Breaking News

Liputan Khusus Tribun Sumsel

LIPSUS: Mudik Lebih Awal, Pilih Hemat Naik Kereta, Rayakan Lebaran di Daerah Asal -1

Meski lebaran masih lama, beberapa warga memilih mudik lebih awal agar menghindari kepadatan arus mudik.

|
Editor: Vanda Rosetiati
TANGKAP LAYAR TRIBUN SUMSEL
Liputan Khusus Tribun Sumsel, lebaran masih lama tetapi beberapa warga memilih mudik lebih awal agar menghindari kepadatan arus mudik. 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Momen Lebaran di kampung halaman merupakan hal -hal yang ditunggu -tunggu setiap tahun.

Meski lebaran masih lama, beberapa warga memilih mudik lebih awal agar menghindari kepadatan arus mudik.

Salah satunya Nurhayati (37), pemudik tujuan Kota Palembang yang memilih mudik menggunakan kereta api relasi Lubuklinggau-Palembang.

Ibu dua anak ini lebih memilih kereta api ketimbang naik travel karena harganya jauh lebih murah dan lebih hemat.

"Naik kereta siang satu orang Rp 32 ribu beda dengan naik travel Rp.180 ribu per orang," ungkapnya pada Tribunsumsel.com, Sabtu (1/4/2023).

Dengan biaya yang pas-pasan hanya Rp 3 juta pegawai toko ini akan mudik bersama anak dan suaminya pekan depan.

"Kalau tiga orang naik kereta api hanya Rp 96 ribu jauh murah bila dibandingkan naik travel," ujarnya.

Nurhayati mengatakan memilih mudik lebih awal karena ingin lebih lama bersama keluarganya di Palembang, karena sudah satu tahun tak pulang kampung.

Ia juga sudah membeli tiket dari jauh-jauh hari sebelum masuk Ramadan lalu.

"Biar bisa lama bersama keluarga Ini tiket belinya juga sengaja dari jauh-jauh hari," ungkapnya.

Nurhayati mengaku dirinya tidak mau mudik di saat kepadatan pemudik terjadi. Ia mengatakan dirinya menghindari mudik pada saat kepadatan terjadi.

"Kalau sudah dekat Lebaran, pasti ramai sekali. Saya hindari karena walau pun naik kereta sumpek kalau dekat lebaran," ungkapnya.

Sementara, Handoko (45) pemudik tujuan Yogyakarta mengatakan akan mudik lebih awal pekan ini, hal itu untuk menghindari kepadatan yang biasa terjadi sepekan sebelum Lebaran.

Ia juga mengaku ingin mudik bersama keluarga dengan tenang dalam perjalanan.

"Kalau sudah dekat hari Lebaran kan pasti padet, ya sudah saya sama keluarga mending mudik lebih cepat biar tenang," ungkapnya.

Handoko mengatakan ia dan keluarganya akan mudik naik bus, alasan memilih bus karena jauh lebih murah ketimbang angkutan lainnya.

"Naik bus ongkos pulang pergi dengan makan di jalan tiga orang Rp 5 juta sudah cukup," ungkapnya.

Beda dengan bawa mobil sendiri setidaknya butuh biaya hampir Rp 10 juta. Alasannya sekarang pertalite mahal, biaya tol mahal, belum biaya makan dijalan, belum lagi kalau ada masalah lainnya.

"Bila harga pertalite seperti dulu masih bisa hemat bawa mobil sendiri, kita masih bisa hemat," ujarnya.

Ia menganggap kalau dekat lebaran, tiket keberangkatan di dekat hari Lebaran cenderung cepat habis.

"Kalo sekarang-sekarang ini kan masih banyak tiket. Dibanding kalo pas deket-deket lebaran, duh pasti abis tuh mas," ujar Handoko.

Travel Mahal

Warga yang bekerja di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak kini sudah ancang-ancang untuk mudik lebaran Idul Fitri tahun 2023 ke kampung asalnya. Seperti misalnya Zulkar, berencana mudik lebaran ke Kota Palembang.

Zulkar mengungkapkan sebenarnya tak banyak persiapan yang dilakukannya. Hanya saja yang sudah disiapkannya adalah oleh-oleh untuk keluarganya, walaupun sebenarnya juga ada di Palembang.

"Yah oleh-oleh paling, sebenarnya jualannya ada di Palembang, tapi kan lain kalau kita yang bawa dari sini, oleh-oleh keripik misalnya, kemplang, gitu-gitu," kata dia ditanya Tribun Sumsel, Sabtu (1/4/2023).

Zulkar merantau ke Bumi Beselang Serundingan ini bekerja sebagai kuli bangunan. Dia sudah membawa istri dan anak-anaknya tinggal di daerah ini. Keluarga tersebut belum memiliki tempat tinggal sendiri, masih mengontrak di bedengan.

Dia rencananya akan mudik ke Palembang menggunakan transportasi kereta api. Sempat terpikir hendak naik angkutan umum travel namun ongkosnya terlalu mahal. Zulkar hitung-hitung agar bajet yang dikeluarkan mudik tahun ini bisa ditekan.

"Rencana mau naik kereta api, berangkat semua, setahun sekali, saya sama istri sama anak ada berdua. Mau naik travel mahal dari Muratara ke Palembang ongkos 200 ribu satu orang, kami berempat, bolak balik sudah berapa itu. Kalau naik kereta yang ekonomi kan cuma 32 ribu," kata dia.

Zulkar mengaku sudah membeli tiket kereta api dari jauh-jauh hari untuk mudik maupun balik. Dia khawatir tak kebagian tiket bila memesan sudah mendekati lebaran. Mereka sekeluarga juga sudah vaksin Covid-19 sehingga memenuhi syarat naik kereta api.

"Vaksin sudah semua kami, katanya harus vaksin ya, alhamdulillah sudah. Di Palembang nanti paling seminggu lebih lah, terus balik lagi ke Muratara, bekerja lagi. Saya merantau mungkin karena merasa betah saja kerja di sini," katanya.

Sementara itu, tak hanya warga biasa, kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Kabupaten Muratara juga cukup banyak berencana mudik lebaran. Apalagi pemerintah telah menetapkan waktu libur dan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah cukup lama mencapai seminggu.

"Libur kan mulai tanggal 19 April, tanggal 18 malamnya kita sudah bisa berangkat, jatuhnya seminggu, masuk lagi tanggal 26. Saya kebetulan mudiknya ke Palembang inilah, naik mobil pribadi," ujar Ari, pegawai ASN di lingkungan Pemkab Muratara.

Sepekan di Kampung Halaman

Seperti warga Lubuklinggau dan Muratara, mendekati hari raya Idul Fitri 2023 pemudik di Empat Lawang sudah mulai ancang-ancang untuk merencanakan perjalanan menuju kampung halaman.

Untuk Empat Lawang bisa dikatakan pemudik memang tidak terlalu banyak sepeti di kota-kota besar akan tetapi tetap ada perantau di Empat Lawang yang memanfaatkan momen hari raya Idul Fitri untuk pulang jumpa sanak saudara di kampung halaman.

Salah satunya Azhari pria asal Provinsi Kepualuan Bangka Belitung yang telah lama bekerja di Empat laaamg sebagai seorang ASN di BNN Empat Lawang.

Kepada wartawan Azhari menyampaikan sejauh ini ia tidak terlalu mempersiapkan perisapan khusus untuk mudik tahun ini akan tetapi untuk sarana dan prasarana mudik sudah mulai dipersiapkan.

"Sejauh ini yang saya siapkan sebatas sarana dan prasarana atau kelengkapan nanti pas berangkat selebihnya tidak ada persiapan khusus," kata Azhari, Sabtu (1/4/2023).

Ia bercerita untuk bujet ia mempersiapkan uang sekitar Rp 5 juta hingga Rp 10 Juta untuk keluarganya yang terdiri dari 5 orang.

"Bujet mudik sekitar Rp 5 juta sampaj Rp 10 juta kira-kira dengan membawa kendaraan pribadi atau mobil, itu saya mudik bersama istri dan 4 anak saya," ujarnya.

Azhari berencana berangkat pada tanggal 18 April dan akan berada di kampung halamannya kuramg lebih selama satu pekan.

"Mudik kalau sesuai harapan tidak macet di arus balik satu minggu lebih, Biasanya kami antisipasinya berangkat dari sini lebih awal sehingga subuh-subuh harus sudah antri di dermaga," imbuhnya.

Sementara Winda pemudik lainnya di Empat Lawang dengan tujuan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin kepada wartawan menyampaikan rencananya ia bersama suami dan anaknya akan berangkat pada tanggal 20 April.

"Rencana mudik sekitar 3 hari saya sama suami lewat Jalan Lintas PALI-Sekayu menggunakan mobil pribadi karena bawa bayi jadi perjalanan mudik lebih santai dan banyak mampir," kata Winda.

Winda menyampaikan sebab harga bahan bakar minyak saat ini tinggi untuk bujet pembelian bahan bakar bakar tersebut cenderung boros.

"Waduh BBM sekarang mahal dan cenderung lebih boros, bisa hampir Rp 2 juta untuk pulang pergi, untuk persiapan mudik tidak terlalu ada sih karena bawa kendaraan sendiri jadi tidak terlalu lama," ujar perempuan yang berprofesi sebagai ASN itu. (joy/cr14/cr17)

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved