Banjir Musi Rawas
Sempat Direndam Banjir Setinggi 4 Meter, Warga Musi Rawas Kini Berjibaku Bersihkan Lumpur
Pasca dilanda banjir dengan kedalama 4 meter, warga Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumsel kini berjibaku dengan lumpur, Jumat (17/3/2023).
TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS-- Pasca dilanda banjir dengan kedalama 4 meter, warga Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumsel kini berjibaku dengan lumpur, Jumat (17/3/2023).
Diketahui, banjir Musi Rawas khususnya di Kelurahan Muara Kelingi Kecamatan Muara Kelingi telah surut dan menyisakan lumpur sisa banjir baik di rumah, maupun di jalan.
Banjir yang terjadi cukup besar, membuat sebagian masyarakat di Kelurahan Muara Kelingi meninggalkan rumahnya yang mengungsi di rumah keluarganya.
Namun, ada juga masyarakat yang memilih bertahan di kediamannya, khususnya bagi warga yang rumahnya berlantai dua.
Setelah lebih dari 4 hari rumahnya tergenang air akibat luapan Sungai Kelingi dan Sungai Musi, hari ini masyarakat sudah mulai beraktivitas kembali.
Hanya saja, di hari pertama hingga hari ini, masyarakat di Kelurahan Muara Kelingi Kecamatan Muara Kelingi, masih berjibaku dengan lumpur.
Bahkan, tak sedikit masyarakat yang mengaku kesulitan membersihkan lumpur sisa banjir di rumahnya.
Sebab, lumpur yang ada sampai ke atas dinding dan sedangkan di lantai ketebalannya ada yang mencapai 5 Cm.
Sehingga, masyarakat yang rumahnya terendam banjir, harus ekstra membersihkan lumpur. Tak sedikitnya juga, ada warga yang sampai hari ini masih bersih-bersih.
Terkadang, ada juga warga yang meminta bantuan dari Pemesan Kebakaran (Damkar) Musi Rawas, untuk membantu menyemprot lumpur di rumahnya.
Pasca banjir yang melanda pemukiman warga tersebut, kondisi pemukiman warga masih berantakan.
Dimana, di jalan-jalan masih terlihat lumpur yang menumpuk, kemudian perabotan rumah milik warga yang masih berantakan dan berserakan di luar rumah.
Kemudian, sampah sisa banjir juga masih terlihat berserakan di beberapa titik sudut pemukiman warga.
Kendati aktivitas masyarakat masih normal, namun ketersedian air bersih masih terbatas. Meskipun, sebagian sumur milik warga mulai jernih.
Namun, nyatanya masyarakat masih belum menggunakan untuk dikonsumsi. Sehingga, masyarakat harus beli air masak untuk di konsumsi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.