Berita Viral

Cerita Bripka Handoko Iba Lihat Aceng dan Anak Terpisah Jeruji Sel, Saya Tanya Pengen Ya peluk Bapak

Cerita Bripka Handoko, anggota Polsek Maro Sebo Polda Jambi yang membuka pintu sel agar seorang tahanan bisa memeluk anaknya yang sedang berkunjung.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
Kolase/Tribunnews/Tribunjambi
Cerita Bripka Handoko Spontan Iba Lihat Aceng dan Putrinya 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM- Cerita Bripka Handoko, anggota Polsek Maro Sebo Polda Jambi yang membuka pintu sel agar seorang tahanan bisa memeluk anaknya yang sedang berkunjung.

Melansir Tribunjambi.com, Rabu (29/3/2023) Bripka Muhammad Handoko menguraikan kembali cerita dibalik saat dirinya membuka pintu sel di Polsek Maro Sebo.

Saat itu, Handoko tengah bertugas seperti biasa melengkapi berkas perkara yang ia tangani saat keluarga S datang menjenguk.

Bertepatan pula dengan kedatangan istri dan putri S itu sudah menjelang maghrib. Tujuan ke Polsek adalah untuk membawa bekal makanan.

Tanpa sengaja, Handoko melihat, anak seorang tahanan tersebut, tampak bahagia saat bertemu dengan sang ayah.

"Saya waktu itu melintas, tidak sengaja lihat mereka asyik bermain, berpelukan," kata Handoko kepada Tribunjambi.com, Senin (27/3/2023).

Melihat sendah gurau dari ayah dan anak perempuan tersebut membuat Handoko merasa iba hingga memutuskan meminta izin untuk membuka pintu sel kepada petugas yang tengah piket.

Sebab dia memiliki seorang anak perempuan.

"Karena rasa iba tadi, karena anak itu terhalang jeruji besi."

"Spontan saat itu saya pinjam kunci pintu sel ke petugas piket 'Pak Ijin pinjam kunci pintu sel' dan dikasih petugas," kata Bripka Handoko.

Handoko kemudian menanyakan kepada anak berusia 5 tahun itu apakah ingin memeluk ayahnya tercinta.

Tanpa pikir panjang, ia langsung mengiyakan tawaran dari polisi Maro Sebo Polda Jambi tersebut.

Handoko ingin anak dan ayah ini dapat melepas rindu meski hanya sesaat, dan di tempat yang bernama penjara.

"Pas lihat seperti itu, saya langsung temui anaknya. Saya tanya 'pengen ya peluk bapak' dan anaknya bilang iya. Saat itu pintu sel saya buka," kata Handoko.

Saat itu, Handoko berpesan kepada tahanan inisial S, ayah dari bocah itu, ia tidak banyak waktu untuk membuka sel tahanan tersebut.

"Setelah itu, saya tinggal sebentar menyelesaikan berkas saya. Pas saya mau balik, saya masih melihat kebahagiaan mereka. Mereka sangat asik bercanda dan berpelukan," kata Handoko.

Secara spontan, Handoko langsuung merekam momen hangat tersebut lantaran ia merasa sangat terharu dengan momen ayah dan anak yang begitu berharga.

"Saya juga spontan. Terus saya pikir, ini juga mengingatkan kepada masyarakat, betapa berharga kebersamaan," jelas Handoko.

Meski memberikan kelonggaran kepada salah satu tahanan, Handoko mengaku kewaspadaan tetap dilakukan.

Polri Angkat Bicara Soal Viral Bripka Handoko Buka Pintu Penjara Tak Tega Ayah Ingin Peluk Anak
Polri Angkat Bicara Soal Viral Bripka Handoko Buka Pintu Penjara Tak Tega Ayah Ingin Peluk Anak (YouTube Tribun Sumsel/TikTok @gondes8787)

Kepadanya, tahanan tersebut mengaku sudah lama tidak ketemu sang anak sekitar 53 hari.

"Keterangan si ayah sudah lama tidak bertemu dengan anak,"

Tahanan ini disebut terlibat kasus pencurian, dengan perannya dalam perkara hanya turut serta.

Cemas Videonya Viral

Handoko awalnya tidak mengetahui bahwa video yang diunggahnya ke sosial media TikTok heboh.

Sebab dirinya mengaku tidak melihat perkembangan penonton video tersebut sejak diunggah.

Bripka Handoko juga mengaku cemas setelah melihat videonya viral di sosial media.

Pasalnya setelah video viral tersebut, ia mendapatkan teguran dari pimpinan.

Namun aksinya yang humanis tersebut berbuah manis dan mendapatkan reaksi positif dari berbagai kalangan.

"Pada saat itu cemas, bingung, kenapa kayak gini," ujarnya kepada Tribunjambi.com, Selasa (28/3/2023).

Nasib Bripka Handoko Akui Aksinya Buka Pintu Sel Tahanan Demi Ayah Peluk Anak Langgar Kode Etik
Nasib Bripka Handoko Akui Aksinya Buka Pintu Sel Tahanan Demi Ayah Peluk Anak Langgar Kode Etik (Kolase/Instagram/Tiktok)

Lantaran sejumlah netizen menilai apa yang dilakukan Bripka Handoko dinilai melanggar kode etik meski untuk tindakan kemanusian.

Adapun Bripka Handoko sendiri siap menerima konsekuensi atas tindakannya tersebut.

"Kalau ini memang salah atas ulah saya sendiri saya pertanggungjawaban,"

Dia mengaku berani membuka pintu sel tersebut setelah mempertimbangkan situasi keamanan.

"Untuk keamanan sudah septi, pintu 2 sudah saya kunci, makanya berani membuka karena sudah melihat situasi dan keadaan, memperhitungkan segala kemungkinan yang terjadi,"

"Setelah ditelepon Kapolsek (memberitahukan kabar baik atas video viral) baru bisa merasa tenang," tandasnya.

Polri Angkat Bicara

Sementara itu, Polri akhirnya angkat bicara soal viral anggota polisi di Jambi, Bripka Handoko yang buka pintu penjara gegara iba lihat tahanan ingin memeluk putrinya.

Sebelumnya sebuah video viral dari akun @Handokodregs yang memperlihatkan ahanan kasus pencurian ingin memeluk putrinya, namun terhalang oleh jeruji besi, namun akhirnya dibukakan oleh Bripka Handoko.

Apa yang Bripka Handoko tersebut lakukan ternyata tak masalah menurut Mabes Polri.

"Ya enggak apa-apa. Prinsipnya tidak jadi masalah," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat dihubungi, Minggu (26/3/2023) dilansir Kompas.com .

Ramadhan menjelaskan, tindakan yang Bripka Handoko lakukan itu bukan masalah, selama tetap ada pengawasan terhadap tahanan.
Dia mengatakan, polisi harus menghitung apakah sekiranya tahanan tersebut berbahaya dan berpotensi melarikan diri atau tidak ketika pintu sel dibuka.

"Tetap ada catatannya, kalau tidak membahayakan atau tidak melarikan diri dan juga tetap dilakukan pengawasan," tuturnya.

Jenderal bintang 1 Polri itu menyampaikan bahwa pada dasarnya, setiap tahanan pasti mendapatkan perlakuan yang sama.

Mereka memiliki kesempatan untuk dibesuk oleh keluarga ataupun pihak lain dari luar.

Hanya saja, kata Ramadhan, kembali lagi kepada anggota jaga tahanan, di mana dia harus bisa mempertimbangkan seberapa bahaya tahanan yang akan dibukakan pintu penjaranya.

"Bila hanya mengizinkan tahanan tersebut untuk bertemu putrinya dan diyakini tahanan tersebut tidak membahayakan ataupun tidak melarikan diri, ya tidak apa-apa," imbuh Ramadhan.

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved