Sempat Direndam Banjir Setinggi 4 Meter, Warga Musi Rawas Kini Berjibaku Bersihkan Lumpur

Air sumur yang ada yang saat ini, hanya digunakan oleh warga untuk mencuci dan mandi, tidak lebih dari itu.

"Sejak hari Rabu (15/3/2023) air sudah benar-benar surut dan tidak ada lagi genangan di pemukiman warga," kata Ardi

Dia juga mengaku, sejak saat itulah warga mulai bersih-bersih, mulai dari rumah hingga perabotan rumah tangga.

"Dua hari bersih-bersih rumah, ini juga masih ada yang belum selesai," katanya.

Menurutnya, dampak pasca banjir, begitu dirasakan oleh masyarakat. Sehingga kondisi rumah baru diketahui, ketika air benar-benar surut.

"Berantakan sekali, banyak lumpur dan sampah yang tertinggal di dalam rumah," jelasnya.

Bahkan lanjut dia, untuk membersihkannya saja butuh waktu 2 hari. Namun, ada juga warga yang sampai 3 hari belum selesai membersihkannya.

"Kalau saya 2 hari selesai, karena dibantu istri dan anak-anak. Tapi ada tetangga yang sampai 3 hari belum selesai," ucapnya.

Hanya saja masih kata dia, kerugian masyarakat akibat bencana banjir ini, hanya sebatas alat rumah tangga saja. Sebab, banjir di Muara Kelingi sudah musiman.

"Sudah langganan, jadi saat air sungai mulai naik, warga sudah siap-siap dengan mengevaluasi peralatan ke lantai dua. Jadi kerugiannya bisa di minimalisir," jelasnya.

Sementara itu, Uni yang juga warga Kelurahan Muara Kelingi. Dia mengaku, lumpur yang ada di dalam rumahnya mencapai kurang lebih 5Cm.

"Tebal mas, ada mungkin kurang lebih 5Cm lumpur yang di dalam rumah," katanya.

Meski bersama keluarganya, Uni baru beres membersihkan rumahnya sekitar 3 hari ini.

"Rumah sudah selesai, tinggal perabotan saja, seperti meja, kemudian pakaian-pakaian dan lainnya," ungkapnya.

Kemudian disinggung mengenai kecukupan, air bersih. Uni mengaku, masih mengandalkan air masak yang dibeli warga warung sekitar.