TPU Kebun Bunga Palembang Terendam Banjir Setengah Meter, Kanal Penuh Sampah

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebun Bunga Palembang terendam banjir tinggi setengah meter, kanal penuh sampah.

Banyaknya sampah dibuang di kanal dan hujan deras mengguyur Palembang dalam dua hari ini menjadi sebab TPU Kebun Bunga Palembang kebanjiran.

Tempat pemakaman terletak di Jalan Kebun Bunga, Kecamatan Sukarami, Kota Palembang, Sumatera Selatan terendam banjir dengan ketinggian 50 centimeter.

Tak hanya itu, banjir ini sempat terjadi pada Sabtu (25/03/2023) lalu namun sempat surut di hari Minggu (26/3/2023).

Namun, hujan kembali turun dan menyebabkan banjir kembali melanda.

Pengurus TPU Kebun Bunga Matsari mengatakan penyebab dari TPU ini banjir lantaran banyaknya sampah yang ada di kanal.

"Penyebab bisa terjadinya banjir ini karena sampah masyarakat yang dibuang sembarangan ke kanal sehingga menyumbat aliran kanal," ujarnya Senin (27/03/2023).

Baca juga: Kronologis Pembunuhan di Jalan Majapahit Seberang Ulu 1 Palembang, Gegara Kaki Terinjak

Lebih lanjut penyebab lain dari banjirnya TPU ini karena adanya tembok dari perumahan yang ada di saluran kanal.

"Jadi itu ada tembok ya nah sebenarnya itu sudah dibuat saluran, tapi balik-balik karena sampahnya yang terlalu banyak jadi banjir," tambahnya.

Matsari juga mengatakan jenis sampah yang ada di kanal ini bukan hanya jenis plastik, tapi juga kasur dan juga bantal bekas.

"Sampah ini ngalir dari dari daerah Sukarami, dan aliran ini tembus ke kanal Nurdin Pandji," tuturnya.

Penyebab lain dari adanya sampah ini karena adanya kedangkalan kanal sisa-sisa material yang mengendap di dasar kanal.

Matsari juga mengatakan pihaknya sudah melakukan pembersihan terhadap kanal dan pihaknya juga telah meminta bantuan pemerintah untuk mengeruk lumpur yang ada dikanal.

"Kami sudah mengajukan laporan dan belum terealisasi untuk dilakukan pengerukan, dan terakhir dikeruk ini sekitar dua tahun lalu," tambahnya.

Bahkan menurutnya banjir kali ini merupakan banjir yang paling parah, karena tinggi banjir ada yang mencapai 50cm bahkan ada yang lebih.

Matsari mengatakan selama ini setiap dua minggu sekali mereka melakukan pembersihan bahkan sampai dua mobil sampah yang mengangkut.

Sedangkan salah satu warga yang datang ke TPU berharap agar pemerintah segera memperbaiki kanal agar tak terdampak banjir secara terus menerus.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel