Berita Nasional

Sosok Eko Darmanto, Kepala Bea Cukai Yogyakarta yang Punya Pesawat Pribadi, Hartanya Jadi Sorotan

Dengan ulah yang dibuat oleh Kementerian Keuangan, kini membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani benar-benar jadi sorotan.

Editor: Slamet Teguh

Eko melaporkan BMW sedan 2018 seharga Rp850 juta, Mercedes Benz sedan 2018 senilai Rp600 juta, Jeep Willys 1944 seharga Rp150 juta, Chevrolet Bell Air 1955 Rp200 juta, Toyota Fortuner 2019 senilai Rp400 juta.

Kemudian, Mazda 2019 seharga Rp200 juta, Fargo Dodge 1957 senilai Rp150 juta, Chevrolet Apache 1957 Rp200 juta, dan Ford Bronco 1972 seharga Rp150 juta.

Kendati demikian, tak ada satupun moge yang dilaporkan dalam harta kekayaannya.

Padahal, ia rutin memamerkan aksi di atas moge miliknya melalui unggahan media sosialnya.

Baca juga: Penampilan Rafael Alun Trisambodo di Gedung KPK, Pertama Kali Tampil Dihadapan Publik, Jadi Sorotan

Baca juga: Ada Miras di Mobil Mario Dandy, Shane Lukas Bantah Konsumsi Miras Sebelum Insiden Penganiayaan David

Sri Mulyani Kecewa

Gaya hidup hedonis yang ditampilkan pejabat negara disesalkan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani.

Dirinya pun menyesal atas peristiwa yang terjadi.

Penyesalan itu secara langsung disampaikan Sri Mulyani ketika berkunjung ke Kantor Wilayah Pajak II di Solo, Jawa Tengah.

"Nila setitik bisa merusak susu sebelanga, itulah yang sedang kita hadapi," ungkap Sri Mulyani dalam video yang diunggah @DitjenPajakRI.

"Terjadi erosi kepercayaan kepada kita, kita merasa kecewa, pasti. Marah juga, dikhianati, jelas. Dan saya haqqul yaqin, mayoritas anda semuanya ini adalah pekerja yang betul-betul dedikasinya tinggi," jelasnya.

"Fondasi kita itu kuat, jangan pernah kita juga mau didikte seolah-olah, 'oh ini tipping of the iceberg', ini cuman puncak gunung es, seolah-olah semuanya adalah sama gunung esnya. Nggak, saya nggak percaya itu," bebernya.

"Namun saya juga akan mengatakan kepada kita refleksi, evaluasi," tambahnya.

Evaluasi ditegaskannya harus dilakukan.

Pegawai kementerian Keuangan katanya tidak boleh lagi memiliki gaya hidup mewah.

"Kalau selama ini ternyata ada dari jajaran kita yang memiliki gaya hidup (mewah), bahkan dia tidak malu menyampaikan di media sosial dan mulai mempertanyakan, ya kita sebagai institusi memang harus berevaluasi. melakukan evaluasi," ungkap Sri Mulyani.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved