik yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim tentang konflik antara Sa'id Ibn Zaid Ibn 'Amr Ibn Nufail dan Arwa binti 'Aus. Sa'id ditentang dan dilaporkan Arwa binti 'Aus kepada Marwan Ibn al Hakam.

Wanita itu menuduhnya mengambil sebagian dari tanahnya. Sa'id pun berkata, "Apakah aku mengambil sebagian dari tanah miliknya setelah aku mendengar ucapan dari Rasulullah SAW?"

Marwan bertanya, "Apa yang Anda dengar dari Rasulullah SAW?" Ia menjawab, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa mengambil sejengkal tanah secara zalim maka Allah akan mengalungkan ke lehernya tujuh lapis bumi."

Maka, Marwan berkata, "Aku tidak akan memintamu bukti-bukti setelah ini." Lalu Sa'id berkata, "Ya Allah, jika perempuan ini bohong maka butakanlah matanya dan matikan dia di tanahnya."

Sehingga, Urwah berkata, "Wanita itu tidak meninggal dunia sehingga matanya menjadi buta dan ketika ia berjalan di tanahnya, tiba-tiba ia terjatuh dan masuk terperosok lubang dan meninggal." (HR Bukhari Muslim).

Dalam riwayat lain dengan makna yang sama, Muhammad Ibn Zaid melihat wanita tersebut dalam keadaan buta dan sedang meraba-raba dinding seraya berkata, "Aku tertimpa doanya Sa'id, dan sesungguhnya ia melewati sumur di rumah yang ia pertentangkan kemudian ia terjatuh ke dalam sumur dan itu menjadi kuburnya." (HR Muslim).

Kisah di atas menunjukkan betapa buruk dan bahayanya dosa menuduh atau memfitnah, sekaligus memberi peringatan kepada kita bahwa perangai ini termasuk perbuatan jahat (zalim) yang semestinya ditinggalkan.

Selain menimbulkan dampak yang buruk fitnah dalam Islam merupakan satu hal yang paling dilarang.


Hadits dari Anas radhiyallahu’anhu berkata :

سَأَلُوا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى أَحْفَوْهُ بِالْمَسْأَلَةِ فَصَعِدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ الْمِنْبَرَ فَقَالَ لَا تَسْأَلُونِي عَنْ شَيْءٍ إِلَّا بَيَّنْتُ لَكُمْ فَجَعَلْتُ أَنْظُرُ يَمِينًا وَشِمَالًا فَإِذَا كُلُّ رَجُلٍ لَافٌّ رَأْسَهُ فِي ثَوْبِهِ يَبْكِي فَأَنْشَأَ رَجُلٌ كَانَ إِذَا لَاحَى يُدْعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ فَقَالَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ مَنْ أَبِي فَقَالَ أَبُوكَ حُذَافَةُ ثُمَّ أَنْشَأَ عُمَرُ فَقَالَ رَضِينَا بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ سُوءِ الْفِتَنِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا رَأَيْتُ فِي الْخَيْرِ وَالشَّرِّ كَالْيَوْمِ قَطُّ إِنَّهُ صُوِّرَتْ لِي الْجَنَّةُ وَالنَّارُ حَتَّى رَأَيْتُهُمَا دُونَ الْحَائِطِ فَكَانَ قَتَادَةُ يَذْكُرُ هَذَا الْحَدِيثَ عِنْدَ هَذِهِ الْآيَةِ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَسْأَلُوا عَنْ أَشْيَاءَ إِنْ تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ }

“para sahabat banyak bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sehingga mereka setengah memaksa dengan pertanyaan-pertanyaan. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam suatu hari naik ke mimbar dan bersabda: Tidaklah kalian bertanya kepadaku mengenai sesuatu, selain kujelaskan kepada kalian, lantas aku melihat ke kanan-kiri, tak tahunya setiap orang membungkus kepalanya di pakaiannya sambil menangis, muncullah seseorang yang jika berdebat dia dipanggil dengan nasab selain ayahnya, orang itu berujar: Wahai Nabiyullah siapakah ayahku?

Nabi menjawab: ayahmu adalah Hudzafah. Kontan Umar bergegas mengucapkan;

“RADHIINA BILLAHI RABBAN WABIL ISLAAMI DIINAN WABI MUHAMMADIN RASUULAN NA’UUDZU BILLAH MIN SUUIL FITANI

(Kami ridha Allah sebagai rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai utusan, kami berlindung kepada Allah dari keburukan fitnah)”, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Sama sekali belum pernah kulihat keburukan dan kebaikan seperti hari ini, sebab hari ini surga dan neraka digambarkan kepadaku sehingga aku melihat kedua-duanya dibalik dinding ini.

Dan Qatadah selalu menyebutkan hadits ini berkaitan dengan ayat: {Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian bertanya tentang sesuatu yang sekiranya diungkapkan kepada kalian, justru malah menyusahkan kalian (QS. Almaidah; 101)}” (HR. Bukhari)


Itulah Arti AudzuBillahi Min Suil Fitan, Bacaan Doa Mohon Perlindungan dari Keburukan Fitnah, Kisah & Dalil. 

Baca juga: Lirik Sholawat Nariyah, Doa Penarik Jodoh Lengkap Arab Latin dan Terjemahannya Bahasa Indonesia

Baca juga: Bacaan Niat Membayar Zakat Fitrah, Lengkap dengan Bacaan Doa Setelah Menyerahkan & Menerima Zakat

Baca juga: Teks Ceramah Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar Ramadhan 2023 Singkat, Ada File PDF

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved